Kasus Kekerasan Tertinggi di Kendari, Dewan Panggil Dinas Perlindungan Anak
Musdar, telisik indonesia
Minggu, 06 Juni 2021
0 dilihat
Korban kekerasan anak. Foto: Repro Tirto.id
" Kasus kekerasan anak di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun 2019. "
KENDARI, TELISIK.ID - Kasus kekerasan anak di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun 2020 mengalami peningkatan dari tahun 2019.
Meningkatnya kasus tersebut sekaligus menempatkan Kota Kendari di posisi atas jumlah kasus kekerasan anak dan perempuan tertinggi di Sultra.
Data Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sultra, pada tahun 2020, dari 17 kabupaten/kota di Sultra, Kota Kendari paling banyak melaporkan kasus kekerasan yakni 48 laporan dengan rincian 22 kekerasan fisik, 11 psikis, 16 seksual, dan 6 penelantaran.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir mengatakan, sedikit banyaknya kasus kekerasan akan selalu disikapi dengan serius oleh Pemerintah Kota.
Sebagai bentuk keseriusan dari pemerintah melalui Dinas Perlindungan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari membentuk tim jika terjadi kasus kekerasan terhadap anak maupun perempuan.
"Makanya kita bentuk tim, baik itu dalam bentuk penyuluhan, penyadaran kalau ada kasus," kata Sulkarnain Kadir belum lama ini.
Baca juga: Seleksi Puteri Indonesia 2021 Dibuka di Sultra, Ayomi Kita Daftar
Baca juga: Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DLHK Harap Warga Jaga Lingkungan Agar Sehat Jasmani dan Rohani
Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik mengungkapkan, pihaknya akan memanggil Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari.
"Kami dalam waktu dekat ini akan memanggil mereka kenapa bisa kekerasan anak terjadi," kata Rajab, Sabtu (5/6/2021).
Legislator Dapil Kambu-Baruga ini mengungkapkan, sudah menerima informasi kasus kekerasan di Kota Kendari mengalami peningkatan. Hanya saja lanjut Rajab, perlu diketahui apa yang menjadi penyebab mengapa kasus tersebut bisa terjadi bahkan jumlahnya meningkat.
"Kita mau tanya sebab akibatnya apa, pendekatannya seperti apa dan apa yang mereka sudah lakukan," tegas Politikus Golkar ini.
Rajab mengatakan Sulkarnain selaku Wali Kota Kendari telah berkomitmen dalam menjaga agar tindak kasus kekerasan anak dan perempuan di wilayah otoritasnya tidak terus terjadi.
"Hanyakan leading sectornya adalah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Kalau Dinas itu memang lambat dan tidak menciptakan kreasi-kreasi baru dalam tugas dan tanggungjawab mereka untuk melindungi anak dan perempuan, saya pikir kita harus evaluasi," pungkasnya. (A)
Reporter: Musdar
Editor: Haerani Hambali