Kemkominfo Dorong Budaya Indonesia Dimasukkan ke Dalam Game
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Selasa, 23 November 2021
0 dilihat
Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan. Foto: Repro wartakota.co
" Seperti yang kita ketahui bahwa industri game saat ini telah menjadi salah satu hal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat "
JAKARTA, TELISIK.ID - Seperti yang kita ketahui bahwa industri game saat ini telah menjadi salah satu hal yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat.
Melonjaknya game online di seluruh dunia membuat industri per-game-an pun dapat bersaing hingga keluar negeri.
Mengutip dari liputan6.com, Kemkominfo mengakselerasi pengembangan industri gim di Indonesia dengan pemanfaatan potensi pasar dan keragaman budaya sebagai inspirasi. Pada saat bersamaan, Kemkominfo juga memberi perlindungan kepada masyarakat melalui penataan gim yang beredar di Tanah Air.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia Game Developer Exchange (IDGX) 2021 menjadi akselerator bagi pengembang gim dalam meningkatkan kualitas produk.
"Kami berharap, dengan kekuatan mentoring dan business mixed making-nya bisa menjadi akselerator meningkatkan kualitas produk dan bisnis serta mendorong terwujudnya sinergitas dan kolaborasi antar berbagai pihak," kata Semuel, dalam penutupan IGDX 2021, seperti dikutip dari keterangan resmi Kemkominfo, Senin (22/11/2021).
Baca Juga: Segera Rilis di Indonesia, Ini Sejumlah Tes yang Dijalani Oppo A95
Semuel mengatakan, dengan pelaksanaan IGDX 2021, lebih dari 40 pengembang gim lokal bertemu dengan lebih dari 100 pelaku industri gim melalui platform meet-to-match virtual.
Semuel juga mengucapkan selamat kepada 24 pengembang gim Indonesia yang telah mengikuti IGDX Academy selama 3 bulan terakhir.
Ia berharap, dengan mendapatkan mentoring dari praktisi industri gim lokal, para pengembang dapat memperkuat strategi bisnis untuk meningkatkan kesuksesan gim yang dirilis nantinya.
Semuel menyebut, lanskap digital Indonesia memiliki potensi besar, terutama dengan perkembangan ekosistem gim nasional. Dia menggarisbawahi, saat ini pengguna internet Indonesia menyentuh angka 202,6 juta.
Jumlah ini, menurutnya sudah setara dengan 73 persen populasi Indonesia. Tiap harinya, orang mengakses internet hingga 9 jam sehari. Hal di atas dia anggap sebagai potensi digital yang perlu dimanfaatkan, terutama untuk menghasilkan gim nasional yang berkualitas.
Di samping potensi digital, Semuel menyebut, kekayaan dan keberagaman penduduk juga menjadi salah satu potensi tersendiri. Keragaman ini dinilainya bisa menjadi inspirasi untuk penciptaan gim-gim nasional berikutnya.
"Ada 801 bahasa daerah dan begitu banyak cerita kerajaan, cerita rakyat, dan nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan inspirasi dalam membuat gim," tuturnya.
Mengutip kompas.com, Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mewujudkan upaya ini, menurut Semuel, adalah dengan mengadopsi budaya lokal ke dalam game. Semuel menilai bahwa Indonesia memiliki sejarah, dongeng, hingga cerita rakyat yang menarik untuk diadopsi menjadi video game.
"Banyak cerita rakyat yang memiliki nilai luhur di dalamnya ini dapat dijadikan inspirasi dalam membuat game," kata Semuel dalam acara pembukaan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021 di Bali, Minggu (21/11/2021).
Baca Juga: PUBG Mobile Gelar Turnamen Jawara Cup Season 2 Berhadiah Rp 285 Juta
Semuel juga percaya bahwa budaya lokal yang diselipkan dalam video game dapat mendongkrak minat penggemar game dalam memainkan game karya anak bangsa.
Hal ini dibuktikan oleh kesuksesan yang diraih sejumlah pelaku industri game asal Indonesia, seperti Oolean Games yang merilis game Lokapala, Digital Happiness yang meluncurkan game horor Dread Out dan Battle of Satria Dewa hasil karya pengembang Bang Ideas Indonesia.
"Kesuksesan video game dengan sumber daya cerita lokal tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang kita kembangkan untuk meningkatkan lagi potensi ekonomi digital game lokal," jelas Semuel.
Dari segi bisnis, Semuel melihat Indonesia masih menyimpan banyak potensi yang masih perlu untuk digali. Berdasarkan lembaga riset Newzoo, nilai ekonomi industri game lokal tercatat mencapai angka 1,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 24,2 triliun).
Meski demikian, Indonesia hanya mampu menyerap nilai yang tergolong cukup kecil, yakni sekitar 8 juta dolar AS (sekitar Rp 114,1 miliar). Peluang tersebut, menurut Semuel, juga didukung oleh besarnya angka penggunaan internet di Indonesia. (C)
Reporter: Nurdian Pratiwi
Editor: Haerani Hambali