Kisah Orang Masuk Surga karena Singkirkan Duri di Jalan

Haerani Hambali, telisik indonesia
Jumat, 27 Januari 2023
0 dilihat
Kisah Orang Masuk Surga karena Singkirkan Duri di Jalan
Menyingkirkan duri atau halangan apapun dari jalanan yang biasa dilalui orang, bisa mendatangkan pahala yang sangat besar. Foto: Repro Jabar.tribunnews.com

" Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadisnya mengisahkan seorang pria yang masuk surga karena menyingkirkan sebuah dahan berduri di jalan "

KENDARI, TELISIK.ID - Banyak cara untuk meraih ampunan Allah Ta'ala. Perbuatan ini mungkin dianggap remeh dan kecil, namun sangat bernilai di sisi Allah Ta'ala. Salah satunya menyingkirkan duri dari jalanan.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadisnya mengisahkan seorang pria yang dimasukkan ke dalam surga karena menyingkirkan sebuah dahan berduri di jalan yang biasa dilalui banyak orang.

Hadis itu ada beberapa redaksi. Dikutip dari Nu online, berikut ini tiga di antaranya.

1. “Saat seorang pria sedang berjalan, tiba-tiba ia mendapati sebuah dahan berduri yang menghalangi jalan. Kemudian ia menyingkirkannya. Maka Allah bersyukur kepadanya dan mengampuni dosa-dosanya,” (HR. Ahmad).

2. “Dikisahkan ada seorang pria melewati dahan sebuah pohon di badan jalan. Ia lantas berkata, ‘Demi Allah, aku akan menyingkirkan dahan ini agar tidak menghalangi kaum Muslimin.’ Berkat amal itu, ia dimasukkan ke surga,” (HR. Muslim).

3. “Aku melihat seorang pria yang mendapatkan kenikmatan di surga karena sebuah pohon yang dipotongnya di badan jalan karena akan melukai orang lain,” (HR. al-Baihaqi).

Baca Juga: Simak 4 Amalan Sunnah di Bulan Rajab yang Bisa Kamu Kerjakan

Beberapa hadis itu mengisahkan seorang pria yang melintas di sebuah jalan. Namun ia menemukan dahan berduri yang menghalangi pengguna jalan. Ia kemudian memotong dahan tersebut dan menyingkirkannya dari badan badan jalan. Tujuannya agar tidak membahayakan orang-orang yang melintas, terutama sesama muslim. Maka Allah pun mengampuni dosa-dosanya dan memasukkannya ke dalam surga. Berkat amalnya itu, Rasulullah SAW melihatnya sedang mendapatkan kenikmatan di dalam surga.

Pria itu hanya mengerjakan amal kecil, namun dibalas dengan balasan besar dan istimewa. Sungguh besar dan luasnya rahmat Allah. Karunia-Nya begitu agung. Pantas Rasulullah SAW selalu mengingatkan, “Singkirkanlah duri dari jalan kaum Muslimin.”

Rasulullah juga memperingatkan kita agar jangan pernah mengganggu apalagi mencelakakan sesama muslim, sebagaimana yang terungkap dalam hadis, “Siapa yang membahayakan kaum Muslimin, maka wajib atasnya kutukan mereka,” (HR Musa bin Ja’far).

Melansir Sindonews.com, Ustaz Rikza Maulan (Direktur Institut for Islamic Studies dan Development Jakarta) mengatakan bahwa ladang amal saleh sangatlah luas. Tidak hanya mencakup aspek ibadah secara langsung kepada Allah, namun segala perbuatan yang mendatangkan kebaikan untuk orang lain, atau menghindarkan bahaya dan mudharat bagi orang lain.

Termasuk di antaranya menyingkirkan kayu berduri dari jalanan supaya orang lain yang melewati jalan tersebut tidak terganggu karenanya. Ini merupakan amal saleh yang bahkan dapat membuahkan ampunan dari Allah sebagaimana digambarkan dalam hadis di atas.

Baca Juga: 7 Keutamaan Membaca Surat Al Kahfi

"Meskipun terlihat remeh dan kecil, namun menyingkirkan duri dari jalanan ternyata mendatangkan pahala yang begitu besar yaitu ampunan Allah. Maka untuk menggapai ampunan dari Allah, selain utamanya istighfar, amalan-amalan sosial juga bisa menjadi penyebab datangnya ampuman Allah," kata Ustaz Rikza.

Jika ingin menjadi seorang hamba beriman , dengan iman yang sebaik-baiknya, maka hendaknya kita mengiringi ibadah yang kita lakukan dengan amal sosial yang mendatangkan manfaat bagi orang lain.

Dalam riwayat disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda:

"Sebaik-baik kalian adalah orang yang dinanti-nanti kebaikannya dan (orang lain) merasa aman dari kejelekannya. Dan sejelek-jelek kalian adalah orang yang tidak diharapkan kebaikannya dan (orang lain) tidak merasa aman dari keburukannya." (HR. Ahmad, no 8456). Wallahu a'lam. (C)

Penulis: Haerani Hambali 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga