Kisah Perempuan Inspiratif di Sulawesi Tenggara
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Jumat, 26 Mei 2023
0 dilihat
Kelompok atau sentra nasabah wanita pra sejahtera di Desa Onewila, Ranomeeto, Konawe Selatan. Foto: Adinda Septia Putri/Telisik
" Saat ini sudah ada 27.376 perempuan di Sulawesi Tenggara yang bergabung menjadi nasabah BTPN Syariah dengan total pembiayaan kurang lebih Rp 78,7 miliar "
KENDARI, TELISIK.ID - Pemberdayaan perempuan salah satunya bisa dilakukan dengan menyokong potensi mereka untuk dapat mandiri secara ekonomi, atau berkontribusi dalam perekonomian rumah tangga.
Cerita perempuan berdaya di Sulawesi Tenggara datang dari beberapa nasabah Bank BTPN Syariah saat disambangi Kamis (25/5/2023).
1. Dari Toko Sembako hingga Tanah Suci
Kisah perempuan inspiratif pertama berasal dari warga Desa Onewila, Kecamatan Ranomeeto, Konawe Selatan. Wanita yang bernama Siti Mulyati, tangguh menjadi perempuan berdaya dengan membuka usaha toko sembako.
Usaha yang dibukanya sejak 2015 itu berkembang dan membuatnya mandiri secara ekonomi. Dari hasil usahanya, ia bisa meraup pendapatan hingga Rp 1 juta per hari. Selain itu, dirinya bahkan bisa membeli satu unit sepeda motor.
Keberaniannya keluar dari zona nyaman dan mencoba peruntungan di dunia usaha, awalnya didorong oleh permodalan dari BTPN Syariah, dengan pembiayaan awal sebesar Rp 3 juta tanpa agunan. Kini ia dapat pembiayaan hingga Rp 35 juta untuk mengembangkan usahanya.
Menjadi nasabah setia dan wanita inspiratif karena kerja kerasnya, membuahkan hadiah manis. Ia diberangkatkan umrah oleh BTPN Syariah secara gratis bersama nasabah lainnya.
2. Juragan Prasmanan Omzet Ratusan Juta per Bulan
Selain Siti Mulyati, pelajaran menjadi wanita inspiratif juga dapat dipetik dari Syamsidar. Dahulu ia hanya seorang penjual asinan buah di pinggir jalan, sebelum akhirnya ditawarkan sokongan pembiayaan dari BTPN Syariah dan kini menjadi pemilik warung makan prasmanan yang sukses di Kota Kendari.
Baca Juga: Caleg Perempuan Muna Barat Optimis Perjuangkan Kemajuan Daerah
Nasib suksesnya tentu tak semudah membalikkan telapak tangan. Saat meminjam modal awal, Syamsidar menggunakannya hanya untuk usaha kue kecil-kecilan dengan sebuah etalase.
Perkembangan usahanya yang pesat baru membukanya pada peluang plafon pembiayaan yang lebih besar hingga akhirnya membuka warung makan. Dari yang awalnya hanya berlantaikan semen dan tanpa dinding, kini sedikit demi sedikit bisa sempurna bangunannya ditambah beberapa usaha lainnya.
Kini warung makan yang ia beri nama Teras Mamafit itu bukan hanya menyediakan prasmanan lauk, tapi juga kue-kue premium dan kedai ayam geprek. Di dalamnya ia mampu mempekerjakan hingga 11 karyawan.
Usaha warung makan yang berada di Jalan P. Antasari, Kecamatan Poasia itu mampu meraup omzet hingga Rp 8 juta per hari.
3. Sukses Pasarkan Komoditas Unggul Sulawesi Tenggara
Cerita wanita inspiratif lainnya berasal dari Agustina, warga Kecamatan Kambu yang mempunyai usaha oleh-oleh khas Kendari. Awal dirinya menjajal dunia usaha ketika ia harus berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan karena harus mengurus anak pasca melahirkan.
Usahanya tersebut ia lakukan secara bertahap dengan produk awal yang ia buat sendiri adalah kacang tanah. Kemudian bertambah ke produk mente, kacipo dan keripik pisang.
Produk kacang tanah dan kacang mentenya bahkan sudah modern dengan desain packaging yang kokoh. Ia sendiri sudah memasarkan produk-produknya tersebut ke beberapa supermarket lokal hingga di bandara.
Agustina sukses meraup untung Rp 3 juta bersih dari usahanya. Tak puas hati, ia punya mimpi untuk dapat memasarkan produknya ke supermarket franchise terbesar di Indonesia.
Ketiga kisah perempuan inspiratif ini berangkat dari program pembiayaan BTPN Syariah dengan sistem keanggotaan nasabahnya.
Corporate and Marketing Communication BTPN Syariah, Ainul Yaqin mengatakan, program ini menyasar para perempuan pra sejahtera yang ingin membangun dirinya untuk mandiri secara ekonomi.
Baca Juga: Apresiasi Peran Perempuan pada Pilcaleg 2024 di Kabupaten Bombana
Program yang bersifat ultra mikro tersebut mengharuskan para nasabahnya untuk membentuk kelompok atau sentra dalam satu lingkungan yang sama.
Bukan hanya diberi pembiayaan tanpa agunan untuk memulai usaha, sentra ini juga dibina untuk menjalankan strategi usaha yang baik hingga mengelola keuangan dengan benar.
Setiap dua minggu sekali, sentra yang beranggotakan minimal 10 perempuan ini wajib mengadakan pertemuan rutin. Dalam pertemuan tersebut akan dibahas diskusi mengenai usaha yang mereka jalankan hingga pengetahuan-pengetahuan berbagai topik mengenai perempuan.
Business Coaching Area Sulawesi Tenggara BTPN Syariah, Sanowati Samosir mengatakan saat ini sudah ada 27.376 perempuan di Sulawesi Tenggara yang bergabung menjadi nasabah BTPN Syariah dengan total pembiayaan kurang lebih Rp 78,7 miliar. (A)
Penulis: Adinda Septia Putri
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS