Manfaat Bersepeda Ala Komunitas Sepeda Lipat

Sumarlin, telisik indonesia
Senin, 26 Oktober 2020
0 dilihat
Manfaat Bersepeda Ala Komunitas Sepeda Lipat
Gowes bareng Komunitas K-Folbi. Foto: Ist.

" Kami punya kegiatan Gowes Wisata, Gowes Kuliner dan Gowes Night Ride. Kalau Gowes Wisata kita sudah eksplore pantai Nambo, Boro-boro hingga di Kolaka. Kami juga ikut meramaikan ulang tahun TNI baru-baru ini dan gowes Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) dan bersepeda virtual yang digelar Kementerian Perhubungan. "

KENDARI, TELISIK.ID - Belakangan ini bersepeda menjadi trend. Selain menjadi gaya hidup, bersepeda adalah olahraga yang sehat, berdampak rendah, dapat dinikmati semua usia, dari anak kecil hingga orang dewasa.

Bersepeda juga menyenangkan, murah dan bagus untuk lingkungan karena tidak mencemari lingkungan.

Olahraga bersepeda dapat melatih banyak otot tubuh seperti otot perut, paha, betis, dan kaki. Manfaat lain dari bersepeda adalah membantu membakar lemak, mencegah obesitas, dan meningkatkan stamina.

Di tengah situasi pandemi COVID-19, bersepeda harus dilakukan dengan cara yang sehat dan aman. Terdapat sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan COVID-19 ketika bersepeda.

Komunitas sepeda di Kota Kendari, Kendari Folding Bike (K-Folbi) atau Kendari sepeda lipat, punya cara untuk tetap menjaga komunitasnya agar terhindar dari penyebaran COVID-19. Mengingatkan anggota komunitas patuh dan disiplin terhadap protokol kesehatan, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta tetap menjaga jarak.

Ketua K-Folbi Kendari, Rian Ricky Susanto mengatakan, setiap akan melakukan kegiatan sepeda bareng (gowes) ia selalu mengingatkan semua anggota komunitas menerapkan protokol kesehatan termasuk membawa sarung tangan dan handsanitizer.

“Kalau kami  gowes selalu saya ingatkan teman-teman tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan bersepeda, seperti tetap menggunakan helm, lampu kalau bersepeda malam hari, menggunakan sarung tangan, dan handsanitizer. Di titik strart atau finish kami juga upayakan ada fasilitas cuci tangan,” jelasnya, Senin (26/10/2020).

Komunitas Kedari sepeda lipat (K-Folbi) saat akan melakukan gowes bersama anggotanya. Foto: Istimewa 

Selain mengajak komunitasnya menerapkan protokol kesehatan dan menjaga kesehatan dengan cara rutin bersepeda, K-Folbi juga berupaya mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan saat diundang dalam dialog melalui media TV lokal atau radio, termasuk media sosial yang mereka miliki.

Bidang Dokumentasi dan Publikasi K-Folbi Kendari, David mengatakan, komunitas yang berdiri tanggal 20 Februari 2020 ini juga pernah bekerjasama dengan Dinas Pariwisata Kota Kendari untuk mengajak warga kembali meramaikan objek wisata saat New Normal pertama kali digaungkan beberapa waktu lalu.

Selain mengkampanyekan kesehatan, komunitas yang baru beranggota 120 orang ini juga sering memperkenalkan objek wisata dan kuliner yang ada di Kota Kendari dan sekitarnya melalui kegiatan mereka.

“Kami punya kegiatan Gowes Wisata, Gowes Kuliner dan Gowes Night Ride. Kalau Gowes Wisata kita sudah eksplore pantai Nambo, Boro-boro hingga di Kolaka. Kami juga ikut meramaikan ulang tahun TNI baru-baru ini dan gowes Pekan Nasional Keselamatan Jalan (PNKJ) dan bersepeda virtual yang digelar Kementerian Perhubungan,” jelasnya.

Baca juga: Kendari Zona Merah, Ini Upaya Pemkot Tekan Penyebaran COVID-19

Selain berolahraga, David mengaku banyak manfaat yang mereka dapatkan dengan bergabung dalam komunitas, seperti menambah jumlah teman, menjadi ajang silaturahmi antar sesama anggota, mendekatkan hubungan kekeluargaan karena sejumlah anggota keluarga bergabung dalam komunitas dan kampanye anti gadget.

“Kami juga mengajarkan pada anggota komunitas utamanya anak-anak dan remaja bahwa dengan bersepeda itu membuat kita berprilaku hidup sehat tanpa gadget,” tambahnya.

Anggota K-Folbi lainnya, Fuad, memberikan tips bersepeda nyaman menggunakan sepeda lipat. Menurutnya ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar nyaman saat menggunakan sepeda lipat mulai dari jarak kursi dengan pedal, ukuran ban dan  jarak tempuh.

Tak hanya itu, mereka juga membuka diri bagi warga yang mau berkonsultasi ketika hendak membeli sepeda, agar warga bisa mendapatkan sepeda dengan harga yang terjangkau namun nyaman digunakan.

“Contohnya kalau kita punya tinggi badan 170 cm, ukuran bannya bisa 16-20 inci, ini juga cocok digunakan untuk kerja dan ke sekolah, kalau mau praktis bisa dicari yang bisa dilipat tiga. Kalau mau jalan jauh bisa memilih ukuran ban 20-22 inci, ini lebih meluncur,” katanya.

Dia mengaku lebih memilih sepeda lipat karena memiliki sejumlah keuntungan di antaranya, sepeda lipat sangat praktis karena bentuk dan ukurannya yang kecil dan ringan serta menghemat tempat, sehingga mudah dibawa.

Berikut hal yang penting untuk diperhatikan dalam memilih sepeda lipat.

Dilansir dari www.sepeda.me, memilih sepeda lipat mungkin bisa menjadi sedikit lebih kompleks dibandingkan sepeda biasa, karena sepeda lipat bukan hanya untuk dipakai bersepeda, sepeda lipat akan kita lipat, kita jinjing, kita simpan. Sepeda lipat tidak bisa hanya dipilih karena kemampuan sepedanya, tetapi juga sifat portabilitasnya, atau kemudahannya untuk dibawa-bawa.

Tetapi pada perkembangannya sepeda lipat sudah berkembang menjadi sepeda serba guna, yang mulai mengedepankan performa daripada kesederhanaan dan kemudahannya.

Sepeda lipat mulai memakai desain dan komponen yang lebih agresive untuk mendapatkan performa sepeda yang lebih cepat. Setiap orang bisa memiliki preferensi dan harapan tersendiri dari sepeda lipatnya, berikut beberapa faktor yang bisa diperhatikan pada spesifikasi merk sepeda lipat:

Baca juga: Catatan Perjalanan COVID-19 di Sulawesi Tenggara

Ukuran sepeda lipat

Ukuran sepeda lipat hanya ditentukan oleh ukuran ban nya, tidak ada/jarang sekali sepeda lipat yang memiliki ukuran S, M, L, ataupun memiliki ukuran rangka yang berbeda untuk satu ukuran roda. Yang paling umum adalah ukuran 16? dan 20?, beberapa bisa juga memakai ukuran 22?, 24? atau 12?. Ukuran roda sepeda sangat penting untuk diperhatikan, karena mempunyai karakter, rasa, dan performa yang berbeda.

Untuk orang dewasa, pada kedua ukuran ini, kaki pasti sudah bisa menjejak di tanah, jadi tidak ada masalah untuk keamanan dan kenyamanan ketika harus berhenti dan menyeimbangkan badan. Tetapi yang mungkin perlu dilihat adalah proporsi besar badan terhadap ukuran sepeda. Mungkin akan terlihat sedikit aneh kalau orang dengan tinggi badan di atas 180 cm memakai sepeda lipat ukuran 16?.

Posisi kaki ketika bersepeda juga perlu diperhatikan, untuk mendapatkan kekuatan gowes yang optimal, posisi kaki harus lurus ketika menekan pedal pada posisi terendahnya. Kaki yang tertekuk/terlipat membuat tenaga kayuhan tidak optimal, dan pada waktu yang lama bisa mengakibatkan cidera otot.

Walaupun sadel sepeda bisa dinaikkan, tetapi ada batasnya, biasanya seat post sepeda lipat lebih panjang dari seat post sepeda normal, umumnya sekitar 400-520 mm. Memakai seli dengan ukuran roda yang lebih besar bisa sedikit membantu posisi kaki yang lebih nyaman, atau bisa juga dengan memgupgrade ke  seat post khusus yang panjangnya bisa sampai 600 mm.

Ukuran roda juga mempengaruhi performa sepeda, untuk menempuh jarak yang jauh, sebaiknya menggunakan roda sepeda yang lebih besar. Pada gearing dan kecepatan kayuhan yang sama, roda yang lebih besar akan menempuh jarak yang lebih jauh. Untuk roda sepeda 16?, harus menggowes atau memutar pedal lebih cepat untuk mendapatkan kecepatan yang sama dengan sepeda yang memiliki roda lebih besar. Kecepatan sepeda memang tidak hanya dipengaruhi oleh ukuran ban, tetapi juga oleh gear ratio (ukuran chainring/sprocket) dan cadence (kecepatan putaran pedal).

Tetapi roda yang kecil dan ukuran sepeda yang lebih kecil membuat bobot sepeda lebih ringan serta lebih praktis. Hal ini juga mempengaruhi kayuhan yang lebih ringan, relatif lebih mudah untuk menanjak, lebih enteng dan lebih cepat berakselerasi.

Sepeda Lipat United Roar 16?

Pilihan sepeda lipat 16? lebih cocok bagi yang tidak terlalu menomor satukan kecepatan, misalkan pada pemakaian di jalan ramai yang tidak memungkinkan berkecepatan tinggi, sering melipat dan membawa sepeda, perjalanan yang tidak terlalu jauh

Pilihan sepeda lipat 20? lebih cocok untuk: pesepeda dengan badan yang tinggi mau sepeda yang lebih cepat, perjalanan jauh

Sepeda dengan ukuran ban yang sama belum tentu memiliki diameter yang sama. Untuk ban sepeda lipat umumnya memakai 16? (ETRTO: 305mm dan 349mm) dan 20? (ETRTO: 406mm dan 451mm), lihat label pada ban dan velg untuk menentukan ukuran ban yang pas ketika akan mengganti ban sepeda. Begitu juga lebarnya, tidak semua lebar ban dipasang pada velg sepeda, ukuran ban yang masih aman yang bisa ditampung oleh velg biasanya 2.2x dari lebar velg. (B)

Reporter: Sumarlin

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga