Melubangi Bumi, Mungkinkah?
Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Kamis, 28 Desember 2023
0 dilihat
Beberapa ilmuwan terkemuka mempertanyakan apakah Bumi dapat dilubangi sampai tembus, membuka pintu diskusi yang mencengangkan di dunia sains. Foto: Repro Sindonews.com
" Beberapa ilmuwan terkemuka mempertanyakan apakah Bumi dapat dilubangi sampai tembus, membuka pintu diskusi yang mencengangkan di dunia sains "
KENDARI, TELISIK.ID – Perkembangan teknologi memungkinkan manusia menembus angkasa. Namun sampai saat ini manusia belum bisa menggali hingga tembus ke inti bumi.
Sebuah wacana ilmiah yang mengundang kontroversi baru-baru ini muncul di kalangan peneliti dan ahli astronomi. Beberapa ilmuwan terkemuka mempertanyakan apakah Bumi dapat dilubangi sampai tembus, membuka pintu diskusi yang mencengangkan di dunia sains.
Pernyataan tersebut muncul setelah sejumlah ilmuwan terkemuka, di antaranya Dr. Amanda Rodriguez dari Observatorium Luar Angkasa Internasional, menyatakan bahwa teori ini mungkin memiliki dasar ilmiah yang sah. Dr. Rodriguez dan timnya telah menyelidiki dampak dan potensi keamanan yang mungkin terjadi jika bumi benar-benar dilubangi.
Menurut Dr. Rodriguez, lubang yang cukup besar untuk menembus Bumi akan memerlukan energi yang luar biasa besar dan teknologi yang belum ada saat ini. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa di masa depan teknologi yang belum teridentifikasi saat ini dapat muncul, memungkinkan manusia untuk menciptakan lubang-lubang besar di Bumi.
Baca Juga: Kenali Berbagai Jenis Bullying dan Pentingnya Peran Orang Tua
Para ahli lainnya, bagaimanapun, menilai klaim tersebut sebagai tidak mungkin dan bahkan berbahaya. Dr. Michael Turner, seorang astrofisikawan terkemuka, mengungkapkan kekhawatiran bahwa percobaan semacam itu dapat menyebabkan bencana global, merusak ekosistem dan keseimbangan alam.
Organisasi lingkungan juga memberikan pernyataan resmi menentang gagasan ini. GreenEarth International mengeluarkan pernyataan bahwa menciptakan lubang di Bumi adalah tindakan yang sangat tidak bertanggung jawab dan dapat berdampak buruk pada kehidupan di planet ini.
Namun, di tengah polemik ini, beberapa kalangan mendukung penelitian ini dengan alasan bahwa pemahaman mendalam tentang struktur bumi dapat membawa manfaat ilmiah yang besar. Mereka berpendapat bahwa dengan teknologi yang tepat, risiko dapat diminimalkan, dan pengetahuan baru dapat diperoleh.
Sementara itu, dilansir dari BBC.com, ada lubang terdalam di bumi yang telah dibuat oleh manusia, Lubang Bor Super Dalam Kola, lubang buatan terdalam di Bumi dan titik buatan terdalam di Bumi. Konstruksi sedalam 40.230 kaki (12,2 km) ini begitu dalam sehingga penduduk setempat bersumpah Anda dapat mendengar jeritan jiwa-jiwa yang disiksa di neraka.
Soviet membutuhkan waktu hampir 20 tahun untuk melakukan pengeboran sejauh ini, namun mata bor tersebut masih baru sepertiga jalan menembus kerak bumi hingga ke mantel bumi ketika proyek tersebut terhenti di tengah kekacauan yang terjadi di Rusia pasca-Soviet.
Dilansir dari iflscience.com, menggali bumi tidak selalu berjalan mulus. Sebuah tim Amerika pada tahun 1960-an mencapai kedalaman 183 meter (600 kaki) di bawah dasar laut, melewati basalt sedalam 13 meter (43 kaki) di lapisan paling atas kerak samudera sebelum proyek tersebut dibatalkan karena salah urus dan masalah keuangan. Terlepas dari permasalahan-permasalahan ini, tugas ini masih merupakan pekerjaan yang sangat besar.
Meski mengasyikkan, penggemar mantel menunggu kekecewaan. Kerak bumi di daratan bervariasi. Rata-rata tebalnya sekitar 30 kilometer (19 mil), meski di bawah pegunungan bisa mencapai 100 kilometer (62 mil). Kita masih jauh dari mencapai mantel bumi dan mencicipi cairan terlarang.
Secara teori, ide untuk mengebor lubang yang menembus Bumi dan keluar ke sisi lain mungkin terdengar menarik, tetapi ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dengan serius sebelum menjalankan konsep ini. Dalam konteks ilmiah dan teknis, berikut adalah beberapa pertimbangan yang perlu diambil:
1. Teknologi dan Energi yang Diperlukan
• Proyek semacam ini akan memerlukan teknologi yang belum ada saat ini. Dibutuhkan peralatan bor yang sangat canggih dan tahan tekanan ekstrem untuk menembus lapisan bumi yang padat.
• Energi yang diperlukan untuk mengebor melalui inti bumi dan keluar di sisi lain akan menjadi tantangan besar. Saat ini, belum ada teknologi yang mampu memberikan daya yang cukup untuk melakukan tugas semacam itu.
2. Dampak Lingkungan:
• Eksplorasi bawah tanah pada skala besar dapat memiliki dampak lingkungan yang signifikan. Lubang yang besar dapat merusak struktur bumi dan mempengaruhi ekosistem di sekitarnya.
• Risiko kebocoran material beracun atau berbahaya ke permukaan juga merupakan kekhawatiran serius yang perlu diatasi.
Baca Juga: UT Kendari Gelar UAS di 13 Kabupaten/Kota se-Sulawesi Tenggara
3. Stabilitas Struktur Bumi:
• Menembus bumi dapat mengakibatkan perubahan pada stabilitas struktur bumi. Hal ini dapat memicu gempa bumi, letusan vulkanik, atau masalah geologis serius lainnya.
4. Keamanan dan Keselamatan:
• Proyek semacam ini harus mempertimbangkan keamanan dan keselamatan manusia. Risiko kecelakaan dan kegagalan peralatan dapat berakibat fatal.
5. Tujuan Ilmiah yang Jelas:
• Penting untuk memiliki tujuan ilmiah yang jelas dan bermanfaat dari eksplorasi semacam ini. Tanpa alasan yang kuat dan mendalam, proyek ini mungkin dianggap tidak etis dan berbahaya.
Dalam praktiknya, sementara ide ini mungkin menarik dalam konteks fiksi ilmiah, banyak ilmuwan dan ahli geologi berpendapat bahwa dampak negatif yang mungkin timbul dari usaha semacam itu melebihi manfaat ilmiah yang mungkin diperoleh. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian etika dan dampak lingkungan secara menyeluruh sebelum mempertimbangkan proyek semacam ini. (C)
Penulis: Wa Ode Ria Ika Hasana
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS