Mengenal Siti Afiah, Nenek 69 Tahun Raih Gelar Doktor Predikat Cumlaude

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Sabtu, 14 November 2020
0 dilihat
Mengenal Siti Afiah, Nenek 69 Tahun Raih Gelar Doktor Predikat Cumlaude
Siti Afiah (jilbab merah) setelah menyelesaikan ujian terbuka doktoral. Foto: Repro Suaramerdekasolo.com

" Siti Afiah memulai kuliah S3-nya sejak 2017, dan lulus tepat waktu tahun 2020. Siti bukan seorang dosen atau pejabat negara yang mengejar gelar. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Umurnya boleh tua, namun semangat belajar tetap seperti anak muda pada umumnya.

Maka seperti itu juga yang tercermin pada Siti Afiah, perempuan berusia 69 tahun dari Sragen.

Tepat di hari kelahirannya 11 November 2020, Bu Wiwiek sapaan akrabnya, berhasil menuntaskan studi program Doktoralnya (S3) di Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Rabu lalu  (11/11/2020) siang, Siti Afiah menjalani sidang ujian terbuka di hadapan para penguji.

Mempertahankan disertasinya yang berjudul "Pendidikan Islam Multikultural Berbasis Kearifan Lokal : Telaah Hidden Curriculum Pada Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen" di kampus UMS, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Ketika ia mendapatkan pertanyaan yang kritis dan tajam dari penguji, Siti terlihat lancar dalam menjawabnya.

Maka atas kegigihannya itu, akhirnya para penguji sepakat meluluskan dia dengan nilai cumlaude yakni 3,91.

Siti Afiah memulai kuliah S3-nya sejak 2017, dan lulus tepat waktu tahun 2020. Siti bukan seorang dosen atau pejabat negara yang mengejar gelar.

Baca juga: Cinta Lama Bersemi di Jembatan Teluk Kendari

Dia merupakan pensiunan guru dan kini sehari-hari mendampingi para guru membina Pondok Pesantren Nurul Huda Sragen.

Meski begitu, Siti Bertekad kuat untuk menyelesaikan studi S3.

"Saya niatnya hanya ingin belajar, meskipun saya tidak tahu ke depannya mau jadi apa. Anak-anak juga mendukung, kata mereka kalau ibunya senang, mereka ikut senang," ucap Siti seperti tertulis dalam siaran pers, Jumat (13/11/2020). dikutip dari Merdeka.com.

Diakui Siti, di tengah perjalanan menyusun disertasi, dia pernah mengeluh dan sempat mengajukan ke promotornya untuk berhenti. Hal itu terjadi saat dia sedang merasa sangat lelah dan penuh tekanan.

"Saat merasa down, capek, frustasi karena sama pembimbing tulisan saya sering dicoret-coret seperti tidak berguna. Tapi ternyata setelah dikasih tahu caranya, ternyata begini ya saya jadi semangat lagi," ungkap perempuan yang pernah menjabat Kepala MA Negeri Sragen.

Diapun berpesan kepada generasi yang masih muda supaya selalu semangat, pantang menyerah dalam belajar.

“Pokoknya yang masih muda, silakanlah hidup harus belajar terus, jangan berhenti. Semua orang adalah guru kita,” pungkasnya.

Saat prosesi ujian terbuka selesai, anak dan cucu-cucunya memberi ucapan selamat. Dengan energiknya dia masih mengajak foto bersama para cucunya.

“Saya ingin memberikan pelajaran semangat kepada anak cucu saya, semangat menuntut ilmu,” katanya. (C)

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga