Minim Siswa dan Fasilitas SDN 14 Konda Konawe Selatan Terancam Tutup
Evy Septiana Warsito, telisik indonesia
Kamis, 07 Desember 2023
0 dilihat
SDN 14 Konda, Konawe Selatan, minim siswa dan fasilitas yang sekolah terancam ditutup. Foto: Evy Septiana Warsito/Telisik
" SDN 14 Konda, merupakan salah satu sekolah di kawasan perkampungan di Kabupaten Konawe Selatan, memiliki kondisi bangunan dan fasilitas yang minim "
KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - SDN 14 Konda, merupakan salah satu sekolah di kawasan perkampungan di Kabupaten Konawe Selatan, memiliki kondisi bangunan dan fasilitas yang minim.
Berada di Desa Amohalo, Kecamatan Konda, menuju kawasan tersebut melewati akses jalan yang belum diaspal. Adapun sekolah tersebut dibangun sejak tahun 2007 dengan jumlah tahun ini 40 siswa.
Berdasarkan pantauan Telisik.id, kondisi fisik bangunan bercat kuning tersebut memprihatinkan, hal tersebut terlihat dari atap seng sekolah yang sebagian rusak parah, plafon dan lantai ruangan kelas 2 rusak, lantai kelas 4 berlubang serta tembok kelasnya retak, kamar mandi yang rusak dan kotor, masalah susahnya air ketika musim kemarau, koridor sekolah sudah tidak memadai, juga minimnya perlengkapan P3K siswa yang sudah tidak layak.
Baca Juga: Minim Fasilitas, Siswa SD-SMP Negeri Seatap 13 Konawe Selatan Rebutan Kursi
Minimnya fasilitas juga terlihat dari terbatasnya alat-alat olahraga seperti bola voli, terbatasnya buku-buku penunjang perpustakaan, kaca jendela kelas 1, 2, 3 yang rusak, ruang guru dan perpustakaan yang difungsikan secara darurat, bangku-bangku kelas yang sebagian rusak, tidak adanya laboratorium, serta kantin sekolah yang menggunakan darurat papan, di mana penjualnya justru seorang guru sekolah dasar tersebut.
"Di sini selain minim fasilitas siswanya sangat sedikit sekali, makanya kapasitas siswa per kelas paling banyak sekitar 8 siswa, juga mungkin disebabkan karena sedikitnya warga perkampungan sini yang hanya terdiri kurang lebih 84 Kartu Keluarga," ujar seorang guru, Hairul.
Hairul juga membenarkan terkait isu yang pernah ada, jika sekolah terancam ditutup, hal tersebut menurutnya berasal dari problem aturan dari atas yang menyatakan, jika jumlah siswa minim atau bahkan tidak ada, maka SD 14 Konda bisa ditutup, jika hal tersebut terjadi, pihak sekolah tidak dapat berupaya apapun, hanya berharap setiap tahunnya terdapatnya penambahan siswa.
"Tidak hanya itu problem, kedisiplinan siswa di sekolah juga kurang, hal tersebut dapat terlihat dari masalah keterlambatan siswa yang rumahnya jauh, juga kurangnya kemauan siswa untuk menggunakan seragam sekolah, di mana justru terkadang siswa malah memilih menggunakan pakaian biasa," ujar guru lainnya, Riski.
Baca Juga: Warga Angata Konawe Selatan Demo Polda Sulawesi Tenggara, Tuntut Bebaskan Petani yang Ditahan Dinilai Tak Prosedural
Riski juga menambahkan, untuk bantuan dana pendidikan siswa biasanya memperoleh dana bantuan dari Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Program Indonesia Pintar (PIP).
Terkait pembangunan sekolah yang diinginkan, adapun selama ini pihak sekolah pernah mengajukan proposal ke pemerintah terkait, namun sayangnya belum terdapatnya perhatian hingga saat ini.
"Harapannya, sekolah tersebut ke depannya tetap hidup dan tidak akan ditutup, serta didukung oleh fasilitas dan jumlah siswa yang mengalami peningkatan lebih baik, karena ke depannya kita tetap berharap bahwa siswa-siswa sekolah tersebut kelak nantinya dapat menjadi generasi-generasi penerus bangsa," pungkasnya. (B)
Penulis: Evy Septiana Warsito
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS