Miss V Berdarah Setelah Berhubungan Seks, Ini Penyebabnya
Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Selasa, 27 Juni 2023
0 dilihat
Miss v berdarah setelah berhubungan seks cukup umum terjadi. Meski jarang terjadi, hal ini juga bisa jadi salah satu gejala kanker serviks. Foto: Alodokter.com
" 63 persen wanita pascamenopause mengalami vagina kering dan vagina berdarah atau bercak saat berhubungan seks "
KENDARI, TELISIK.ID - Kasus Miss V berdarah setelah berhubungan seks mungkin pernah dialami oleh beberapa wanita. Meski pendarahan vagina dianggap menakutkan, hal ini cukup umum terjadi
Dilansir dari Orami.co.id, menurut Journal of Menopausal Medicine, 63 persen wanita pascamenopause mengalami vagina kering dan vagina berdarah atau bercak saat berhubungan seks.
Selain itu, hingga sembilan persen wanita yang sedang menstruasi mengalami pendarahan pascakelahiran. Akan tetapi, hal ini bisa terjadi akibat infeksi. Dalam kasus yang jarang terjadi, bisa juga menjadi tanda kanker serviks.
Menurut dr. Ni Komang Yeni Dhana Sari, dokter spesialis obstetri dan ginekologi RS Pondok Indah - Purih Indah, keluar darah setelah berhubungan seksual itu tidak normal.
"Perdarahan setelah berhubungan seksual, itu seharusnya tidak normal, ya. Bukan sesuatu yang terjadi seharusnya jadi ini harus dilihat apakah kelainan ada di rahim, di mulut rahim, atau di daerah vagina," jelasnya.
Dikutip dari Klikdokter.com, berikut beberapa penyebab keluar darah setelah berhubungan badan.
1. Robekan Hymen
Robekan hymen (selaput dara) dapat menimbulkan keluhan keluar darah setelah berhubungan. Banyak orang menganggap hal ini sebagai momen keperawanan wanita hilang. Namun, sebaiknya Kamu tidak langsung terjebak dengan anggapan tersebut.
Pasalnya, bentuk dan elastisitas selaput dara setiap wanita berbeda-beda. Mungkin saja hymen tidak robek (sehingga tidak berdarah) walaupun baru pertama kali berhubungan intim.
Selain itu, robekan selaput dara juga dapat terjadi selain dari aktivitas seksual, misalnya akibat olahraga tertentu.
2. Kurang Lubrikasi
Seperti disampaikan oleh dr. Dyah Novita Anggraini, kurang lubrikasi bisa menyebabkan perlukaan yang jika dipaksakan, ujungnya bisa terjadi perdarahan.
Baca Juga: Miss V Kentut saat Berhubungan Seks? Ini Alasannya
"Jadi begini, kurangnya lubrikasi saat memulai hubungan intim berisiko menimbulkan lecet akibat gesekan penis dan vagina," katanya.
Akhirnya, darah dapat keluar setelah berhubungan. Untuk memastikan lubrikasi cukup, lakukan foreplay hingga vagina mulai lembab sebelum melanjutkan ke penetrasi penis.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan lubrikasi kurang yaitu masa menyusui, pascabersalin, konsumsi obat-obatan tertentu, dan lain-lain. Kamu dan pasangan bisa menggunakan pelumas buatan untuk membantu kegiatan bercinta menjadi lebih nyaman.
3. Iritasi Vagina
Salah satu penyebab tersering keluar darah setelah berhubungan seksual adalah iritasi vagina. Hal ini bisa terjadi karena baru pertama kali berhubungan atau jarang melakukan hubungan seksual.
Jadi, ketika penis penetrasi ke dalam vagina, gesekannya menimbulkan luka di saluran vagina. Meski demikian, perdarahan akibat iritasi ini biasanya tidak banyak dan cepat berhenti. Misalnya, hanya berupa flek-flek dan tidak muncul lagi setelah satu hari.
4. Peradangan Leher Rahim (Servisitis)
Servisitis merupakan peradangan yang sering kali disebabkan oleh infeksi menular seksual. Misalnya, radang yang disebabkan oleh berbagai kuman penyakit gonore, klamidia, trikomonas, dan herpes.
Dalam servisitis, serviks akan menjadi merah, bengkak, bernanah, dan mudah berdarah bila terkena benturan. Hal ini dapat terjadi misalnya saat berhubungan seksual. Selain pendarahan, kamu juga akan merasakan nyeri saat berhubungan badan.
5. Polip Serviks
Polip serviks adalah benjolan yang terdapat di leher rahim. Benjolan tersebut berdiameter sekitar 1-2 cm dan berwarna ungu atau abu-abu. Sifatnya rapuh dan mudah berdarah. Ketika menstruasi atau usai berhubungan intim, penderita dapat mengalami perdarahan yang cukup banyak.
Inilah yang menyebabkan keluar darah seperti haid setelah berhubungan tapi tidak sakit. Meski demikian, benjolan ini sifatnya jinak.
6. Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease)
Radang panggul terjadi ketika organ kewanitaan bagian dalam di panggul mengalami peradangan, mulai dari indung telur, saluran telur, dan rahim. Peradangan tersebut menimbulkan beberapa gejala, seperti nyeri perut bawah, demam, nyeri saat berhubungan intim, dan perdarahan setelah hubungan intim.
7. Vaginitis Atrofi
Vaginitis atrofi adalah nama lain dari kekeringan vagina. Kondisi ini terjadi ketika produksi cairan vagina mulai berkurang dan biasanya terjadi setelah menopause. Vagina kering menyebabkan mudah mengalami luka saat berhubungan intim.
Baca Juga: Hindari Kebiasaan Seks Ini, Bikin Miss V Robek
Akibatnya, timbul pendarahan yang serupa dengan perdarahan akibat iritasi. Darah yang keluar biasanya tidak banyak dan cepat berhenti
8. Kanker Serviks
Penyakit ini merupakan penyebab serius dari keluar darah setelah hubungan badan. Kanker serviks terjadi ketika sel serviks mengalami perubahan dan pertumbuhan yang tak terkendali hingga menjadi tumor.
Sel kanker tersebut mudah mengalami perdarahan, khususnya di luar waktu menstruasi seperti setelah berhubungan seksual. Selain itu, kanker serviks juga menyebabkan gejala lain, seperti nyeri di perut bawah dan saat berhubungan seksual.
Lalu, tanda lainnya yang bisa timbul yaitu keputihan berbau, mual, dan penurunan berat badan drastis.
9. Kanker Rahim
Kanker rahim sering kali terjadi di sel-sel pelapis rahim bagian dalam (endometrium). Kondisi ini kerap menimbulkan keluhan perdarahan abnormal, misalnya di luar masa haid. Penyakit ini juga dapat menimbulkan keluhan keluar darah setelah berhubungan.
Tanpa diobati, sel kanker bisa menyebar dan mengancam jiwa.
10. Trauma Pada Endometrium
Endometrium merupakan jaringan yang melapisi dinding rahim yang berfungsi sebagai tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi. Cedera bisa saja terjadi pada bagian ini ketika berhubungan seksual.
Kondisi ini utamanya terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi oral.
Jangan panik ketika keluar darah setelah berhubungan badan. Namun, jika pendarahannya terus mengalir dan tidak berhenti, segera periksa ke dokter untuk mendapat penanganan sesegera mungkin. (C)
Penulis: Adinda Septia Putri
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS