Musim Hujan Belum Merata, Petani Diminta Tak Buru-buru Menanam
Berto Davids, telisik indonesia
Selasa, 04 Oktober 2022
0 dilihat
Petani di Nusa Tenggara Timur Diminta tidak terburu-buru menanam. Foto: Ist.
" Petani di Provinsi Nusa Tenggara Timur diminta untuk tidak terburu-buru menanam pada tahun 2022 ini. Pasalnya, musim hujan yang merata baru akan terjadi pada pertengahan November mendatang "
KUPANG, TELISIK.ID - Petani di Provinsi Nusa Tenggara Timur diminta untuk tidak terburu-buru menanam pada tahun 2022 ini. Pasalnya, musim hujan yang merata baru akan terjadi pada pertengahan November mendatang.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II BMKG Kupang, Rahmatullah Adji menjelaskan, sesuai analisis curah hujan, pada akhir Oktober dan awal November sudah terjadi curah hujan dengan kategori rendah, menengah dan tinggi, seperti di sekitar wilayah Labuan bajo, Ruteng, Borong atau Flores bagian barat, serta Kabupaten Timor Tengah Selatan. Bahkan telah mengalami curah hujan dalam kategori menengah antara 100-150.
Selanjutnya untuk wilayah Rote Ndao, Sabu Raijua dan Timor khusus di Ebelo, Kabupaten Kupang, juga terjadi hari tanpa hujan (HTH) yang masuk dalam kategori panjang. Sehingga bisa dikatakan, curah hujan ini belum merata dan belum dikategorikan masuk dalam musim penghujan untuk wilayah Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Gempa Bumi Sumatera Utara 58 Kali, Korban Meninggal Dunia Jatuh dari Lantai 2
Prediksi Nusa Tenggara Timur memasuki musim penghujan, dihitung curah hujan yang terjadi dalam sebulan, atau dalam perhitungan curah hujan setiap dasarian atau dalam 10 hari dengan hasilnya 50 mm/dasarian.
Untuk memastikan memasuki musim hujan, maka harus sampai tiga dasarian atau 150 mm curah hujan. Dari curah hujan saat ini, diprediksi Nusa Tenggara Timur bakal memasuki musim hujan pada pertengahan November, atau dua dasarian pada bulan tersebut, secara merata.
Untuk daerah lokal yang pertama kali akan memasuki musim penghujan, yakni di wilayah Flores bagian barat (Ruteng, Labuan bajo, Borong). Hal ini dikarenakan prediksi bagian wilayah itu akan terjadi hujan menengah dan lebihnya pada Oktober ini.
“Sementara untuk di wilayah Timor, Flores bagian timur, mulai dari Maumere sampai Malabahi, itu sekira awal sampai akhir November. Itu perkiraan kita, dan nanti akan update setiap 10 hari,” jelas Rahmatullah, Selasa (4/10/2022).
Baca Juga: Gempa Bumi di Sumatera Utara, Ada Warga Meninggal Dunia
Sementara itu, Kadis Pertanian NTT, Lecky Frederich Koli menyampaikan, petani di Nusa Tenggara Timur bisa menggunakan prakiraan cuaca dari BMKG sebagai landasan serta kebiasaan dalam kearifan lokal, dalam mengelola pertanian mereka.
Hal ini diperlukan, agar tidak berimbas pada gagal panen yang berakibat pada kerugian. Selain itu, diharapkan pula petani bisa menjadikan informasi BMKG supaya lebih tepat dalam mengolah lahan pertanian.
“Musim penghujan baru akan terjadi pertengahan November, sehingga persiapan lahan sudah harus dilakukan mulai dari sekarang. Informasi ini pemerintah sampaikan, karena sumber daya kita terbatas, benih-benih terbatas, banyak daerah yang tidak menyiapkan benih,” ungkapnya. (B)
Penulis: Berto Davids
Editor: Kardin