Naskah Sejarah Muna Barat Perlu Ditelaah Kembali Agar Tak Ada Pengkultusan

Putri Wulandari, telisik indonesia
Selasa, 05 Juli 2022
0 dilihat
Naskah Sejarah Muna Barat Perlu Ditelaah Kembali Agar Tak Ada Pengkultusan
Pj Bupati Muna Barat, Dr. Bahri (Kiri) dan La Ode Andi Muna selaku pelopor pemekaran Kabupaten Muna Barat. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Sosok pelopor pemekaran Kabupaten Muna Barat mengharapkan seluruh partisipan pemekaran dapat duduk bersama dalam membahas konsep sejarah lahirnya Kabupaten Muna Barat, sehingga nantinya naskah sejarah singkat rampung serta dapat dibacakan pada saat HUT ke-8 "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Sosok pelopor pemekaran Kabupaten Muna Barat mengharapkan seluruh partisipan pemekaran dapat duduk bersama dalam membahas konsep sejarah lahirnya Kabupaten Muna Barat, sehingga nantinya naskah sejarah singkat rampung serta dapat dibacakan pada saat HUT ke-8.

Pj Bupati Muna Barat, Bahri mengaku sama sekali tidak menolak rancangan naskah rumusan versi seseorang, namun ia mengharapkan naskah yang telah dirumuskan ditelaah kembali oleh sekretaris daerah bersama tokoh masyarakat, sehingga naskah itu utuh.

"Utuh itu ibaratnya gambar pohon, ada akar, ada batang, dahan, ranting, daun, bunga, dan buah," tuturnya, Selasa (5/7/2022).

Di mana yang digambarkan bukan saja berbicara masalah bunga dan buah tetapi utuh, sama halnya dengan naskah sejarah harus utuh, di mana utuhnya lebih kepada pendekatan yuridis formal hukum.

Sehingga nantinya sekretaris daerah akan merangkum semua versi dari partisipan pemekaran, yang jelasnya tidak ada pengkultusan orang pribadi, tetapi berbicara perjuangan bersama masyarakat Muna Barat dalam membentuk kabupaten tersebut.

Ia mengakui memang ada usulan untuk menelaah kembali rumusan naskah sejarah Muna Barat, di mana didudukkan bersama tokoh masyarakat, tokoh agama khususnya tokoh pemekaran Muna Barat.

"Jadi tidak berbicara pengkultusan, mengedepankan seseorang, tetapi nanti diputuskan bersama bahwa sejarah ini kita luruskan, sesuaikan fakta aktual yang ada," pungkasnya.

Baca Juga: Angka Prevalensi Stunting di Wakatobi Turun Signifikan Hingga 13,5 Persen

Sejalan dengan itu, Pelopor pemekaran Kabupaten Muna Barat, La Ode Andi Muna, menuturkan bahwa dengan undangan terbuka yang dilakukan 2 Juli 2022 lalu, di mana melibatkan masyarakat, media, dan para tokoh adat, dan berbagai narasumber ini bertujuan untuk meluruskan atau bersama-sama merumuskan naskah sejarah lahirnya Kabupaten Muna Barat.

"Agar naskah sejarah itu lahir bukan atas dasar pikiran satu orang, maka dilakukan undangan secara terbuka untuk sama-sama kita dudukkan," tuturnya.

Kemudian ia menambahkan bahwa konsep sekilas naskah sejarah telah dirumuskan itu, kini diserahkan kepada Kapala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Muna Barat, namun naskah itu ia ambil kembali dan diserahkan kepada sekretaris daerah.

"Bukan ditarik tetapi saya ambil dan serahkan kepada sekretaris daerah," pungkasnya.

Kadis BPPKB ini menginginkan nantinya konsep yang telah dirumuskan dapat disempurnakan oleh pemerintah daerah dengan menghadirkan seluruh partisipan pemekaran.

"Kita dudukkan bersama, agar final naskah ini dan supaya rampung untuk dibacakan di HUT Muna Barat ke-8," tegasnya.

Baca Juga: Hadirnya Videotron, Wujud Konawe Maju dan Berkembang

Kemudian Kabag Pemerintahan Sekretariat Daerah Muna Barat saat dikonfirmasi mengenai naskah yang telah diserahkan, ia menyampaikan bahwa saat ini naskah tersebut telah berada di sekretaris daerah untuk ditelaah dan dipersiapkan untuk HUT Muna Barat.

"Kemarin memang telah diserahkan kepada saya, tetapi ditarik kembali, kemudian diserahkan ke sekda," ucap Haerun, kabag pemerintah sekretariat daerah.

Ia juga menyampaikan bahwa HUT Muna Barat dipersiapkan oleh kehumasan, pada dasarnya memang pihaknya adalah sektor bagian pemerintahan, namun pada kepemimpinan sebelumnya dalam pelaksanaan kegiatan diserahkan kebagian humas dan sampai saat ini masih tetap di kehumasan. (A)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Musdar

Artikel Terkait
Baca Juga