Pemkab Kolaka Timur Terus Genjot Penurunan Angka Stunting
Sigit Purnomo, telisik indonesia
Rabu, 29 Maret 2023
0 dilihat
Plt Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis saat memberikan arahan kepada OPD. Foto: Sigit Purnomo/Telisik
" Upaya penurunan angka stunting masih menjadi program prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur "
KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID - Upaya penurunan angka stunting masih menjadi program prioritas bagi Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur.
Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kolaka Timur turut berupaya mendukung penurunan Stunting melalui intervensi sensitif berupa penguatan ketersediaan pangan, penguatan akses pangan, dan pemanfaatan pangan.
Termasuk juga giat melakukan pembinaan dan program pekarangan pangan lestari.
Salah satu program intervensi yang dapat dilakukan untuk memerangi Stunting adalah pemamfaatan pekarangan rumah. Karena dengan memanfaatkan pekarangan sebagai lumbung pangan untuk ditanami berbagai jenis tanaman sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral agar dapat dikonsumsi keluarga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kolaka Timur, Idarwaty mengatakan, pemanfaatan pekarangan sangat bermanfaat bagi keluarga agar mampu memenuhi asupan gizi yang berasal dari komoditas pangan yang ditanam di pekarangan rumah.
Selain itu, melalui cara ini juga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga dengan menghemat pengeluaran untuk pangan, karena sumber pangan bisa tersedia di sekitar rumah.
"Jadi terkait stunting kita bersyukur sekarang karena Kabupaten Kolaka Timur merupakan daerah terendah dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara," ujarnya.
Baca Juga: Penurunan Angka Stunting Masih Fokus Utama Pemda Buton Tengah
Idarwaty mengungkapkan, Pemda Kolaka Timur dalam tiga tahun terakhir ini telah berupaya memperbaiki gizi masyarakat sebagai bentuk kepedulian dalam memerangi stunting di wilayah Kabupaten Kolaka Timur.
Dinas Ketahanan Pangan dalam hal penanganan stunting dengan program pemanfaatan halaman pekarangan mulai dari tahun 2019 sampai tahun 2021 itu meningkatkan.
Pemanfaatan pekarangan disosialisasikan dengan mengajak masyarakat mengkomsumsi pola makan yang beragam, bergizi berimbang dan aman.
"Sehingga dengan mereka mengkomsumsi vitamin, mineral dan protein yang tinggi tentu bisa mengurangi stunting di Kolaka Timur," tambahnya.
Ia juga menyebutkan agar kecamatan yang tidak masuk daerah Lokus Stunting tetap berupaya memerangi stunting agar daerah tersebut tetap terjaga.
Lebih lanjut, da berharap, agar fungsi pendidikan selalu dapat mengedukasi masyarakat untuk menjaga keluarga dalam rangka memperbaiki pola makan, pola kebersihan dan pola hidup sehat.
"Kemudian bagaimana masyarakat dapat meningkatkan ekonomi sehingga gizi masyarakat bisa terpenuhi," ujarnya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk tetap menjaga lingkungan bersih serta selalu bersinergi antar pihak terkait dalam rangka peningkatan kesehatan dan peningkatan gizi masyarakat.
Sekertaris Daerah Kabupaten Kolaka Timur, Muh. Iqbal Tongasa mengaku, pihak Pemda telah melakukan langkah-langkah strategis dalam upaya menurunkan angka stunting di Kolaka Timur.
Ia juga mengatakan, program-program pencegahan stunting di lakukan melalui puskesmas setempat dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Baca Juga: Ridwan Bae Heran Angka Stunting di Muna Barat Capai 63 Kasus
"Permasalahan pencegahan stunting masih menjadi salah satu program utama untuk Kolaka Timur," tambahnya.
Plt Bupati Kolaka Timur, Abdul Azis mengatakan masalah stunting harus menjadi gerakan bersama, semua OPD agar menempatkan masalah stunting sebagai prioritas penanganan dalam program kerjanya.
"Stunting dapat berdampak langsung atau mempengaruhi kecerdasan intelektual dalam tumbuh kembang anak," tambahnya.
Ia juga menuturkan, semua program harus terkoneksi dengan langkah pencegahan stunting baik sektor pertanian, kesehatan, BKKBN, hingga lintas instansi lainnya.
"Stunting itu kan bisa terjadi karena perilaku dan lingkungan. Ini bisa terjadi karena memang ada penyakit. Juga bisa jadi memang karena kekurangan gizi," tambahnya. (A-Adv)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS