Penemuan Mayat Wanita Dicor di Blitar, Begini Kondisi Keluarga Korban di Konawe Selatan

Evy Septiana Warsito, telisik indonesia
Minggu, 26 November 2023
0 dilihat
Penemuan Mayat Wanita Dicor di Blitar, Begini Kondisi Keluarga Korban di Konawe Selatan
Penemuan mayat dicor di Blitar, membuat kondisi keluarga korban syok atas pembunuhan itu. Foto: Evy Septiana Warsito/Telisik

" Berita Kematian Fitriani (21), belum lama terungkap sejak ditemukan kerangka manusia yang dicor 1,5 meter di sebuah rumah di Kecamatan Ponggok, Jawa Timur, dan merupakan warga Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Berita Kematian Fitriani (21), belum lama terungkap sejak ditemukan kerangka manusia yang dicor 1,5 meter di sebuah rumah di Kecamatan Ponggok, Jawa Timur, dan merupakan warga Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Dalam penyelidikannya tersebut, polisi menetapkan Suprio Handono atau Nuhan sebagai tersangka, dengan alat bukti yang mengarah pada salah satu saksi, dan diduga karena kecemburuan pada korban.

Suprio Handono tega memukul kepala korban dengan kayu di tengah-tengah cekcok, dan memasukkan ke lubang dengan mengecor jasad korban dalam posisi duduk. Kemudian penemuan mayat dan tengkorak tersebut berawal dari renovasi rumah.

Suprio Handono yang diduga merupakan pelaku pembunuhan korban, diketahui merupakan seorang perantau dari Jawa Timur, pernah bekerja di Lambusa, Konawe Selatan sebagai pembuat tahu, dan menikah antara tahun 2015 di Desa Lawoila, Konawe Selatan, kemudian mengajak istrinya untuk pulang kampung di Blitar, Jawa Timur.

Baca Juga: Pria di Konawe Selatan Diduga Dihipnotis, Barang Berharga Raib Dibawa Kabur

Kakak korban Sutrisno mengaku, kesehariannya bekerja sebagai seorang petani yang merawat sang ayah Muryanto, karena penyakit struk yang dideritanya selama kurang lebih 2 tahun, juga merawat ponakan kembarnya.

Dalam perekonomian, penghasilannya selama bertani tersebut tidak cukup diupayakan, agar mampu menunjang kebutuhan sehari-hari.

Selama di Blitar, Jawa Timur, almarhumah Fitria, pernah sekali mengirim uang ke keluarganya kurang lebih Rp 1.000.000, tidak hanya itu, almarhum Fitria juga pernah bekerja sebagai penjual nasi kuning dan kopi.

"Sosok Fitria, juga diketahui memiliki karakter ramah, suka menyapa orang, berbanding terbalik dengan suaminya yang memiliki karakter pendiam, dan kaku," ujar Kepala Desa Lawoila, Mujib.

Selama dua tahun, pihak keluarga selalu berupaya menghubungi Fitria, namun tidak pernah ada tanggapan.

Menurut kakak korban Sutrisno, sang adik Fitria pernah sekali menghubungi pihak keluarga, ia menceritakan sang suami sering mumukul, mencekik dan menyiksanya.

"Terakhir lost kontak dengan Fitria sudah 2 tahun lalu, di mana korban sempat meminta kiriman NIK Kartu Keluarga dan surat pindah," ujar Sutrisno.

Respon pertama keluarga korban ketika mengetahui Fitria dibunuh yakni terkejut dan tidak percaya, jika suaminya tega melakukan pembunuhan, bahkan sang Ayah sempat menangis dan merasa sangat kehilangan dan terpukul.

Baca Juga: Lukman Abunawas Bantu Warga Konawe Selatan Lewat Pemeriksaan Kesehatan dan Sunat Massal Gratis

Korban memiliki dua orang anak, saat ini sang anak tersebut dititipkan di keluarga pihak laki-laki, untuk ke depannya diminta untuk dikembalikan ke keluarga Fitria.

"Kami dapat informasinya dari Kasatreskim Polres Blitar, dan pada saat mengkonfirmasi bahwasannya foto dan biodata memang benar Fitriani, warga Desa Lawoila, Kecamatan Konda, Konawe Selatan," ucap Sutrisno.

Namun, karena kondisi keluarga yang saat ini tidak memungkinkan karena ayah korban sakit struk parah. "Sehingga pihak keluarga saat ini menyerahkan seluruh permasalahannya ke kami," ujar Kapolsek Konda, Kartini.

Diketahui, suami almarhumah Fitria saat ini sudah ditahan, atas kejadian tersebut pihak keluarga meminta hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku. (B)

Penulis: Evy Septiana Warsito

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga