Penyebab Kematian Anggota Polri yang Penuh Kejanggalan Akhirnya Terungkap

Reza Fahlefy, telisik indonesia
Rabu, 05 April 2023
0 dilihat
Penyebab Kematian Anggota Polri yang Penuh Kejanggalan Akhirnya Terungkap
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra bersama dengan Sekretaris Kompolnas Benny Mamoto ketika memberikan keterangan kepada sejumlah awak media terkait dengan penyebab kematian Bripka Arfan Saragih. Foto: Reza Fahlefy/Telisik

" Penyebab kematian anggota Polri bernama Bripka Arfan Saragih yang penuh kejanggalan akhirnya terungkap "

MEDAN, TELISIK.ID - Penyebab kematian anggota Polri bernama Bripka Arfan Saragih yang penuh kejanggalan akhirnya terungkap. Bukan dibunuh, akan tetapi bunuh diri.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra menegaskan itu kepada sejumlah awak media di kantornya, di Jalan Sisingamangaraja Km 10,5 Medan, Selasa (4/4/2023) malam.

"Jadi, Bripka AS itu kita simpulkan bunuh diri usai meminum racun sianida. Cairan sianida terlihat berada di dalam lambungnya," ucap Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra bersama dengan Sekretaris Kompolnas Benny Mamoto dan Komisionernya, Poengky Indarti.

Aksi nekat bunuh diri itu dilakukan oleh Bripka AS dikarenakan stres usai terlibat penggelapan pajak Rp 2,5 miliar yang telah diselidiki oleh Polres Samosir.

"Bripka AS itu awalnya personel Satuan Lalu Lintas Polres Samosir bekerja di bagian UPT Samsat Pangururan. Namun, dikarenakan ada terlibat dalam kasus penggelapan, akhirnya di dimutasi di Sabhara. Jadi, aksi nekat korban dilakukan dikarenakan stres. Kami telah memeriksa tim ahli psikologi forensik atas kejadian itu. Hasil pemeriksaan ditemukan bahwa Bripka AS mengalami tekanan psikologis," tambahnya.

Baca Juga: Kompolnas Temui Kapolda Dalami Kematian Anggota Polri

Selain itu, jejak digital Bripka AS juga menunjukkan bahwa dia melakukan aksi bunuh diri. Handphone yang disita terlihat adanya pencarian atau browsing yang dilakukan oleh Bripka AS di handphone miliknya. Pencarian di internet itu, kata Panca, terkait dengan sianida serta bunuh diri.

"Itu juga terbukti bahwa sejak almarhum mengalami masalah itu, sudah mencoba melakukan browsing, contohnya sianida, bunuh diri dari handphone yang dimilikinya," tuturnya.

Kemudian, Panca menegaskan bahwa Bripka AS meminum sianida itu tanpa adanya unsur paksaan dari pihak manapun.

"Tidak ditemukan adanya kekerasan yang disengaja terkait penyebab kematian korban dalam hal ini Bripka AS. Masuknya sianida ke tubuh korban tidak ditemukan adanya paksaan. Terkait luka di bagian belakang kepala Bripka AS, yang sempat dipertanyakan oleh pihak keluarga, itu diakibatkan adanya benturan. Kepala Bripka AS terbentur ke sebuah benda tumpul, kepalanya mendatangi benda, bukan benda mendatangi kepalanya," ungkapnya.

Sedangkan mengenai handphone yang disita dan memesan sianida itu, jenderal bintang dua ini mengaku bahwa handphone disita Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman di tanggal 23 Februari 2023. Sedangkan korban memesan racun sianida itu satu hari setelah alat komunikasi itu disita.

"Selanjutnya, korban mengambil sendiri racun sianida itu di kantor Samsat UPT Panggururan tanggal 30 Februari 2023. Tim yang dibentuk juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap Toko Friza, toko online yang berada di Bogor. Bripka AS memesan racun sianida itu dan menerimanya dengan sistem cash on delivery (COD). Jadi sudah jelas bahwa korban meninggal dunia bunuh diri," terangnya.

Istri Bripka Arfan Saragih bernama Jenni Irene Simorangkir dalam kegiatan konfrensi pers itu juga hadir mengucapkan terima kasih atas penyampaian Kapolda Sumatera Utara.

Baca Juga: Kompolnas Besok Turun Tangan Dalami Penyebab Kematian Anggota Polri Penuh Kejanggalan

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolda Sumatera Utara, Bapak dan Ibu Kompolnas yang hadir. Saya istri almarhum Bripka Arfan Saragih sudah mendengarkan penyampaian yang disampaikan oleh Bapak Kapolda Sumatera Utara. Kami tidak bisa banyak berkata, hanya ini yang bisa saya sampaikan," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Bripka Arfan Saragih suami dari Jenni Irene diduga terlibat dalam kasus penggelapan pajak Rp 2,5 miliar dan bekerja tidak sendirian.

Saat kasus itu sedang diselidiki, tiba-tiba jasad Bripka Arfan Saragih ditemukan tidak bernyawa di Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir pada Senin 6 Maret 2023, dan ditemukan cairan sianida di tubuhnya. (B)

Penulis: Reza Fahlefy

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga