Perlukah Sultra Waspada Gempa Bumi?

Ashar Hamka, telisik indonesia
Selasa, 22 Februari 2022
0 dilihat
Perlukah Sultra Waspada Gempa Bumi?
Suasana pemantauan aktivitas gempa bumi. kabarmalang.com

" Dengan kondisi yang terjadi saat ini, perlukah warga Sulawesi Tenggara (Sultra) perlu meningkatkan kewaspadaan juga "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Rasa kewaspadaan tinggi kini dialami warga Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pasalnya, sejak Senin (21/2/2022) malam hingga Selasa (22/2/2022) pagi, Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) Kupang, NTT, merilis data terbaru terkait gempa susulan yang terjadi di Timur Laut Manggarai, NTT.

Dengan kondisi yang terjadi saat ini, perlukah warga Sulawesi Tenggara (Sultra) perlu meningkatkan kewaspadaan juga. Mengingat, berdasarkan data yang dimiliki Telisik.id untuk Februari ini, tercatat Sultra sudah tiga kali merasakan getaran gempa.

Pertama, Jumat (4/2/2022) pukul 08:21:20 Wita, gempa Magnitudo 3.1 SR, berlokasi 6.05  Lintang Selatan, 121.98 Bujur Timur 68.9 km Barat Daya Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan, di kedalaman 10 km.

Kedua, Selasa (15/2/2022) pukul 02:15:25 Wita, gempa Magnitudo 2.9 SR, Lokasi :3.59  Lintang Selatan, 120.90 Bujur Timur 9.0 km Tenggara Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara, di kedalaman 10 km.

Baca Juga: Gempa Susulan Kembali Terjadi di Manggarai, warga Waspadai Tsunami dan Longsor

Ketiga, Kamis (17/2/2022) pukul 13:34:10 Wita, gempa Magnitudo:2.9 SR, Lokasi :4.02  Lintang Selatan, 121.76 Bujur Timur 2.7 km Barat Laut Lalolae, Kabupaten Kolaka Timur, di kedalaman 10 km.

Kepala Stasiun Geofisika Kendari Sulawesi Tenggara, Rudin mengungkapkan, untuk kenaikan potensi getaran gempa secara keseluruhan, Sultra selalu mengalami peningkatan jumlah gempa setiap tahun. Namun pihaknya tidak menjumlah per wilayah.

Baca Juga: Timur Laut Manggarai NTT Diguncang Gempa 2 Kali, Warga Panik Air Laut Naik

“Fenomena saat ini masih normal,“ ujarnya.

Kendati demikian, ia meminta masyarakat agar harus selalu waspada. Terutama masyarakat yang bermukim di sekitar pegunungan, tebing dan lereng-lereng yang terjal. Karena dikhawatirkan terjadi longsor akibat adanya getaran tanah yang dibangkitkan oleh gempa bumi.

“Kejadian gempa bumi di Sultra setiap hari ada kejadian gempa. Tetapi tidak dirasakan masyarakat sehingga kami tidak memplublikasi,“ tutur Rudin.

Secara singkat, ia menambahkan, penyebab getaran gempa yang terjadi di Sultra akibat dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik yang saling bertabrakan.

Ada yang saling menjauh dan ada pula yang saling berpapasan di antara lempeng-lempeng dunia tersebut. Sehingga memicu pergerakan sesar-sesar atau patahan-patahan kecil yang ada di Sultra ikut bergerak. (C)

Reporter: Ashar Hamka

Editor: Kardin

Baca Juga