Perusahaan Tambang Nikel PT RBS Jajaki Suplai Limonit untuk Industri Baterai pada Konferensi Huayou di China

Ana Pratiwi, telisik indonesia

Kamis, 27 November 2025

0 dilihat

External Relationship PT RBS, Aksan Jaya Putra, saat menghadiri Konferensi Internasional Tahunan Huayou di Kota Tonxiang, Zhenjiang, China. Foto: Ist.

KONUT, TELISIK.ID — Perusahaan tambang PT Raodah Bumi Sultra (RBS) untuk pertama kalinya diundang menghadiri Konferensi Internasional Tahunan Huayou di Kota Tonxiang, Zhejiang, China.

Kehadiran perusahaan tambang nikel yang beroperasi di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, itu menjadi bagian dari penjajakan kerja sama suplai bahan baku limonit untuk pengembangan industri baterai

External Relationship PT RBS, Aksan Jaya Putra (AJP), mengatakan undangan tersebut mempertemukan para mitra dan calon mitra bisnis Huayou dari berbagai negara.

Baca Juga: 78 Guru Madrasah di Kota Kendari Dibekali Keterampilan AI untuk Hadapi Era Digital

“Dari Indonesia ada sekitar 300 undangan, selebihnya berasal dari berbagai negara di dunia,” ujar AJP, Selasa (25/11/2025) lalu.

Ia menjelaskan, konferensi tahunan ini rutin digelar PT Huayou Indonesia sebagai ajang memaparkan kemampuan pengelolaan nikel serta arah pengembangan industrinya. 

Salah satu fokus utama Huayou saat ini yakni pembangunan pabrik baterai berbasis limonit yang sumbernya berada di sejumlah IUP, termasuk PT RBS.

“Mereka fokus pada pengembangan pabrik baterai yang bahan bakunya limonit. Di beberapa IUP, termasuk RBS, potensi itu ada,” jelasnya.

AJP menegaskan hubungan bisnis antara PT RBS dan Huayou sudah beberapa kali dibahas dalam pertemuan sebelumnya. Undangan ke konferensi internasional ini disebut sebagai bagian dari upaya Huayou untuk memastikan kesiapan PT RBS sebagai pemasok bahan baku.

Baca Juga: Gerindra Soroti Antrean Panjang Obat BPJS di RSUD Djafar Harun, Pelayanan Dinilai Makin Lambat

“Ini tahap penjajakan. Mereka ingin memastikan kami siap memasok limonit. Karena itu kami diundang dalam konferensi ini,” tutur mantan Anggota DPRD Sultra ini.

Terkait perizinan, AJP memastikan dokumen utama seperti Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH) telah tuntas. Saat ini, pihaknya tinggal menunggu persetujuan RKAB 2026.

“Semua perizinan sudah lengkap. Saat perusahaan mulai beroperasi, masyarakat lingkar tambang pasti kami berdayakan. Itu komitmen RBS,” tegasnya. (C)

Penulis: Ana Pratiwi

Editor: Mustaqim

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS