Polisi Temukan Pedagang Jual Minyak Goreng di Atas HET di Medan
Reza Fahlefy, telisik indonesia
Kamis, 07 April 2022
0 dilihat
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi. Foto: Reza Fahlefy/Telisik
" Tim Satgas Pangan Polda Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menemukan harga komoditas bahan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa daerah "
MEDAN, TELISIK.ID - Tim Satgas Pangan Polda Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menemukan harga komoditas bahan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) di beberapa daerah. Di antaranya di Kota Medan dan sekitarnya.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, mengakui itu ketika ditemui awak media di kantornya, Kamis (7/4/2022).
"Jadi, Polda Sumut dan jajaran Polres telah membentuk tim Satgas Pangan dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan di wilayah tugas masing-masing. Tujuannya jelas dan akan bekerja dengan maksimal. Namun di beberapa daerah masih ditemukan menjual minyak curah di atas HET," kata Hadi.
Temuan harga minyak goreng curah di atas HET, yaitu Rabu (6/4/2022). Padahal sejak 16 Maret 2022, pemerintah sudah menetapkan HET minyak goreng curah yaitu Rp 14 ribu per liter atau Rp 15 ribu per kilogram. Sedangkan untuk minyak goreng kemasan mengikuti harga keekonomian dan mekanisme pasar.
"Tapi saat ini ditemukan di masyarakat harga rata-rata minyak goreng curah sebesar Rp 20 ribu per kilo. Ketersediaan minyak goreng relatif cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena produksi minyak goreng di Provinsi Sumut tidak ada kendala," tuturnya.
Berdasarkan data di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sumut, terjadi surplus produksi minyak goreng.
Baca Juga: Raih Suara Seri, Nasib Dua Cakades Tak Jelas
"Dengan harga minyak goreng di atas HET itu, kami meminta ke depannya ada penyesuaian harga. Harus mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," terangnya.
Baca Juga: Mau Mudik Idul Fitri, Berikut Perubahan Jadwal KMP Dharma Kencana I Usai Doking
Seorang pedagang minyak goreng di salah satu pasar di Kota Medan, Herbert mengaku, menjual di atas HET karena harga dari distributor itu sudah di atas Rp 14 ribu per liternya.
"Jadi, kami menjual di atas harga itu Rp 14 ribu. Jika harga dari distributor atau tempat pengambilan kami turun, pasti kami akan turunkan harganya," ungkapnya. (B)
Reporter: Reza Fahlefy
Editor: Kardin