Program Sejuta Sapi Diduga Rugikan Negara Miliaran Rupiah

Muhamad Surya Putra, telisik indonesia
Selasa, 03 November 2020
0 dilihat
Program Sejuta Sapi Diduga Rugikan Negara Miliaran Rupiah
Kadis Peternakan Kabupaten Konawe, Jumrin. Foto: Muh. Surya Putra/Telisik

" Ada biaya pengapalan namun kita pake darat. Disitu selisihnya. Karena sebelumnya kita mau ambil sapi di Jawa, hanya saja waktu itu cuaca tidak mendukung, jadi kita putuskan untuk ambil di Gorontalo. "

KONAWE, TELISIK.ID - Program Sejuta Sapi yang merupakan perwujudan dari visi misi Bupati dan Wakil Bupati Konawe, diduga telah menyebabkan kerugian negara.

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam pemeriksaan yang dilakukan beberapa waktu lalu, menemukan adanya indikasi kerugian negara hingga Rp 4.7 miliar.

Saat ditemui di ruang kerjanya, Kadis Peternakan, Jumrin mengakui adanya kesalahan administrasi yang dilakukan dinas yang dipimpinnya itu. Temuan ini yakni besaran selisih dari harga sapi, biaya transportasi, dan biaya pakan ternak.

"Ada biaya pengapalan namun kita pake darat. Disitu selisihnya. Karena sebelumnya kita mau ambil sapi di Jawa, hanya saja waktu itu cuaca tidak mendukung, jadi kita putuskan untuk ambil di Gorontalo," terangnya.

Ia menambahkan, karena mengingat visi misi Bupati dan Wakil Bupati Konawe, sehingga pihaknya mengupayakan terealisasinya program tersebut.

Baca juga: Tersandung Kasus Korupsi Dana Desa, Oknum Kades Diberhentikan

"Kita bekerja memang sesuai dengan visi misi bupati dan wakil bupati dengan program Sejuta Sapi. Yang merupakan program unggulan Pasangan Bupati dan Wakil Bupati Konawe dengan Akronim KSK-GTS," akunya.

"Seharusnya kita memperbaiki administrasinya, tapi karena waktu. Jadi kita ada selisih pembiayaan yang cukup tinggi," pungkasnya.

Pihaknya telah memenuhi panggilan Kejaksaan Tinggi (Kejati) di Kendari, ia juga berjanji akan bersikap kooperatif dalam kasus yang menyeret namanya tersebut.

"Semua diperiksa, Pak Sekda juga diperiksa. Kita juga sudah komunikasi kepada pimpinan daerah. Kita harus proaktif dalam menyikapi masalah ini," imbuhnya. (B)

Reporter: Muh. Surya Putra

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga