Puluhan Anak Panti Asuhan di Kendari Terhambat Akses Pendidikan Formal

Wa Anggun, telisik indonesia
Jumat, 02 Mei 2025
0 dilihat
Puluhan Anak Panti Asuhan di Kendari Terhambat Akses Pendidikan Formal
Anak-anak Panti Asuhan LKSA Amanah Ananda Al-Hidayah di Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Foto: Wa Anggun/Telisik

" Puluhan anak panti asuhan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, masih menghadapi kesenjangan dalam mengakses pendidikan yang layak "

KENDARI, TELISIK.ID - Puluhan anak panti asuhan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, masih menghadapi kesenjangan dalam mengakses pendidikan yang layak.

Keterbatasan biaya operasional, kurangnya dukungan dari pemerintah, serta stigma sosial menjadi penghalang utama bagi anak-anak yang tinggal di panti asuhan untuk memperoleh hak dasar mereka untuk bersekolah.

Kondisi ini dialami panti asuhan di Kecamatan Poasia, Kota Kendari, yakni LKSA Amanah Ananda Al-Hidayah. Puluhan anak di tempat ini belum mendapat akses beasiswa pendidikan formal.

Mereka hanya diberikan beberapa bentuk bantuan luar sekolah seperti pelatihan karakter dan bimbingan mengaji oleh pemerintah melalui Dinas Sosial. 

Baca Juga: Skandal Pungli ke Narapidana Seret Nama Karutan Kelas IIA Kendari, Dipalak hingga Rp 30 Juta

Sekretaris Panti Asuhan LKSA Amanah Ananda Al-Hidayah, Siti Khadijah (25), menjelaskan bahwa saat ini kebutuhan utama anak-anak bukan hanya pelatihan karakter atau bimbingan agama.

Kebutuhan penting yang diperlukan juga berupa biaya pendidikan formal seperti SPP, seragam, dan buku pelajaran.

“Kami bersyukur atas pembinaan dari Dinas Sosial, tapi untuk biaya sekolah, buku, dan seragam, kami sangat membutuhkan dukungan, terutama dalam bentuk beasiswa. Karena untuk biaya sekolah saat ini, kami masih berjuang sendiri melalui donatur,” ujar Sitti Khadijah, Jumat (2/5/2025).

Menurut Sitti Khadijah, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan ke pemerintah kota maupun Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial, namun belum ada realisasi.

"Kami merasa anak-anak di sini seringkali tidak dianggap. Padahal mereka juga warga negara yang berhak atas pendidikan," katanya dengan nada prihatin.

Panti Asuhan LKSA Amanah Ananda Al-Hidayah menampung lebih dari 20 anak usia sekolah, mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Beberapa dari mereka harus menempuh pendidikan dengan keterbatasan fasilitas, bahkan ada yang terancam putus sekolah jika tidak segera mendapat bantuan.

Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kota Kendari, Irsan Irut Jasa, mengakui bahwa fokus bantuan masih pada pendidikan nonformal. 

“Kami jalankan program bimbingan keagamaan, pelatihan keterampilan, dan pembinaan karakter. Untuk bantuan beasiswa pendidikan formal, kami akan mencoba berkoordinasi lebih lanjut dengan Dinas Pendidikan agar bisa lebih merata,” jelasnya.

Aktivis sosial dan pendidikan, Ahmad Fadli (30), juga menilai bahwa pemerintah perlu melihat anak-anak panti asuhan sebagai bagian dari kelompok prioritas dalam pembangunan SDM bangsa.

Baca Juga: Parkir Liar di The Park Kendari, Jukir Klaim Miliki Karcis dan Izin Dishub

“Anak-anak panti ini adalah bagian dari warga negara yang harus mendapatkan hak pendidikan yang sama. Beasiswa bukan hanya bentuk bantuan, tapi investasi masa depan bangsa,” tegasnya.

Fadli berharap peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun ini menjadi momentum pemerintah daerah untuk mengevaluasi kembali arah kebijakan pendidikan, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak panti asuhan.

Masyarakat pun diharapkan berpartisipasi membantu melalui program donasi pendidikan dan keterlibatan aktif dalam kegiatan sosial.

“Pendidikan itu tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. Tapi pemerintah harus jadi yang paling depan,” ujar Fadli. (A)

Penulis : Wa Anggun

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga