Puskesmas di Muna Dibekali Termometer Infrared

Sunaryo, telisik indonesia
Jumat, 27 Maret 2020
0 dilihat
Puskesmas di Muna Dibekali Termometer Infrared
Pj Sekda Muna, Muhamad Djudul di dampingi Kadinkes, La Ode Rimba Sua menyerahkan termometer infrared pada Kepala Puskesmas. Foto : Naryo/Telisik

" Gunakan alat itu sebaik-baiknya "

MUNA, TELISIK.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna sangat serius mengantisipasi penyebaran  COVID-19. Selain telah melakukan penyemprotan cairan disenfektan, pembagian masker dan kaos tangan, Pemkab juga membekali tenaga medis di Puskesmas dengan alat termometer infrared (alat pengukur suhu tubuh).

Ada 40 alat pengukur suhu tubuh digital yang diadakan Dinas Kesehatan (Dinkes). Selanjutnya, alat tersebut diserahkan oleh Pj Sekda, Muhamad Djudul yang di dampingi Kadinkes, La Ode Rimba Sua pada 30 kepala puskesmas.

Djudul mengatakan, alat itu diberikan pada puskesmas untuk digunakan sebagai pendeteksi dini kesehatan masyarakat.

"Gunakan alat itu sebaik-baiknya," pesan Djudul.

Baca Juga : 2.400 Rapid Test COVID-19 Tiba di Sultra

Mantan Sekretaris Kota Baubau itu juga menghimbau masyarakat, agar tidak terlalu panik dengan wabah penyakit itu. Kuncinya, patuhi apa yang menjadi anjuran pemerintah. Diantaranya, hindari kerumuman, jaga jarak interaksi sosial dan jangan membuat kegiatan yang menghadirkan orang banyak.

Sementara itu, Kadinkes Muna, La Ode Rimba Sua menerangkan, pembagian termometer itu merupakan rangkaian pemberantasan dan penanganan penyebaran COVID-19.

"Insya Allah setelah ini, akan ada lagi penyerahan Alat Pelindung Diri (APD)," katanya.

Menurut Rimba, cara menggunakan alat tersebut tidak susah. Cukup mendekatkan pada bagian jidat kepala. Secara otomatis suhu tubuh akan muncul.

"Maksimal suhu tubuh 37,5 derajat celcius. Diatas dari itu, disarankan untuk istirahat dan belum bisa dikatakan terinfeksi COVID, " ujarnya.

Baca Juga : Pemkot Siapkan Rusunawa Bungkutoko, Isolasi ODP COVID-19

Ia berharap dengan alat itu, para medis di puskesmas dapat bekerja lebih maksimal dalam memutus mata rantai virus berbahaya itu. Apalagi, selama ini puskesmas merupakan pelayanan kesehatan yang dekat dengan masyarakat.

"Ini kerja kemanusiaan dan kita sebagai petugas medis wajib melaksanakanya dengan tetap menjaga diri," pungkasnya.

Reporter: Naryo

Editor: Sumarlin

Artikel Terkait
Baca Juga