Ratusan Warga Sampolawa Minta Pemda Buka Kembali Aktifitas Tambang

Deni Djohan, telisik indonesia
Jumat, 13 Desember 2019
0 dilihat
Ratusan Warga Sampolawa Minta Pemda Buka Kembali Aktifitas Tambang
Suasana pertemuan masyarakat Sampolawa bersama camat Sampolawa di gedung Tuani. Foto: Istimewa

" Saya meminta Pemkab Busel untuk mempertimbangkan kembali penghentian aktivitas tambang agar mencari solusi terbaik. "

BATAUGA, TELISIK.ID - Ratusan warga kecamatan Sampolawa  mendatangi kantor Camat Sampolawa, Jumat (13/12/2019). Mereka menanyakan alasan pemerintah Buton Selatan (Busel) menutup aktivitas penambangan tersebut Kamis (5/12/2019).

Baca Juga: Korban Kebakaran Jembatan Batu, Belum Mendapat Kejelasan Membangun Kios

Kedatangan mereka diterima langsung Camat Sampolawa, La Kali dan Lurah Jaya Bakti di aula gedung Tuani.

Salah seorang warga, Dedi Abo mengaku, kecewa atas penghentian aktifitas penambangan ini. Sebab ada ratusan warga yang menggantungkan hidupnya di tambang tersebut. Harusnya, pemerintah mensuport kegiatan tersebut, karena pihak perusahaan telah menyiapkan lapangan pekerjaan pada warga.

"Ada 100 orang lebih bekerja ditambang. Harusnya ini didukung, bukan malah di tutup,” ungkapnya.

"Saya meminta Pemkab Busel untuk mempertimbangkan kembali penghentian aktivitas tambang agar mencari solusi terbaik," tambahnya.

Ditempat yang sama, Tokoh masyarakat Jayabakti, La Ode Hanafi SH, yang turut hadir dalam pertemuan itu mengatakan, kedatangan masyarakat di kantor camat tersebut bukan sebagai orang tambang namun sebagai masyarakat umum. Ia mengaku, beberapa bulan terakhir menyaksikan operasional tambang. Ia berharap ada nilai tambah dari tambang kepada masyarakat.

"Senang rasanya saya kalau ada perusahaan yang buka lapangan pekerjaan. Pemkab tidak susah lagi membuka pekerjaan," katanya.

Ia meminta, perusahaan diaktifkan karena masyarakat yang bekerja perlu mendapatkan penghasilan yang pasti.

"Mohon pak camat pak lurah sampaikan bupati bahwa masyarakat masih menginginkan tambang, kalau masih ada administrasi yang belum lengkap tolong dilengkapi. Jangan tambang dihentikan karena masyarakat sudah menggantungkan hidup disitu. Penghasilan mereka sudah pasti tiap bulan. Semua sama-sama hidup petani agar-agar hidup, masyarakat lain yang mencari pekerjaan juga tetap hidup, " ujarnya.

Setelah melakukan dialog, camat Sampolawa, La Kali mengaku, akan menyuarakan dan memfasilitasi aspirasi seluruh masyarakat baik pro dan kontra atas beroperasinya tambang tersebut. Kata dia, hal ini juga akan menjadi poin dan masukan kepada pemerintah sehingga ada solusi terbaik dan tidak ada pihak yang dirugikan.

Ia juga berharap seluruh lintas sektor Pemkab ikut terlibat. Tidak mengganggu aktivitas lain. Diatur Penataannya. Karen Sudah ada kesepakatan antara pihak perusahaan jika ada rakit agar-agar yang terjadi hal tak diinginkan akan diganti rugi.

Reporter: Deni Djohan
Editor: Sumarlin

Baca Juga