Ridwan Zakariah Temui Kepala Staf Kepresidenan, Diminta Hadiri Festival Budaya Pesisir Buton Utara

Aris, telisik indonesia
Sabtu, 27 Agustus 2022
0 dilihat
Ridwan Zakariah Temui Kepala Staf Kepresidenan, Diminta Hadiri Festival Budaya Pesisir Buton Utara
Bupati Buton Utara dan Sekda Hardhy Muslim bersama Moeldoko. Foto: Ist

" Kepala Staf Presiden RI mengajak Bupati Ridwan Zakariah untuk berdiskusi terkait isu percepatan pembangunan, khususnya pembangunan di Kabupaten Buton Utara "

BUTON UTARA, TELISIK.ID - Bupati Buton Utara, Muh Ridwan Zakariah bersama Sekretaris Daerah Muh Hardhy Muslim menemui Kepala Sataf Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal (Purn) TNI Moeldoko di Jakarta, Jumat (26/8/2022) kemarin.

Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Sayap Timur Lama - KSP Jl. Veteran III, 2, Jakarta.

Dengan senyum ramah, Moeldoko menerima Bupati Buton Utara saat tiba di ruang kerja KSP.

"Apa kabar Pak Bupati," sapa Moeldoko ketika menerima Bupati Ridwan Zakariah.

"Alhamdulillah sehat Pak Jenderal, terima kasih atas kesediaan Pak Jenderal telah berkenan meluangkan waktu untuk menerima saya," jawab Ridwan Zakariah sambil berjabat tangan.

Di sela pertemuan, Kepala Staf Presiden RI mengajak Bupati Ridwan Zakariah untuk berdiskusi terkait isu percepatan pembangunan, khususnya pembangunan di Kabupaten Buton Utara.

"Apa yang bisa saya bantu untuk percepatan pembangunan Buton Utara," tanya Moeldoko kepada Bupati Ridwan Zakariah.

Baca Juga: Persentase Penduduk Manggarai yang Terdaftar BPJS Kesehatan Dinilai Cukup Baik

Dalam diskusi, Ridwan Zakariah melaporkan mengenai garis-garis besar skala prioritas utama pembangunan Buton Utara, sekaligus menyampaikan hasil pertemuan sebelumnya antara Pemerintah Buton Utara dengan Staf Ahli Utama KSP Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi Nelson Siagian, PhD pada Senin 22 Agustus.

Ridwan Zakariah juga menguraikan beberapa hal mengenai potensi kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki Buton Utara, termasuk kendala dalam pelaksanaan pemerintahan umum di Buton Utara.

Menurut Bupati Ridwan Zakariah, potensi SDA Buton Utara perlu mendapat perhatian dari banyak pihak, terutama pemerintah pusat. Baik itu masalah kawasan hutan lindung, potensi tambang, termasuk pengelolaan kawasan hutan mangrove yang memiliki 15,3 ribu hektare, terluas di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Dalam kesempatan tersebut, mantan Panglima TNI di era kepemimpinan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono ini merespon positif tentang keberadaan mangrove. Sebab hutan mangrove merupakan fitur alami yang mampu secara signifikan meredam dan menurunkan abrasi laut dan juga meredam magnitude bencana gelombang tsunami, sehingga eskalasi bencana dan potensi kerugian, serta korban dapat direduksi.

Mangrove juga berperan besar dalam pengendalian perubahan iklim melalui kemampuannya dalam menyimpan dan menyerap karbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan. Semua keunggulan ekosistem mangrove tersebut menjadi pertimbangan penting yang menyatu dengan upaya menjaga kestabilan tata kelola bentang alam dan perbaikan mutu lingkungan.

"Di samping itu, hutan mangrove juga dapat dijadikan destinasi wisata dan bagi daerah yang dapat merawat dan melestarikan hutan mangrove, akan mendapat kompensasi dalam bentuk bantuan anggaran," jelas Moeldoko.

Selanjutnya, pihaknya berharap kepada Bupati Buton Utara agar program percepatan pembangunan Buton Utara perlu ditindaklanjuti bersama dengan kementerian terkait.

Baca Juga: Tak Bayar Upah Karyawan Tepat Waktu, PT Cahya Pertiwi Indonesia Dikecam

"Begini Pak Bupati, ajukan saja ke kementerian terkait dan tembusannya ke KSP, nanti saya fasilitasi mengundang menteri tersebut dan mempertemukan dengan Pak Bupati, InsyaAllah akan selesai," ungkap Moeldoko.

Berselang lebih kurang dua jam berdiskusi, Bupati Ridwan Zakariah bersama Sekretaris Daerah Buton Utara Muh Hardhy Muslim, meminta kesediaan waktu Moeldoko untuk menghadiri Festival Budaya Pesisir yang direncanakan akan digelar pada Oktober 2022.

Moeldoko menyatakan kesanggupannya untuk hadir sekaligus ingin meninjau langsung kawasan hutan mangrove di Desa Langere dan Desa Koepisino.  

Di akhir pertemuan santai tersebut, Moeldoko mengajak untuk melihat ruang kerjanya sekaligus menginformasikan kalau ruangan itu adalah ruang kerja mantan Presiden Soeharto, Presiden RI kedua, selama 32 tahun menjabat, disisinilah Presiden Soeharto mengendalikan dan memimpin Republik Indonesia. (C)

Penulis: Aris

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga