Sejak Dini Anak-Anak di Negara Ini Diajarkan Sex dan Dipaksa Telan Sperma
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Senin, 20 Desember 2021
0 dilihat
Ilustrasi anak-anak suku di Papua Nugini. Foto: Repro Shutter Stock
" Anak laki-laki yang berusia enam hingga sepuluh tahun harus menjalani ritual perjalanan menuju kedewasaaan dengan melewati enam tahap "
SAMBIA, TELISIK.ID - Papua Nugini menjadi salah satu negara di dunia yang dihuni oleh banyak suku.
Ada lebih dari 200 suku yang hidup dan menetap di Papua Nugini dan memiliki tradisi masing-masing. Tradisi-tradisi dari suku yang berada di Papua Nugini ini beberapa di antaranya ada yang dapat dikatakan di luar kebiasaan masyarakat umum.
Bahkan lebih memiliki kesan seperti sesuatu yang gila, lebih-lebih dianggap menjijikan dan salah satunya tradisi dari Suku Sambia.
Dilansir dari Kumparan.com dan Jurnalsoreang, Suku Sambia ini memiliki tradisi yang dikhususkan kepada anak laki-laki di sana.
Anak laki-laki yang berusia enam hingga sepuluh tahun harus menjalani ritual perjalanan menuju kedewasaaan dengan melewati enam tahap. Alasan di balik diberikannya ritual kepada anak laki-laki ini karena beranggapan perempuan bisa berbahaya bagi laki-laki.
Dengan begitu, anak laki-laki tersebut awalnya dipisahkan dari ibunya dan kemudian menjalani enam tahapan ritual tersebut.
Salah satu tahapan ritual yang harus dijalaninya adalah dengan meminum air sperma dari laki-laki dewasa di suku tersebut.
Lebih parahnya, anak laki-laki yang menjalani ritual minum sperma ini harus melakukan seks oral terhadap penis yang dimiliki orang dewasa.
Baca Juga: Orang Tua Wanita di Negara Ini Sediakan Tempat Sex Bagi Anaknya Sebelum Dinikahi
Menurut kepercayaan suku tersebut, ketika anak laki-laki itu meminum sperma, akan membuatnya menjadi lebih kuat.
Setelah melakukan minum air sperma, mereka akan diasingkan selama tiga tahun dan menjalani diet ketat agar membuat mereka jadi lebih kuat. Jika mereka menolak untuk melakukan serangkaian tradisi tersebut, maka tak jarang akan berujung kematian.
Kemudian, begitu mereka melewati tahap tersebut, ayah dan kerabatnya akan mencarikan istri untuknya.
Baca Juga: Wanita Ini Menikah dengan Jembatan, Direstui Wali Kota
Istri yang dipilihkan untuk anak laki-laki yang telah menjalani masa ritual harus melewati terlebih dahulu menstruasi pertamanya.
Selama menunggu calon istrinya melewati masa menstruasi pertamanya, mereka akan dilatih untuk memuaskan wanita sewajarnya.
Ketika semua rangkaian ritual selesai, barulah mereka akan dihormati sebagai pejuang dan pria dewasa. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali