Simak 8 Hikmah di Balik Peristiwa Isra Miraj yang Perlu Diketahui

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 28 Februari 2022
0 dilihat
Simak 8 Hikmah di Balik Peristiwa Isra Miraj yang Perlu Diketahui
Kawasan Masjid Al Aqsa. Foto: Repro AFP

" Momen Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Untuk tahun 2022 ini tepat jatuh pada hari ini, Senin (28/2/2022) "

KENDARI, TELISIK.ID - Salah satu momen yang diperingati kaum muslimin adalah peristiwa agung Isra Miraj.

Mengutip detik.com, Isra Miraj adalah rangkaian dua perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam satu malam saja. Setelah menjalani Isra dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha dengan buraq yang kini sejauh 2.113 km, Rasulullah SAW naik ke langit sampai ke Sidratul Muntaha.

Momen Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Untuk tahun 2022 ini tepat jatuh pada hari ini, Senin (28/2/2022).

Melansir nu.or.id, dari peristiwa Isra Miraj tersebut, terdapat sejumlah hikmah di baliknya.

Setidaknya ada delapan hikmah di balik peristiwa Isra Miraj. Pertama, tingginya derajat kehambaan. Dalam surat Al-Isra’ ayat satu yang mengisahkan peristiwa Isra Miraj, kata yang digunakan untuk menyebut Nabi Muhammad SAW adalah ‘abdun’ yang berarti hamba.

Ini menunjukkan hamba yang benar-benar bertakwa kepada Allah mendapat derajat begitu luhur di sisi-Nya.

Penyebutan kata 'abdun' yang ditunjukkan untuk Nabi Muhammad tidak hanya terdapat dalam surat ini saja, dalam surat lain seperti Al-Baqarah ayat 23 dan Al-Jin ayat 19 juga demikian. 

Baca Juga: Di Padang Mahsyar, Seorang Mukmin Berada dalam Naungan Sedekahnya

Kedua, pembekalan dakwah yang tangguh. Sebelum peristiwa Isra Miraj, orang-orang yang Nabi cintai dan mendukung misi dakwahnya sepenuh hati silih berganti meninggal dunia, di sisi lain penindasan kaum Quraisy semakin hebat. Ujian bertubi-tubi yang Allah lakukan ini agar Nabi benar-benar tangguh dalam berdakwah. 

Ketiga, menyampaikan kebenaran meskipun pahit. Begitu pagi setelah malam Isra Miraj, Nabi mengabarkan apa yang baru dialaminya ke penduduk Makkah. Praktis, banyak orang yang tidak percaya dengan kabar ‘tidak masuk akal’ ini.

Hal ini menunjukkan bahwa kebenaran harus tetap disampaikan, meskipun banyak mendapat penolakan. 

Keempat, syariat Nabi Muhammad menghapus syariat nabi-nabi terdahulu. Saat peristiwa Isra Mikraj, Rasulullah SAW menjadi imam salat bagi nabi-nabi terdahulu.

Ini bukti bahwa mereka tunduk dan mengikuti risalah Nabi Muhammad SAW sekaligus menjadi isyarat bahwa syariatnya telah menghapus syariat nabi-nabi sebelumnya. 

Kelima, keistimewaan Masjidil Aqsha bagi umat Muslim. Dalam perjalanan Isra, masjid yang berada di Palestina itu menjadi tempat tujuan Nabi, sebelum akhirnya bertolak ke Sidratul Muntaha. Ini merupakan indikasi betapa mulianya masjid tersebut. 

Bahkan masjid ini pernah menjadi kiblat salat sebelum akhirnya berganti Ka'bah. Pahala salat Baitul Maqdis (Masjid al-Aqsha) juga 500 kali lipat dibanding di masjid biasa.

Keenam, Islam merupakan agama yang suci. Ketika Nabi Muhammad SAW diberi pilihan antara air susu dan khamr saat Mikraj, Nabi lebih memilih susu. Kemudian Malaikat Jibril as berkata, “Engkau telah diberi hadiah kesucian.” Ini sebagai isyarat bahwa Islam adalah agama suci (fitrah). 

Baca Juga: Ini Manfaat Air Hujan Bagi Kesehatan Menurut Islam

Ketujuh, pentingnya persoalan salat. Malam Isra Miraj merupakan waktu disyariatkannya salat lima waktu secara langsung, tanpa melalui perantara Malaikat Jibril sebagaimana syariat-syariat lainnya. Ini menunjukkan betapa salat memiliki kedudukan sangat penting bagi umat Islam.

Kedelapan, memantapkan Nabi Muhammad SAW. Sebelum Miraj, Rasulullah hanya mendengar info terkait surga, neraka, dan hal-hal gaib lainnya melalui wahyu. Ini namanya ‘ilmul yaqin, Nabi mengimaninya tapi belum melihat langsung.

Ketika Miraj, Rasulullah SAW melihat langsung dengan mata kepala beliau sendiri. Ini namanya ‘ainul yaqin. Ketika seseorang sudah sampai pada ‘ainul yaqin, maka kemantapan atas apa yang diyakininya semakin kuat. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali 

Baca Juga