Struktur Golkar Diisi Nonkader, Herry Asiku: Untuk Besarkan Partai
Kardin, telisik indonesia
Jumat, 17 Juli 2020
0 dilihat
Ketua DPD I Golkar Sultra, Herry Asiku. Foto: Kardin/Telisik
" Saat ini mereka kader Golkar dan kita anggap bisa membesarkan partai di Sultra. "
KENDARI, TELISIK.ID - Setelah Musda, kini pengurus teras DPD I Partai Golkar Sultra yang dipimpin Herry Asiku mengalami perombakan.
Perombakan struktur di tubuh kepengurusan sendiri menuai polemik dari sebagian kader partai. Pasalnya, terdapat beberapa nama yang mengisi jabatan DPD I diambil dari luar kader Partai Golkar.
Sedikitnya ada empat nama, disebut-sebut sebagai 'kutu loncat' yang secara tiba-tiba menduduki jabatan unsur pimpinan dan wakil-wakil.
Mereka adalah Nurfathalib yang sebelumnya merupakan politisi PKB, Ahmad Yani Muluk yang sebelumnya di Gerindra, Hj Mashura Ila Ladamai yang pernah menjabat Wakil Bupati Bombana dan merupakan Politisi PAN yang kemudian berlabuh di PBB saat mencalon di legislatif 2019 lalu serta ada dr Asrum Tombili yang juga sebelumnya mencalonkan di DPRD Sultra melalui Partai Berkarya.
Menanggapi hal itu, Herry Asiku menerangkan, empat nama tersebut sudah keluar dari partai mereka sebelumnya dan kini masuk di Golkar dan mengisi beberapa jabatan di DPD I.
Katanya, Golkar adalah partai terbuka dan menerima siapapun yang dianggap terbaik dan bisa membesarkan partai.
"Saat ini mereka kader Golkar dan kita anggap bisa membesarkan partai di Sultra," bebernya, Jumat (17/7/2020).
Wakil Ketua DPRD Sultra itu mengungkapkan, saat ini empat nama tersebut sudah masuk dalam kepengurusan DPD I guna menjalankan amanat dan membesarkan Partai Golkar di Sultra.
Baca juga: DPP PDIP Undang Rusman-Bachrun Labuta
"Mereka ini ada yang menjadi unsur pimpinan, ada yang menduduki jabatan wakil-wakil. Saya tidak hafal betul, tapi sudah masuk pengurus Golkar," bebernya.
Sedangkan alasan perombakan sendiri kata Herry Asiku, disebabkan pengurus sebelumnya dianggap sudah tidak serius lagi. Karena saat dipanggil rapat partai tidak datang menghadiri. Maka diganti oleh orang-orang yang dinilai dapat membesarkan partai.
"Satu, dua kali tidak hadir mungkin kita masih toleran, tapi kalau sudah 10 kali berarti tidak serius urus Golkar. Kalau tidak serius minggir, karena yang antri itu banyak," cetusnya.
Ia juga mengungkapkan, terdapat lima orang formatur yang membentuk kepengurusan baru Partai Golkar, termasuk yang memasukkan empat nama tersebut.
"Bukan saya yang membentuk ini, tapi formatur yang memasukkan mereka jadi pengurus dan sudah ada SK-nya," jelasnya.
Herry pun mengakui, dalam perombakan struktur organisasi terdapat gesekan. Namun, ia bersikukuh melakukan hal itu semata-mata untuk membesarkan partai.
Namun ia berharap, semua itu dapat diterima dengan baik oleh seluruh kader Golkar di Sultra. Karena bertujuan untuk membesarkan partai, bukannya kepentingan pribadi.
"Di mana-mana dalam organisasi kalau ada perombakan pasti terjadi gesekan. Karena ada hal-hal sarat kepentingan. Tapi saya harap ini bisa diterima baik oleh seluruh kader," pungkasnya.
Reporter: Kardin
Editor: Haerani Hambali