Sulawesi Tenggara Darurat HIV/AIDS, Lebih Seribu Orang Dinyatakan Positif

Apriadi Mayoro, telisik indonesia
Jumat, 29 Desember 2023
0 dilihat
Sulawesi Tenggara Darurat HIV/AIDS, Lebih Seribu Orang Dinyatakan Positif
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulawesi Tenggara, sampaikan angka temuan kasus HIV/AIDS masih bisa bertambah berdasarkan fenomena gunung es, Jumat (29/12/2023). Foto: Apriadi Mayoro/Telisik

" Hingga Oktober 2023, jumlah total kasus HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara mencapai 1.391 kasus "

KENDARI, TELISIK.ID - Hingga Oktober 2023, jumlah total kasus HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara mencapai 1.391 kasus. Temuan ini bersumber dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara yang mengakumulasikan penderita HIV/AIDS dari 17 kabupaten/kota dari tahun-tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Dinkes Sulawesi Tenggara tahun 2022, 5 wilayah dengan angka kasus tertinggi HIV/AIDS adalah Kota Kendari (219 kasus), Kota Baubau (52 kasus), Konawe Selatan (40 kasus), Muna (36 kasus) dan Kolaka (34 kasus).

Sedangkan per Oktober 2023, angka kumulatif menunjukkan terjadi penambahan 460 kasus HIV/AIDS di seluruh wilayah Sulawesi Tenggara.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Kendari, Muhammad Ridwan mengatakan dengan jumlah kasus HIV/AIDS yang ditemukan, keadaan ini memang berbahaya.

“Memang bahaya ini kalau dibiar-biarkan, ini kan fenomena gunung es, satu muncul di permukaan, ada sekian banyak yang tidak muncul di permukaan,” ungkapnya saat diwawancarai Telisik.id di Kantor Dinkes Muhammad Ridwan, Kamis (28/12/2023) kemarin.

Baca Juga: Ini 8 Populasi Kunci Penyebaran HIV di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari dan Baubau Tertinggi

Ia kemudian menganalogikan, jika terdapat 1 penderita, dapat dipertimbangkan kemungkinan terdapat 50 penderita lainnya yang belum terdeteksi. Penjelasan itu bersumber dari fenomena gunung es kasus HIV/AIDS.

Walaupun demikian, ia mengatakan penyebarannya tidak sama dengan daerah-daerah lain di Sulawesi Tenggara, tapi seluruh daerah terjadi peningkatan kasus.

Sebagai bentuk pelayanan terhadap penderita ODHIV, dari 1.391 kasus yang ditemukan, sebanyak 1.387 telah memenuhi syarat untuk menjalani pengobatan atau Terapi Antiretroviral (ART). Sayangnya, hanya 754 pasien yang telah mengikuti pengobatan, sementara 633 lainnya menolak untuk menjalani pengobatan.

Berawal dari penolakan inilah, sampai Oktober 2023, Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara telah mencatat angka kematian mencapai 50 kasus akibat HIV/AIDS.

Sebagai bentuk pencegahan, Pendamping ODHIV dan Praktisi Sulawesi Tenggara, Samsu Appe menekankan, bagi mereka yang merasa bagian dari populasi kunci agar segera lakukan pemeriksaan.

Baca Juga: Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL) jadi Populasi Penyebaran HIV Terbesar di Sulawesi Tenggara

“Sadar diri, apabila punya faktor risiko, rutin untuk melakukan screening per 3 bulan, gunakan pengaman saat melakukan hubungan berisiko dan untuk pasien sendiri juga agar mengedukasi pasien-pasien lain," himbaunya kepada masyarakat.

Ia juga menghimbau kepada penderita untuk tidak malu, takut dengan stigma dan diskriminasi karena penyakit ini bisa dikatakan hampir sama dengan penyakit lainnya.

Karena menurutnya, penyakit ini bisa dikontrol, sehat, kualitas hidup bagus, tidak menularkan kepada orang lain apabila viral loadnya bagus. (B)

Penulis: Apriadi Mayoro

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga