Tak Kunjung Tuntas, Alumni SMAN 1 Kontunaga Desak Dikbud Usut Korupsi Dana BOS 2021

Muhammad Ilwanto, telisik indonesia
Rabu, 18 Mei 2022
0 dilihat
Tak Kunjung Tuntas, Alumni SMAN 1 Kontunaga Desak Dikbud Usut Korupsi Dana BOS 2021
Alumni SMAN 1 Kontunaga melakukan aksi demonstrasi meminta pihak Dikbud usut tuntas kasus korupsi dana BOS di SMAN 1 Kontunaga. Foto: Muhammad Ilwanto/Telisik

" Aksi yang mereka lakukan ini sudah yang ketiga kalinya, dengan tuntutan yang sama "

KENDARI, TELISIK.ID - Forum Alumni SMAN 1 Kontunaga melakukan aksi demonstrasi di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara, menuntut agar kasus korupsi dana BOS tahun 2021 diusut tuntas.

Kasus korupsi dana BOS yang dilakukan oleh Kepala SMAN 1 Kontunaga, Kabupeten Muna, Sulawesi Tenggara, sampai saat ini belum terselesaikan.

Alumni SMAN 1 Kontunaga, Irwan Sangia mengatakan, aksi yang mereka lakukan ini sudah yang ketiga kalinya, dengan tuntutan yang sama.

"Kami tidak akan tinggal diam, kami akan terus melakukan aksi demonstrasi untuk mengawal dan mengontrol, sampai kasus ini benar-benar terselesaikan. Kami tidak mau seorang yang bersalah memimpin sekolah kami," ungkapnya saat melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Dikbud, Rabu (18/5/2022).

Lanjut dia, dalam aksi kali ini, ada beberapa tuntun yang disuarakan, salah satunya yaitu mendesak pihak Dikbud agar segera mencopot Kepala SMAN 1 Kontunaga, Asmal Tifa, yang sampai detik ini masih aktif menjabat meskipun sudah terbukti melakukan tindakan korupsi.

Dikatakan, Asmal Tifa telah memindahkan dana BOS tahap kedua priode April, Mei, Juni 2021 ke rekening pribadi, yang di mana itu tidak dibenarkan undang-undang, dalam ini Permendikbud Nomor 1 mengenai tata kelola dana BOS.

"Tindakan yang dilakukan sangat-sangat tidak terpuji dan sudah menyalahi Standar Operasional Prosedur (SOP). Untuk itu, kami mendesak agar segera dilakukan pencopotan terhadap Ibu Asmal Tifa sebagai Kepala SMAN 1 Kontunaga," tegasnya.

Salah satu alumni SMAN 1 Kontunaga, Aslan Kopel mengungkapkan, pihak Dikbud harus secara terbuka menindak kepala SMAN 1 Kontunaga.

Baca Juga: Evaluasi Kinerja Penyuluh KB Melalui Penilaian DUPAK

"Pihak Dikbud harus melakukan investigasi, evaluasi, dan monitoring kepala SMAN 1 Kontunaga mengenai kasus yang dilakukan. Serta harus secara terbuka mengungkap sampai di mana kasus hukum ini berjalan. Karena sampai detik ini, belum ada kejelasan terkait itu, sehingga kami mendesak pihak Dikbud segera usut tuntas dan jelas," jelasnya.

Dirinya menyebut, bukan hanya mendesak pihak Dikbud, tetapi juga mendesak Gubernur Sulawesi Tenggara untuk segera mengeluarkan surat rekomendasi pencopotan Kepala SMAN 1 Kontunaga.

Menanggapi aksi tersebut, pihak Dikbud yang diwakili oleh Kabid SMA, La Samahu mengucapkan terima kasih atas aksi yang dilakukan oleh adik-adik alumni yang ikut mengontrol berbagai problem dan permasalahan yang ada di Dikbud.

"Untuk masalah yang dituntut oleh adik-adik sekalian, itu memang benar adanya. Bahwasanya peralihan rekening dana BOS ke rekening pribadi Kepala SMAN 1 Kontunaga itu benar. Dan kami sudah membentuk tim untuk mengusut kasus ini agar bisa terselesaikan dengan baik," katanya.

Mengenai tuntutan pencopotan jabatan, menurutnya itu tidak akan tercapai dengan mudah, karena banyak pertimbangan dan problem yang harus ditempuh jika hal tersebut dilakukan.

Baca Juga: Simak Jadwal Kapal Perintis Sabuk Nusantara 44 Terbaru

"Untuk rotasi atau mutasi kepala sekolah tahun ini, itu sangat berisiko untuk satuan pendidikan. Di mana pada tanggal 9 Mei itu adalah pengumuman kelulusan siswa-sisiwi. Dan secara otomatis Ijazah atau surat keterangan lulus itu ditandatangani oleh kepala sekolah yang sekarang. Jika kami lakukan mutasi, takutnya legalitas dari ijazah adik-adik siswa itu akan dipertanyakan," jelasnya.

Untuk itu, ia meminta kepada para alumni agar bersabar, menunggu hasilnya seperti apa. Karena proses pemeriksaan sedang berjalan.

"Pastinya kita akan terus berikan informasi dan perkembangan mengenai kasus ini, agar seluruhnya bisa mengetahui dan hukuman apa yang akan diberikan nantinya," ujarnya. (A)

Penulis: Muhammad Ilwanto

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga