Tradisi Hetombole, Libatkan Warga Sekampung

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Jumat, 14 Mei 2021
0 dilihat
Tradisi Hetombole, Libatkan Warga Sekampung
Tombole, makanan khas Tomia, Wakatobi, berbahan ubi kayu. Foto: Repro Facebook

" "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Singkong merupakan makanan yang amat digemari masyarakat Wakatobi. Bukan hanya kasuami, ternyata ada olahan dari ubi kayu khas Tomia yang unik dan tentunya lezat.

Masyarakat setempat menyebutnya dengan tombole, sedangkan proses pembuatannya dinamakan hetombole. Tradisi hetombole biasanya dilakukan pada saat panen besar.

Untuk proses pembuatannya, biasanya masyarakat setempat akan melakukan beramai-ramai, terkadang bisa melibatkan warga satu kampung. Tahapan kegiatan hetombole cukup banyak dan juga memakan waktu lama. Mulai dari pemilihan singkong, pengolahan kaopi, gepeng, pembungkusan dan pemanggangan.

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 7,2 Guncang Kepulauan Nias, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Hetombole dimulai dari pengolahan hingga pembakaran, memakan waktu yang cukup lama, sekitar 8 jam. Biasanya masyarakat setempat akan mengumpulkan batu untuk dibakar.

Adonan tombole sendiri dibungkus dengan daun kelapa, daun pisang atau daun apa saja yang tidak mempengaruhi cita rasa tombole. Pemanggangannya juga masih terbilang sederhana, memanfaatkan batu panas yang ditimbun dalam bara api. Kemudian tombole dimasukan ke dalam lubang galian lalu ditutupi dengan daun pisang. Sementara tanah digunakan untuk menutupi tempat yang dapat dilalui panas.

Baca Juga: Dinas Kebakaran Tangkap Ular Phyton di Rumah Warga Lepo-Lepo

Menurut ina-ina (panggilan untuk orang tua perempuan di Tomia) setempat kepada Telisik.id mengatakan, hetombole biasanya memakan waktu 1 hari dimulai dari pengolahan ubi, proses pencampuran adonan dan biasanya dipanggang sore hari dan bisa diambil malam hari. Selesai isya baru diambil.

Untuk rasa, masyarakat Tomia biasanya menyesuaikan dengan selera. Ada yang menyukai rasa original tanpa pemanis tambahan, dan ada juga yang menambahkan dengan gula pasir atau gula batu sehingga memiliki cita rasa yang manis. (B)

Reporter: Boy Candra Ferniawan

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga