Upaya Bawaslu Sulawesi Tenggara Wujudkan Pemilu Berintegritas dengan Pengawasan
Wa Ode Ria Ika Hasana, telisik indonesia
Sabtu, 26 November 2022
0 dilihat
Bawaslu Sulawesi Tenggara bersama anggota Komisi II DPR RI, Ir Hugua dalam sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu. Foto: Wa Ode Ria Ika Hasana/Telisik
" Guna menciptakan pemilu yang berintegritas dan demokratis, Bawaslu Sulawesi Tenggara mengadakan sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu "
KENDARI, TELISIK.ID - Guna menciptakan pemilu yang berintegritas dan demokratis, Bawaslu Sulawesi Tenggara mengadakan sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu.
Melalui sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu ini, masyarakat dapat mengetahui bagaimana mekanisme seleksi dan tata cara pemilu. Selain itu, ada juga edukasi politik yang didapatkan.
Sosialisasi ini dihadiri oleh narasumber dari Komisi II DPR RI, Ir Hugua dan peserta dari lintas komunitas, mulai dari mahasiswa hingga tokoh-tokoh masyarakat.
Baca Juga: Surya Paloh Singgung Ferdy Sambo, Bandar di Pilpres Sudah Ditangkap
Anggota Komisi II DPR RI, Ir Hugua mengatakan, inti dari sosialisasi adalah esensi kepemimpinan. Perlu adanya pengawasan pemilu, karena pemimpin itu penting, olehnya seluruh proses seleksi dan tata cara pemilu harus sesuai mekanisme.
"Saya berharap kita memilih pemimpin daerah yang mempunyai dua hal penting, yaitu anggaran publik dan kebijakan publik. Kualitas dan integritas menjadi hal yang penting bagi pemimpin yang dimaksud," ujar Hugua, Sabtu (26/112022).
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sulawesi Tenggara, Hamiruddin Udu menjelaskan, pemilu yang berintegritas dan demokratis akan melahirkan pemimpin yang memiliki kompetensi untuk membangun bangsa.
Baca Juga: KPU Bombana Beber Tiga Rancangan Dapil di Pemilu 2024
"Pemimpin yang terpilih adalah orang yang memiliki kompetensi yang baik," ungkap Hamiruddin.
Selain itu Hamiruddin juga berharap, masyarakat dapat memilih pemimpin karena visi-misi yang akan melakukan perbaikan terhadap bangsa.
"Jangan sampai masyarakat memilih pemimpin karena uang atau materi lainnya, karena pemimpin seperti itu bisa saja memiliki kepentingan pribadi di dalamnya," tutupnya. (B)
Laporan: Wa Ode Ria Ika Hasana
Editor: KardinĀ
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS