Viral Salju Turun ke Indonesia 2026 Dampak Antartika dan Gunung Himalaya Mencair, Begini Penjelasan BMKG

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Minggu, 01 Juni 2025
0 dilihat
Viral Salju Turun ke Indonesia 2026 Dampak Antartika dan Gunung Himalaya Mencair, Begini Penjelasan BMKG
Isu salju turun di Indonesia 2026 kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Foto: Repro Tribunnews.

" Isu mengenai salju yang akan turun di Indonesia pada tahun 2026 kembali mengemuka dan ramai dibahas di berbagai platform media sosial "

JAKARTA, TELISIK.ID - Isu mengenai salju yang akan turun di Indonesia pada tahun 2026 kembali mengemuka dan ramai dibahas di berbagai platform media sosial.

Dalam beberapa hari terakhir, berbagai video yang menampilkan simulasi turunnya salju di sejumlah kota tropis di Indonesia menyebar luas di YouTube dan TikTok.

Video-video tersebut menyebut bahwa fenomena ini akan terjadi akibat mencairnya es di Antartika yang menyebabkan suhu ekstrem terbawa angin global hingga wilayah ekuator, termasuk Indonesia.

Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) langsung memberikan klarifikasi terkait isu yang beredar. BMKG menyatakan bahwa informasi mengenai turunnya salju di Indonesia pada 2026 tidak memiliki dasar ilmiah yang valid. Kepala BMKG, Prof. Dwikorita Karnawati, dalam sebuah webinar pada 24 Maret 2025 menegaskan bahwa lembaganya tidak pernah merilis prediksi seperti itu.

“BMKG tidak pernah mengeluarkan prediksi Indonesia akan turun salju. Itu hoaks dan tidak berdasarkan data ilmiah,” tegas Dwikorita Karnawati seperti dikutip dari Jawapos, Minggu (1/6/2025).

Penjelasan ilmiah dari BMKG menunjukkan bahwa suhu udara di Indonesia tetap berada di kisaran tropis yang tidak memungkinkan pembentukan salju, bahkan dengan dampak pencairan es Antartika sekalipun.

Selain itu, Indonesia juga tidak memiliki kondisi atmosfer yang dapat menopang terbentuknya kristal es seperti di wilayah lintang tinggi atau kutub.

Baca Juga: Perubahan Iklim Picu Migrasi Nyamuk Pembawa Penyakit ke Utara

Alih-alih mengalami fenomena salju di wilayah-wilayah barunya, Indonesia justru menghadapi risiko kehilangan satu-satunya kawasan bersalju yang dimilikinya. Puncak Cartenz di Pegunungan Jayawijaya, Papua, kini terancam kehilangan salju abadinya akibat perubahan iklim yang kian ekstrem.

Riset gabungan BMKG dengan PT Freeport Indonesia menemukan bahwa ketebalan es di wilayah tersebut telah menurun drastis sejak tahun 2010.

“Es abadi di Puncak Jayawijaya diprediksi mencair seluruhnya akibat perubahan iklim dan pembukaan hutan di Papua,” ujar Dwikorita menjelaskan tren yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

BMKG juga menyoroti faktor-faktor utama yang mempercepat pencairan es di kawasan Jayawijaya. Kenaikan suhu global yang didorong oleh emisi karbon dari aktivitas manusia menjadi penyebab utama.

Deforestasi di sekitar kawasan pegunungan turut memperburuk kondisi, karena vegetasi yang hilang tidak lagi mampu menjaga keseimbangan suhu mikro di wilayah tersebut.

Fenomena pencairan es akibat krisis iklim bukan hanya terjadi di Papua. Di berbagai belahan dunia seperti Pegunungan Himalaya di Asia Selatan, lapisan es juga mengalami pencairan dengan kecepatan yang mengkhawatirkan.

Hal ini menunjukkan bahwa dampak perubahan iklim bersifat global dan membutuhkan perhatian bersama lintas negara.

Terkait video-video yang beredar di media sosial, BMKG memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak langsung mempercayai konten-konten sensasional tanpa memverifikasi kebenarannya.

Banyak dari video tersebut dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan teknik visualisasi yang dimanipulasi sehingga tampak meyakinkan.

Baca Juga: Lima Fenomena Astronomi Bisa Disaksikan pada Mei 2025, Ada Hujan Meteor Eta Aquariid hingga New Moon

“Waspadai video-video AI yang menyesatkan dan hanya mengejar klik. Selalu verifikasi melalui kanal resmi,” imbau BMKG kepada seluruh masyarakat pengguna media digital di Indonesia.

BMKG juga mendorong masyarakat untuk lebih cerdas dalam menyaring informasi, terutama yang berkaitan dengan isu-isu kebencanaan dan perubahan iklim.

Informasi dari lembaga resmi seperti BMKG, LAPAN, maupun organisasi internasional seperti IPCC menjadi rujukan yang kredibel dalam memahami kondisi lingkungan secara ilmiah.

Dengan demikian, kabar tentang turunnya salju di Indonesia pada 2026 dipastikan tidak benar dan tidak didasarkan pada kajian ilmiah. Yang lebih perlu menjadi perhatian adalah kenyataan bahwa satu-satunya kawasan bersalju di Indonesia justru tengah menghadapi ancaman serius akibat dampak nyata dari perubahan iklim global. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga