Warga Asing Berlomba-lomba Tinggalkan China, Ada Apa?
Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Sabtu, 13 November 2021
0 dilihat
Warga asing tinggalkan China. Foto: Repro AP
" Melonjaknya kasus COVID-19 di China membuat otoritas negara itu menerapkan penguncian wilayah (lockdown) ketat, agar bisa mengatasi penyebaran virus dengan cepat "
BEIJING, TELISIK.ID - Melonjaknya kasus COVID-19 di China membuat otoritas negara itu menerapkan penguncian wilayah (lockdown) ketat, agar bisa mengatasi penyebaran virus dengan cepat.
Akibatnya, banyak ekspatriat di negeri tirai bambu yang memutuskan keluar, akibat aturan penguncian yang terlampau ketat itu.
"China telah berkembang pesat yang disebabkan kerja keras dan jiwa wirausaha warganya. Namun itu juga majunya China didorong pembukaan ke dunia luar," kata Ker Gibbs, perwakilan Kamar Dagang AS di Shanghai, mengutip Financial Times, Sabtu (13/11/2021).
Perwakilan Kamar Dagang AS di Shanghai ini menjelaskan, lockdown membuat calon ekspatriat yang akan datang ke negara itu kesulitan mengurus visa bisnis dan membawa keluarganya.
Akibat kesulitan ini, kata mereka, ekspatriat baru memilih untuk mengurungkan niatnya ke Negeri Tirai Bambu dan ekspatriat lama memutuskan untuk pergi.
"Membawa eksekutif perusahaan dan keluarganya masuk dan keluar China menjadi sangat sulit sejak pandemi dimulai," tambah Gibbs.
Baca Juga: Di Balik Hilangnya Kim Jong Un, Ternyata Korea Utara Bangun Kekuatan Militer Besar
Baca Juga: WHO Ingatkan COVID-19 Tidak Pernah Berakhir Kalau...
Kamar dagang itu mencatat saat ini 70 persen perusahaan AS di China mengaku kesulitan dalam mencari pekerja-pekerja baru akibat aturan lockdown.
Dilansir Cnbcindonesia, beberapa konsultan bisnis China pun membenarkan hal ini. Mereka memprediksi bahwa pelonggaran masuk untuk ekspatriat tidak mungkin terjadi dalam waktu dekat.
Kondisi di China semakin terpuruk, setelah ada lonjakan kasus COVID-19 yang memaksa pemerintah melakukan pengetatan mobilitas masyarakat hingga lockdown per daerah. China sebelumnya sudah melakukan lockdown di kota Heihe, Lanzhou, dan Eijin.
Selain di tiga kota itu, penguncian yang sifatnya lokal atau per kompleks perumahan juga dilakukan di distrik Changping, barat laut Beijing. Hal serupa juga dilakukan di wilayah lainnya seperti Xinjiang.
Berdasarkan data worldometers, Minggu (07/11/2021) siang Waktu Indonesia, China tercatat memiliki kasus COVID-19 berjumlah 97.734 kasus infeksi dan 4.636 kematian sejak kasus pertama COVID-19 terkonfirmasi di Wuhan, China. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Fitrah Nugraha