Warga di Perantauan Dilarang Mudik, Kades Siapkan Lokasi Karantina
Sunaryo, telisik indonesia
Kamis, 16 April 2020
0 dilihat
Plt Kades Oempu, Hayari Imbu bersama Tim Satgas Desa stand by di pos pintu masuk. Foto: Naryo/Telisik
" Kita sudah komunikasikan bersama keluarganya, agar mereka tidak pulang kampung. "
MUNA, TELISIK.ID - Pemerintah Desa (Pemdes) Oempu, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna, sangat safety dalam penanggulangan pandemi COVID-19.
Selain larangan mudik bagi warganya yang ada di perantauan, Kades juga menyiapkan lokasi karantina bagi warga yang harus menjalani isolasi mandiri.
Kebijakan itu diambil untuk mencegah COVID-19 masuk di desa itu. Mengingat warga desa yang berada di perantauan memiliki kebiasaan pulang kampung menjelang bulan suci Ramadan hingga hari raya Idul Fitri.
"Kita sudah komunikasikan bersama keluarganya, agar mereka tidak pulang kampung," kata Hayari Imbu, Plt Kades Oempu.
Ia menerangkan, dari 3.000 jumlah penduduk desa itu, seperduanya mencari nafkah di Negeri Jiran, Malaysia. Setiap tahun, mereka selalu pulang kampung. Apalagi, menjelang pembukaan puasa.
Baca juga: Dua Warga Baubau Terklarifikasi Sebagai OTG dan ODP
"Baru-baru ini ada dua orang yang tiba. Kita sudah karantina selama 14 hari dan terus dalam pengawasan Tim Satgas COVID-19 desa," ungkapnya.
Kalau dalam waktu dekat ini ada warga yang tiba dari perantauan selain dari Malaysia, Tim Satgas tidak serta merta membolehkan langsung ke rumahnya. Akan tetapi, dilakukan dulu karantina selama 14 hari di tempat yang telah disiapkan.
"Kita sudah siapkan rumah singgah nelayan sebagai tempat karantina," sebut mantan Kasi Perlindungan Masyarakat Sat Pol PP itu.
Di desa yang dikenal dengan wisata pantai Walengkabola itu saat ini telah memberlakukan siaga satu. Sudah ada sekitar 30 warga yang baru saja selesai menjalani karantina mandiri. Warga pun tidak dibolehkan keluar masuk desa. Di dalam desa, diwajibkan untuk menggunakan masker. Bila tidak, dilarang keluar rumah.
Baca juga: Sempat Dikarantina di Konawe, Tujuh Polisi Positif COVID-19
"Berlaku bagi siapa saja (penggunaan masker). Bagi pendatang, kami tanyai maksud dan tujuan. Bila tidak penting dan tidak menggunakan masker terpaksa kami pulangkan," jelasnya.
Hayari mengaku, ada salah seorang warganya yang baru-baru ini menumpang KM Lambelu. Namun yang bersangkutan tidak sempat masuk di desa.
"Dari informasi Satgas, warga tersebut langsung menuju Buton Tengah (Buteng)," pungkasnya.
Reporter: Naryo
Editor: Rani