Dua Warga Baubau Terklarifikasi Sebagai OTG dan ODP
Ridwan Amsyah, telisik indonesia
Kamis, 16 April 2020
0 dilihat
Pesan berantai di medsos yang diterima warga Baubau Rabu malam (15/4/2020). Foto: Ridwan/Telisik
" Sebagai dokter Satgas Gugus Tugas COVID-19 RSUD Kota Baubau, saya mengajak kepada segenap tenaga medis baik dokter, perawat, tim surveilans, yang berada di seluruh wilayah Kota Baubau untuk tetap waspada, selalu semangat, dan tetap saling mengingatkan, serta saling mendukung dalam upaya memutus rantai persebaran COVID-19 di kota ini. "
BAUBAU, TELISIK.ID - Rabu malam (15/04/2020) warga Kota Baubau dihebokan dengan pesan berantai di WhatsApp dan Facebook. Pesan tersebut menyatakakan bahwa ada dua warga Baubau terpapar COVID-19. Kedua warga itu adalah seorang ibu baru melahirkan dan seorang pria.
Pesan berantai itu dibenarkan oleh Ketua Tim Gugus Satuan Tugas (TG Satgas) COVID-19 Kota Baubau dr. Lukman, Sp.PD.
Melalui rilisnya, dokter Lukman mengatakan, dua warga Kota Baubau yang ramai dibicarakan publik di media sosial, masing-masing seorang ibu berumur 28 tahun, warga Kecamatan Wolio yang baru melahirkan sepekan lalu. Seorang lainnya adalah pria berumur 55 tahun, pekerja di salah satu kapal laut yang beralamat di Kecamatan Betoambari.
Ibu asal Kecamatan Wolio terklarifikasi statusnya sebagai Orang Tanpa Gejala (OTG), sementara pria asal Betoambari tersebut terklarifikasi berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP).
Baca juga: Sempat Dikarantina di Konawe, Tujuh Polisi Positif COVID-19
Dijelaskan dr. Lukman, penetapan OTG bagi ibu tersebut berdasarkan definisi OTG bahwa pasien adalah orang yang tidak bergejala, dan memiliki resiko tertular dari orang positif COVID-19. Sementara dari penyelidikan epidemologi yang diperoleh dari pasien tersebut, tidak jelas riwayat kontaknya dengan orang yang positif COVID-19.
“Saya sendiri telah mengecek langsung kondisi ibu tersebut siang tadi setelah dilaporkan oleh dokter jaga di RSUD Baubau. Benar terklarifikasi OTG. Dan sesuai prosedur, perlakuan kita terhadap pasien atau OTG dengan hasil rapid test yang reaktif adalah karantina mandiri, dengan diikuti pemantauan ketat dari petugas surveilans Puskesmas domisili,” kata dokter Lukman.
Baca juga: Empat Pasien Positif COVID-19 Diisolasi di RSUD Kota Kendari
Sementara itu, terkait status pria asal Betoambari yang terklarifikasi statusnya sebagai ODP, setelah mendapat laporan dari petugas surveilans Dinas Kesehatan Kota Baubau, karena diperoleh adanya riwayat demam dalam 14 hari terakhir.
“Berdasarkan definisi operasional, ODP adalah orang yang mengalami demam lebih dari 38 derajat celcius atau riwayat demam, atau gejala gangguan sistem pernapasan, seperti batuk, pilek, sakit tenggorokan dan pada 14 hari terakhir. Sebelum timbul gejala, memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah yang melaporkan transmisi lokal, atau orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan, seperti pilek, sakit tenggorokan, atau batuk dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19,” ungkap dokter spesialis penyakit dalam ini.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di Kota Kendari Bertambah Jadi 19 Kasus
Dokter Lukman kembali menegaskan, kendati pria tersebut telah terklarifikasi statusnya sebagai ODP, namun pada hari Kamis (16/4/2020), ia akan kembali menemui pria tersebut untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Dalam waktu dekat pula, kedua warga tersebut akan diupayakan pemeriksaan swab tenggorokan dan selanjutnya dilakukan PCR.
Atas penetapan status kedua warga dimaksud, dokter Lukman juga telah melaporkan kepada Wali Kota Baubau, Dr. H. AS. Tamrin, MH selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Baubau semalam. Beberapa pejabat yang hadir pada kesempatan itu di antaranya Sekda Kota Baubau, Dr. Roni Muhtar, M.Pd, Asisten I Setda Kota Baubau, Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Pelaksana Kepala BPBD Kota Baubau, Direktur RSUD Kota Baubau, dan sejumlah tim dari Sekretariat Gugus Tugas COVID-19.
“Sebagai dokter Satgas Gugus Tugas COVID-19 RSUD Kota Baubau, saya mengajak kepada segenap tenaga medis baik dokter, perawat, tim surveilans, yang berada di seluruh wilayah Kota Baubau untuk tetap waspada, selalu semangat, dan tetap saling mengingatkan, serta saling mendukung dalam upaya memutus rantai persebaran COVID-19 di kota ini,” imbau dokter Lukman.
Baca juga: Polisi Musnahkan Tempat dan Alat Produksi Miras di Bombana
Sementara itu, Wali Kota Baubau, menyikapi kondisi ini usai pertemuan tersebut, menyatakan secara tegas bila Pemerintah Kota Baubau sangat serius dalam upaya penanggulangan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di kota ini.
“Karena itu, sebagai kepala daerah, saya mengajak kita semua untuk tetap tenang, tidak panik berlebihan, namun tetap waspada seraya terus berdoa, agar penyebaran COVID-19 ini segera berakhir, dan kita bisa melaksanakan aktivitas sebagaimana biasanya,” tandas AS. Tamrin.
Wali kota juga mengapresiasi kinerja para dokter, segenap tim medis dan paramedis, TNI-Polri, camat, lurah, serta segenap stakeholder lainnya yang telah mendedikasikan diri dan menjadi garda terdepan dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini.
“Saya juga berharap kita semua bersikap arif dan bijak terhadap informasi-informasi yang berkembang di media sosial, dan pemberitaan umumnya. Terkait COVID-19, informasi resminya berasal dari Gugus Tugas, atau pihak yang secara resmi dipercayakan pemerintah untuk menyampaikannya,” tegas wali kota.
Reporter: Ridwan Amsyah
Editor: Rani