Warga Kota Kendari Keluhkan Kenaikan Harga Beras

Siti Nabila, telisik indonesia
Minggu, 09 Juni 2024
0 dilihat
Warga Kota Kendari Keluhkan Kenaikan Harga Beras
Warga Kota Kendari Keluhkan Kenaikan Harga Beras. Foto: Siti Nabila/Telisik

" Kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras premium dan medium mendapatkan keluhkan dari para warga masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras premium dan medium mendapatkan keluhkan dari para warga masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Pasalnya, bagi masyarakat, beras merupakan kebutuhan pokok sehingga harga beras yang belakangan terus mengalami kenaikan membuat mereka harus menambah uang belanja yang dianggap memberatkan mereka.

Diduga ketersediaan beras dipengaruhi oleh adanya kondisi cuaca yang melanda Indonesia sehingga menyebabkan para petani gagal panen. Terlebih setelah adanya kebijakan baru yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

Rini (30), salah satu warga Kelurahan Anduonohu, Kota Kendari mengungkapkan bahwa adanya kenaikan beras saat ini sangat dirasakan terlebih pengeluaran menjelang lebaran terhitung banyak.  

Baca Juga: Jelang Lebaran Idul Adha Harga Cabai di Kota Kendari Melambung hingga Ratusan Ribu Rupiah

"Saya jujur berat, sekarang semua serba mahal, setiap Minggu ada saja yang naik harganya," ucapnya, Minggu (9/6/2024).

Muis (55), salah satu pedagang Pasar Anduonohu mengaku serba salah karena ketika harga beras naik, maka ia harus mencari cara agar tetap mempertahankan harga beras yang sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat di daerahnya.

Arianti Patiung, Sekertaris Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari, ketika dijumpai di salah satu kegiatan kemahasiswaan UHO mengatakan, kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah dengan menetapkan dan menaikkan HET tentu akan mendatangkan ketidaksetujuan dari berbagai pihak.

"Seperti diketahui bersama beras memang menyangkut hajat orang banyak karena kebutuhan pokok, ini tentu dilakukan dengan banyak pertimbangan, salah satunya upaya pemerintah untuk mempertahankan para petani di luar sana bisa memproduksi dan sejahtera," ucapnya.

Ia menambahkan, jika kenaikan beras saat ini bukan karena pemerintah tidak memperhatikan masyarakat sebagai konsumen, namun semata-mata untuk menyeimbangkan antara harga dan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani.

Dia mengatakan, pemerintah juga akan terus mengadakan sosialisasi terkait hal ini untuk memberikan pemahaman dan pengertian masyarakat.

Sebelumnya, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) resmi menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras, baik jenis medium dan premium. Kebijakan ini diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 5 tahun 2024 tentang Perubahan atas Perbadan Nomor 7 tahun 2023 tentang HET Beras.

Baca Juga: Antusias Masyarakat Kota Kendari Beli Baju Thrifting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, penyesuaian HET beras tidak terpisahkan dari upaya stabilisasi pasokan dan harga beras, di mana kebijakan di hulu juga selaras dengan di hilirnya.

Arief menjelaskan, proses penetapan HET beras ini telah mengalami berbagai dinamika, diskusi, dan masukan dari berbagai stakeholder perberasan.

"HET beras ini tidak serta merta lahir, namun melalui proses panjang pembahasan yang melibatkan organisasi petani, penggilingan, kementerian dan lembaga terkait. Ini kita analisis bersama dengan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk bagaimana dampaknya terhadap inflasi," terang Arif, Jumat (7/6/2024).

Arief menyebut keputusan ini diambil sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo. Sang Kepala Negara mengatakan HET beras bakal disesuaikan dengan situasi dan kondisi aktual saat ini. (A)

Penulis: Siti Nabila

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga