Dikbud Sulawesi Tenggara Dorong Guru Maksimalkan Platform Merdeka Mengajar
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Sabtu, 16 Desember 2023
0 dilihat
Sejumlah guru saat mengikuti workshop sosialisi program pemetaan dan pemerataan guru. Foto: Dok. Telisik
" PMM merupakan platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila "
KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara terus memacu peningkatan kualitas pendidikan di setiap daerah. Salah satu langkah inovatif yang diambil adalah optimalisasi pembinaan guru melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM).
PMM merupakan platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya.
Platform ini menyediakan referensi bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka. Dalam fitur Mengajar, ada fitur Perangkat Ajar yang dapat digunakan oleh guru dan tenaga kependidikan dalam mengembangkan diri.
Kepala Dikbud Sulawesi Tenggara, Yusmin mengatakan, implementasi Kurikulum Merdeka ini dibantu PMM, khususnya bagi para tenaga pendidik. Sehingga pemanfaatan PMM tersebut yang digunakan oleh guru khusus tingkat SMA, telah mencapai 97 persen.
“Platform Merdeka Mengajar kita sudah hampir semua selesai,” katanya.
Upaya penerapan PMM ini menjadi hal penting karena saat ini sudah zamannya digitalisasi, sehingga para pendidik juga harus bisa memanfaatkan digitalisasi sebagai sarana belajar mengajar.
“Dalam mewujudkan Kurikulum Merdeka ini diharapkan dapat diimplementasikan di seluruh satuan pendidikan,” ujarnya.
Sebelumnya, dikutip dari gtk.kemdikbud.go.id, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (KSPS Tendik), Dr. Praptono, M.Ed mengatakan, pada tahun ajaran 2023/2024, sebanyak 15.3621 sekolah telah melakukan pendaftaran untuk melakukan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Sedangkan dari tahun ajaran lalu, sebanyak 12.947 sekolah telah melakukan refleksi IKM. Jadi, pada saat ini, terdapat 256.568 sekolah yang sedang menjalankan Implementasi Kurikulum Merdeka.
“Ini artinya, 82.12 persen sekolah jenjang formal di Indonesia telah menjadi bagian dari Implementasi Kurikulum Merdeka. Ini menandakan bahwa semangat dan komitmen para guru dan kepala sekolah kita untuk melaksanakan pembelajaran yang berfokus pada murid, menciptakan ekosistem belajar di sekolah yang aman, nyaman, dan inklusif, menumbuhkan budaya refleksi dalam layanan pendidikan,” ujarnya.
Oleh sebab itu Praptono menegaskan, untuk memaksimalkan transformasi pendidikan yang sedang bergerak saat ini, Kemendikbud Ristek RI telah menghadirkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) agar para guru bisa belajar secara mandiri dan dalam platform ini lebih dari 126 paket modul latihan mandiri yang bisa diakses untuk kebutuhan guru di lapangan.
“Saya sangat berharap dan mendorong para guru untuk bisa memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar ini,” tutupnya. (B-Adv)