5 Fakta Sexless Marriage, Pernikahan Tanpa Seks

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Kamis, 09 Maret 2023
0 dilihat
5 Fakta Sexless Marriage, Pernikahan Tanpa Seks
Penyebab sexless marriage bisa karena kondisi kesehatan salah satu pasangan yang kurang baik, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan hubungan seks yang intens. Foto: Repro Timesofindia.indiatimes.com

" Seorang pasangan suami-istri bisa dikatakan sexless marriage ketika mereka hanya melakukan hubungan seksual sebanyak sepuluh kali dalam setahun atau bahkan kurang "

KENDARI, TELISIK.ID – Pasangan suami istri sudah selayaknya melakukan hubungan seks, ikatan pernikahan juga menjadi tanda legalitas bercinta dengan pasangan Anda. Namun beberapa orang ternyata malah mengalami sexless marriage.

Sexless marriage sendiri merupakan kondisi dimana pasangan suami istri yang jarang melakukan hubungan seks karena sudah tidak ada ketertarikan seksual satu sama lain.

Dilansir dari Cnnindonesia.com, berikut beberapa fakta mengenai sexless marriage.

1. Jarang Sekali Melakukan Hubungan Seks Padahal Sudah Menikah

Seperti namanya, sexless marriage adalah pasangan suami-istri yang minim sekali melakukan hubungan seksual. Seorang pasangan suami-istri bisa dikatakan sexless marriage ketika mereka hanya melakukan hubungan seksual sebanyak sepuluh kali dalam setahun atau bahkan kurang.

Padahal hubungan seks menjadi hal yang perlu dilakukan oleh pasangan yang sudah menikah, bukan? Pasangan suami-istri sampai berada dalam kondisi sexless marriage ini bisa karena beberapa faktor lho.

2. Stres Salah Satu Penyebabnya

Faktor-faktor penyebab sexless marriage bisa karena kondisi kesehatan salah satu pasangan yang kurang baik, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan hubungan seks yang intens.

Tingkat stres seseorang juga bisa menurunkan keinginan untuk melakukan seks meski sudah menikah. Misalnya karena terlalu sibuk bekerja hingga kelelahan dan kehilangan gairah untuk melakukan seks.

Baca Juga: 7 Hal yang Tak Disukai Perempuan Saat Bercinta

Hormon kortisol yang muncul saat stres juga dapat menurunkan libido. Sehingga hasrat seksual sedikit sekali muncul.

3. Kondisi Istri Setelah Melahirkan Juga Bisa Jadi Alasan

Kondisi istri setelah melahirkan juga menjadi salah satu penyebab pasangan suami-istri mengalami sexless marriage. Setelah melahirkan, wanita perlu waktu pemulihan selama empat hingga enam minggu hingga secara fisik siap melakukan hubungan seks kembali.

Namun kondisi mental juga terkadang menjadi hambatan istri untuk kembali berhubungan seks dengan suami. Kondisi badan yang berubah seperti munculnya stretchmarks, berat badan yang meningkat, hingga produksi ASI menjadi beberapa hal yang membuat istri kurang percaya diri untuk kembali melakukan hubungan seks.

Belum lagi kondisi hormon yang masih belum stabil hingga tingkat stres karena perubahan aktivitas akibat adanya si kecil, terkadang membuat istri masih ragu menerima ajakan suami untuk berhubungan seks.

4. Dampak Sexless Marriage

Pernikahan dengan seks yang minim sekali tentu bisa memberikan dampak tersendiri bagi pasangan suami-istri. Seperti ikatan emosional antar suami-istri menjadi lemah akibat minimnya keintiman fisik.

Komunikasi antar pasangan pun bisa terhambat. Aktivitas seksual biasanya bisa diawali dengan pillow talk, yaitu obrolan hangat saat berada di kasur bersama pasangan.

Biasanya obrolan menjadi lebih terbuka dan intim saat kondisi pasangan sedang relaks sebelum melakukan hubungan seks. Sehingga sexless marriage bisa membuat obrolan tersebut berkurang.

Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Jantung Berdebar Saat Jatuh Cinta Menurut Sains

Perasaan kesepian hingga frustasi karena tidak bisa melakukan hubungan seks yang umumnya dilakukan oleh pasangan suami-istri juga bisa melanda pasangan yang berada dalam kondisi sexless marriage.

Peran sebagai suami atau istri jadi terasa berkurang akibat tidak bisa melakukan hubungan seks secara intens.

5. Cara Mengatasinya

Dikutip dari Popbela.com, secless marriage dapat diatasi dengan beberapa cara seperti mensejajarkan peran masing-masing dengan energi maskulin dan feminim, pergi berkencan, berkomunikasi, jujur dan terbuka dengan pasangan, hingga menilai kebutuhan fisik dan emosional dengan pasangan. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga