6 Fakta Unik Mainan Viral Lato-Lato

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Minggu, 22 Januari 2023
0 dilihat
6 Fakta Unik Mainan Viral Lato-Lato
Permainan yang saat ini banyak digandrungi anak-anak hingga orang dewasa, lato-lato ternyata punya beberapa fakta unik. Foto: Perpustakaan.unej.ac.id

" Lato-lato atau kato-kato saat ini menjadi permainan yang paling digandrungi oleh anak-anak hingga orang dewasa. Lato-lato merupakan sejenis mainan yang berbentuk dua bola dari bahan plastik yang disambung mengunakan seutas tali "

KENDARI, TELISIK.ID - Lato-lato atau kato-kato saat ini menjadi permainan yang paling digandrungi oleh anak-anak hingga orang dewasa. Lato-lato merupakan sejenis mainan yang berbentuk dua bola dari bahan plastik yang disambung mengunakan seutas tali.

Lato-lato yang bertekstur keras tersebut dimainkan dengan cara menaik turunkan tangan yang memegang tali penyambung agar kedua bola tersebut saling bertemu dan memantul, mengeluarkan bunyi 'tak tok'.

Dilansir dari Linkumkm.id dan Sumut.poskota.co.id, berikut beberapa fakta unik seputar lato-lato:

Baca Juga: Deretan Fakta Unik dan Menarik Benteng Misterius Por-BazhynO

1. Bukan mainan asli Indonesia

Meskipun lato-lato ini memiliki kesan sebagai permainan tradisional dan telah populer di kalangan masyarakat Indonesia sejak tahun 1990-an. Akan tetapi kehadiran dari permainan lato-lato ternyata bukanlah mainan asli dari masyarakat lokal Indonesia.

Lato-lato merupakan sejenis permainan untuk anak-anak yang telah populer di Amerika Serikat sejak tahun 1960-an. Di negara Amerika Serikat itulah lato-lato sudah ada sejak lama dan dikenal dengan sebutan clackers.

2. Permainan tradisional legendaris

Meskipun untuk keberadaan dari lato-lato cukup populer dan viral baru-baru ini, padahal sebetulnya kehadiran dari lato-lato sudah eksis sejak dahulu. Sebuah permainan tradisional atau lato telah hadir di Indonesia sejak era 1990-an silam.

Jenis permainan lato-lato ini biasanya dimainkan oleh kalangan anak-anak yang berada di kawasan pedesaan. Akan tetapi, belum lama ini kepopuleran lato-lato tidak hanya diminati di kalangan anak-anak namun juga orang dewasa yang suka memainkannya.

3. Istilah lato-lato dari bahasa bugis

Di kalangan masyarakat Indonesia banyak sekali yang menyebutkan mainan lato-lato. Perlu diketahui bahwasanya lato-lato berasal dari bahasa Bugis, Makassar.

Sebenarnya untuk penyebutan dalam bahasa Bugis terdapat dua istilah yang sering digunakan oleh masyarakat yaitu kajao kajau ataupun nenek-nenek serta lato-lato yang artinya kakek-kakek.

Sehingga untuk penyebutan nama dari permainan ini sebenarnya cukup beragam namun lebih dikenal dengan lato-lato.

4. Penyebutan di berbagai daerah berbeda

Penyebutan lato-lato di Amerika Serikat lebih dikenal dengan clackers yang sebenarnya sudah ada sejak dulu kala. Sementara itu untuk penyebutan lato-lato di sejumlah negara lain banyak yang mengenal dengan istilah knockers, click claks, clackers dan ke bangers.

Sedangkan untuk masyarakat Jawa Barat lebih mengenal sebutan latu-latu dengan nok nok. Bahkan juga ada yang menyebutnya sebagai permainan toki toki, tek tek, etek etek dan katto katto.

5. Bahan membuat lato-lato

Dulunya untuk bahan pembuatan lato-lato ini terbuat dari kaca sehingga sempat dikeluarkan peringatan larangan untuk memainkannya. Hal ini dianggap bahwasanya permainan lato-lato terbilang cukup berbahaya sehingga banyak kreativitas yang dikeluarkan dengan menghadirkan lato-lato yang menggunakan bahan dari plastik khusus dan cukup tebal.

Meskipun bola untuk permainan lato-lato ini terbuat dari bahan plastik akan tetapi dari segi bentuknya yang bulat dan keras tetap masih dianggap membahayakan khususnya untuk pemula ataupun anak-anak.

Di bagian tali pengikatnya sendiri memanfaatkan benang nilon yang memberikan kemudahan dalam mendukung permainan lato-lato.

Baca Juga: Fakta Unik Mimpi: Orang Buta Juga Mengalaminya

6. Semakin keras benturannya membuat permainan semakin seru

Cara untuk memainkan lato-lato sebenarnya sangat mudah karena cukup dengan menggerakkan tangan sampai kedua bola saling berbenturan dan mengetuk satu sama lain.

Pada permainan ini harus dilakukan secara konsisten supaya bisa menang apabila permainan dilakukan sebagai perlombaan.

Bagi mereka yang telah mahir dalam memainkan permainan tradisional ini biasanya semakin keras benturan yang diberikan tentunya membuat suaranya semakin nyaring.

Hal ini juga bisa membuat permainan terasa lebih seru khususnya jika dapat melakukannya dengan berbagai gaya sehingga tidak terlalu monoton. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS  

Artikel Terkait
Baca Juga