Antisipasi Lonjakan Omicron, Wagub Jatim: Sekolah Layak Terapkan 50 Persen PTM
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Kamis, 03 Februari 2022
0 dilihat
Wagub Jatim, Emil Dardak dalam suatu kegiatan. Foto: Ist
" PTM di sekolah-sekolah menjadi salah satu yang paling diperhatikan oleh pemerintah "
SURABAYA, TELISIK.ID - Lonjakan kasus COVID-19 varian omicron langsung diantisipasi cepat oleh Pemprov Jawa Timur (Jatim). Pasalnya, beberapa provinsi lain sudah mengalami peningkatan kasus cukup tinggi dan berdampak pada kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah.
Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Dardak menjelaskan, PTM di sekolah-sekolah menjadi salah satu yang paling diperhatikan oleh pemerintah. Agar tidak ada peningkatan kasus omicron yang menimpa pelajar sekolah.
“Kita sekarang kalau ada kasus yang sudah terjadi di beberapa sekolah, kita langsung menutup kelasnya. Jadi tidak sampai seluruh sekolah dilockdown,” jelas Wagub Emil Dardak, Kamis (3/2/2022).
Menurutnya, peningkatan kewaspadaan wajib dilakukan oleh seluruh pengelola sekolah. Meski jam pelajaran menggunakan sistem 6x45 menit, tapi sekolah diminta menerapkan pembagian shift. Paling tidak 50?ri kapasitas sekolah.
“Tolong menggunakan skema shift siang dan shift pagi untuk membuat beban sekolah menjadi setengah dari kepadatannya, sehingga memperkecil potensi penyebaran virus untuk anak sekolah,” papar Emil Dardak.
Pemprov Jatim, kata Emil, belum bisa melangkahi Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 menteri terkait penerapan Pembelajaran Tatap Muka. Apalagi instruksi presiden Joko Widodo soal evaluasi PTM baru ditujukan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten karena ada lonjakan kasus. Sedangkan untuk Jawa Timur kondisinya masih rendah, namun tetap selalu melakukan antisipasi.
Baca Juga: Omicron Meningkat, Polrestabes Surabaya Masif Kampanye Prokes
“Dan memang harus dilakukan kewaspadaan, sesuai SKB menteri maka sangat diperhatikan level 1 harus dipertimbangkan vaksinasi dan Prokes ketat saat PTM,” jelas pejabat lulusan Oxford Inggris ini.
Emil Dardak menyarankan, kepada pihak sekolah untuk selalu pertimbangkan shift pagi dan shift siang. Khususnya untuk kepala cabang dinas kabupaten/kota dan dinas pendidikan kabupaten/kota diperhatikan betul kapasitas pengelolaan Prokes masing-masing sekolah.
Baca Juga: Jadi Pemateri Kuliah Umum di Unidayan, Ali Mazi Singgung Pembangunan Bandara Betoambari
“Kalau dirasa masih belum yakin ya sudah, hati-hati. SKB 4 menteri memang mewajibkan untuk tetap PTM,” tukasnya.
Himbauan kepada kepala daerah di Jawa Timur, Emil meyampaikan karena SKB 4 menteri belum berubah, maka perlu dipertimbangkan juga PTM 2 shift.
“Gencarkan vaksinasi pelajar dan bila perlu tambah personel untuk pengawasan Prokes yang masih kurang,” pungkasnya. (C)
Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Kardin