Benarkah Stres Menyebabkan Rambut Beruban?

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Sabtu, 04 Maret 2023
0 dilihat
Benarkah Stres Menyebabkan Rambut Beruban?
Muncul uban di rambut merupakan bagian alami dari penuaan. Namun, ada pula bukti yang menunjukkan bahwa stres dapat mempercepat proses munculnya uban di rambut. Foto: Repro Alodokter.com

" Saat kamu stres, sistem tubuh melepaskan neurotransmitter norepinefrin, yang membuat tubuh bertindak "

KENDARI, TELISIK.ID - Sebagian dari Anda mungkin pernah mendengar ungkapan "orang yang sering marah akan cepat tua". Nah, karena itu, banyak orang mempercayai bahwa stres dapat menyebabkan helai rambut di kepala menjadi putih. Namun, benarkah demikian?

Mengutip Halodoc.com, saat kamu stres, sistem tubuh melepaskan neurotransmitter norepinefrin, yang membuat tubuh kamu bertindak. 

Diketahui bahwa norepinefrin merusak sel-sel induk melanosit, yang membantu regenerasi warna di dalam folikel rambut. Akibatnya, jika kamu sering stres, kamu dapat mengalami uban sebelum waktunya. Namun tetap saja, bahwa stres bukan satu-satunya faktor munculnya uban lebih dini.

Rambut uban disebabkan oleh hilangnya melanosit (sel pigmen) di folikel rambut. Ini terjadi seiring bertambahnya usia. Sayangnya, tidak ada pengobatan yang dapat mengembalikan sel-sel ini dan pigmen yang dihasilkan melanin.

Faktor genetik juga turut menentukan kapan rambut beruban. Tidak ada cara yang dilakukan secara medis untuk mencegah hal ini terjadi jika penyebabnya ada pada genetik. 

Hanya saja, itu tidak berarti faktor lingkungan, seperti stres, tidak berperan. Merokok misalnya, adalah faktor yang diketahui sebagai penyebab munculnya uban lebih awal. Jadi, sebaiknya hentikan kebiasaan ini jika kamu ingin mempertahankan warna hitam pada rambut lebih lama. 

Baca Juga: 4 Tips Gaya Hidup Minimalis, Patut Dicoba

Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap uban yang muncul lebih awal termasuk defisiensi protein, vitamin B-12, tembaga, dan zat besi serta penuaan karena akumulasi stres oksidatif. 

Sementara itu, seperti dikutip dari Kompas.com, David Kingsley, peneliti kerontokan rambut dan presiden World Trichology Society menyebut stres bukan penyebab utama uban.

Sebagian besar disebabkan oleh peran gen yang menentukan kapan orang menjadi beruban, sedangkan stres dapat mempercepat proses perubahan warna rambut.

Bahkan penyebab stres yang tidak langsung, seperti malnutrisi, masalah tiroid, ketidakseimbangan hormon, dan anemia, dapat memengaruhi pigmentasi rambut, yang berdampak pada munculnya rambut putih.

Stres adalah reaksi normal terhadap tekanan sehari-hari, tetapi menurut American Psychological Association, kondisi itu bisa menjadi tidak sehat jika mengganggu fungsi dan aktivitas sehari-hari seseorang.

Sebuah studi pada tikus tahun 2020 yang dipublikasikan di jurnal Nature, peneliti menemukan stres dapat mengurangi sel-sel pigmen rambut yang dikenal sebagai melanosit. Sel tersebut diproduksi oleh sel induk yang hidup di folikel rambut.

Akan tetapi temuan tersebut memang belum diuji kebenarannya pada manusia. Studi lain yang dipublikasikan di jurnal eLife pada tahun 2021 ternyata menemukan hal yang serupa.

Martin Picard, penulis utama studi dan ahli saraf di Universitas Colombia dalam sebuah pernyataan menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan rambut menjadi beruban.

Dalam penelitian tersebut peserta yang dilibatkan dalam studi diminta untuk mencatat pengalaman dan tingkat stres mereka selama beberapa bulan terakhir. Mereka menemukan bahwa pengalaman stres seperti kehilangan pekerjaan terkait dengan terbentuknya uban.

Berdasarkan pemodelan matematika, Picard menunjukkan rambut harus mencapai ambang batas untuk beruban. Di usia paruh baya, ketika seseorang mendekati ambang itu, stres dapat mendorong sehelai rambut melewati batas.

Baca Juga: Bahaya Penggunaan Krim Abal-Abal

Kingsley juga sependapat, bahwa sel induk melanosit menjadi lebih rentan seiring bertambahnya usia. Jadi menambahkan stres berpotensi "mengubah waktu" uban atau rambut putih.

Namun Picard menyebut bahwa ada kemungkinan untuk membalikkan uban pada seseorang yang baru saja beruban.

Hanya saja bagi seseorang yang telah memiliki rambut beruban selama bertahun-tahun, menghilangkan stres tidak mungkin menyebabkan rambut mereka kembali ke warna aslinya karena rambut telah melewati ambang batas uban.

Sehingga peneliti menyebut idealnya dilakukan studi lanjutan untuk mengetahui secara detail kaitan antara stres dan rambut beruban. (C)

Penulis: Nurdian Pratiwi

Editor: Haerani Hambali 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga