BKKBN Sulawesi Tenggara Gandeng Masyarakat Kampung KB Percepat Turunkan Stunting
Erni Yanti, telisik indonesia
Jumat, 23 Juni 2023
0 dilihat
Penyampain materi terkait pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB dalam rangka percepat penurunan stunting, dengan memanfaatkan dan menggunakan pangan lokal. Foto: Erni Yanti/Telisik
" BKKBN dalam upaya penurunan kasus stunting, melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan dapur sehat atasi stunting (dashat), di kampung keluarga berkualitas (Kampung KB) "
KENDARI, TELEISIK.ID - BKKBN dalam upaya penurunan kasus stunting, melakukan kombinasi intervensi spesifik dan sensitif berupa pemberian makanan yang berasal dari bahan pangan lokal dengan mekanisme pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan dapur sehat atasi stunting (dashat), di kampung keluarga berkualitas (Kampung KB), Jumat (23/6/2023).
Salah satu upaya perbaikan gizi dengan melalui edukasi dan perbaikan konsumsi pangan ibu hamil, menyusui dan balita dari berbagai pangan yang tersedia, bergizi dan terjangkau dengan cita rasa yang sesuai dengan selera mereka.
Menurut Ketua forum rektor penurunan stunting, Ruwiah, pencegahan atau penurunan stunting dapat dilakukan dengan pemberian asupan gizi yang cukup sejak seribu hari pertama kehidupan, salah satunya ibu hamil agar janin dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya.
Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Optimalkan Program Kampung KB Atasi Stunting
"Kira harus mencegah stunting dari seribu hari pertama kehidupan, ibu hamil begitu terbentuk embrio dalam kandungan ibu itu kita harus berikan asupan gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi ibunya, supaya janin yang dikandungnya juga bertumbuh dan berkembang sesuai usia kehamilan ibu," ucap Ruwiah.
Dosen gizi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari ini memaparkan, terkiat pentingnya kebutuhan gizi dalam penurunan angka stunting di Sulawesi Tenggara, terutama memanfaatkan bahan-bahan lokal dengan umbi-umbian yang ada atau sayur-sayuran yang ditanam di pekarangan atau diperkebunan untuk diolah sebagai bahan dapur yang sehat.
Pengembangan dashat juga dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat, dalam rangka mempercepat upaya penurunan stunting melalui pendekatan konvergensi Kampung KB di tingkat desa/kelurahan.
Sementara salah satu anggota dashat, Daswati mengungkapkan, upaya penurunan stunting dapat dilakukan dengan memperbaiki pola asuh seorang ibu, selain itu dapat membuat kebun gizi dengan penanaman sayuran di kebun dan pekarang rumah warga.
"Kita temukan ada di pola asuh, maka kami di BKKBN itu khusus untuk sasaran balita, kami ada kerjasama dengan kesehatan posyandu dan ada kelas balita di situlah kami melakukan penyuluhan sesuai dengan kelompok untuk merubah mindset ibu-ibu," tutus Daswati.
Penurunan angka stunting semakin diupayakan dan terus digenjot oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk mempersiapkan generasi emas 2045 berdaya sumber daya manusia yang unggul.
Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Dorong Warga Ikut Dapur Sehat Atasi Stunting
Hal itu sesuai dengan pernyataan anggota Korem 143 Haluoleo, Sertu Handoko dalam hal TNI mengawal BKKBN sebagai mitra penanganan penurunan risiko stunting, dan untuk mencetak generasi emas di Indonesia pada tahun 2045.
"Mencegah risiko stunting tersebut kepada bayi yang baru lahir, kemudian untuk penanganannya kami diberikan perintah selalu bermitra dengan BKKBN dalam penanganan tersebut," ucapnya.
Dia menambahkan, tahun ini diperintahkan untuk menyiapkan generasi yang akan datang menyabut generasi emas Indonesia 2045. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS