Pro Kontra Jasa Calo Kapal di Tengah Mahalnya Harga Tiket

Febry Jahra Lestiani, telisik indonesia
Jumat, 16 Desember 2022
0 dilihat
Pro Kontra Jasa Calo Kapal di Tengah Mahalnya Harga Tiket
Suasana Pelabuhan Nusantara Kendari pada siang hari dipadati penumpang. Foto: Febry Jahra Lestiani/Telisik

" Karena tiket kapal laut dianggap terlalu mahal, banyak penumpang memilih membeli tiket pada calo "

KENDARI, TELISIK.ID - Naiknya harga BBM di Indonesia juga berdampak pada tarif tiket kapal laut. Yang tadinya berkisar Rp 125 ribu untuk rute Kendari-Raha, saat ini menjadi Rp 160 ribu. Tentunya hal ini membuat penumpang merasa berat.

Setiap harinya kapal cepat dipadati penumpang yang pulang pergi ke Kendari. Kapal beroperasi pagi dan sore rute Raha-Kendari serta pagi dan siang untuk rute Kendari-Raha.

Alma, salah satu penumpang kapal cepat yang akan pulang ke Raha mengatakan, ia keberatan dengan kenaikan harga tiket.

“Saya ini setiap 2 bulan sekali pulang pergi di Kendari. Jadi saya lebih baik pakai jasa calo yang murah hanya Rp 80 ribuan saja. Setengah mati juga kalau harus bayar tiket keluar biaya banyak sekali, belum lagi sewa mobil,” keluhnya.

Baca Juga: Buaya Teror Warga Sekitar Sungai Wanggu

Penumpang lainnya, Irwan, menjelaskan bahwa ia tetap patuh untuk selalu membeli tiket sekalipun mahal.

“Saya tidak mau ambil risiko, soalnya jangan sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan penumpang yang tidak punya tiket tidak dapat asuransi,” ujar Irwan.

Baca Juga: Kota Kendari Dikepung Banjir Akibat Drainase Tak Berfungsi

Tentunya hal ini berisiko bagi keselamatan penumpang. Mereka yang menggunakan jasa calo tidak terdaftar identitasnya. Ketika penagihan tiket, penumpang hanya memegang secarik kertas bertuliskan nama si calo.

Salah seorang calo tiket yang tidak mau disebutkan namanya menambahkan bahwa ia tidak memaksa penumpang untuk beralih menggunakan jasanya. Ia hanya menawarkan jasa pada penumpang yang belum membeli tiket.

“Kita ini sama-sama untung dan sama-sama rugi. Kalau lagi sepi, berarti bisa dapat kursi kalau ramai ya harus berdiri karena tidak punya nomor kursi,” tutupnya. (A)

Penulis: Febry Jahra Lestiani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga