BKKBN Sultra Komitmen Jalani Hasil Rakerda untuk Turunkan Stunting

Haidir Ali, telisik indonesia
Sabtu, 23 April 2022
0 dilihat
BKKBN Sultra Komitmen Jalani Hasil Rakerda untuk Turunkan Stunting
Suasana Rakerda BKKBN Sultra pada Selasa 19 April 2022 Foto: Haidir Ali/Telisik

" Rapat kerja daerah (Rakerda) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) telah selesai dilaksanakan dan menghasilkan 17 poin hasil Rakerda "

KENDARI, TELISIK.ID - Rapat kerja daerah (Rakerda) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) telah selesai dilaksanakan dan menghasilkan 17 poin hasil Rakerda.

Hasil rumusan Rakerda Tahun 2022, 10 point di antaranya memprioritaskan upaya percepatan penurunan stunting di Sultra yang ditargetkan secara nasional sampai di angka 14%, sebagaimana diketahui angka stanting di Sultra masih mencapai 30,2%.

Menanggapi hal itu, Sekretaris BKKBN Sultra, Muslimin memgatakan jika hasil rumusan Rakerda sangat penting. Karena BKKBN Sultra diberi tugas menyelenggarakan pengendalian penduduk dan keluarga berencana berdasarkan 13 indikator kinerja BKKBN, 9 di antaranya kinerja utama dan 4 kinerja khusus.

Dari 9 kinerja utama, 7 kinerja BKKBN Sultra belum mencapai target yang diharapkan. Oleh karena itu, hal tersebut menjadi kinerja yang harus disepakati bersama pada agenda Rakerda pada 19 April 2022.

Baca Juga: Dinilai Pilih Kasih, Sebagian Warga Tak Kebagian Kupon Gratis Pasar Murah Disperindag

Seperti yang dicontohkan, rata-rata angka kelahiran, target yang diberikan oleh BKKBN Pusat tahun 2021 yakni 2,28%, namum capaian untuk BKKBN Sultra masih di angka 2,71%.

"Artinya masih belum memenuhi target yang diberikan, berdasarkan temuan di lapangan masih banyak hal yang harus dikerjakan dan dibenahi untuk mencapai target yang diberikan oleh BKKBN pusat," kata Muslimin, Sabtu (23/4/2022).

Ia menambahkan, pada Rakerda menyepakati beberapa regulasi dan kebijakan, serta mensosialisasikan bahwa telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sampai ke tingak desa/kelurahan. Semua lintas sektor terkait ikut terlibat, baik dari sisi program maupun penganggaran sesuai dengan peran masing-masing di setiap dinas terkait.

Katanya, penyebab stunting ada yang secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung itu terkait gizi dan proses pertumbuhan pada Anak, hal ini ditangani oleh dinas kesehatan, sedangkan tak langsung tentang kesehatan Ibu, di sini peran BKKBN lebih kepada pengaturan kesehatan Ibu dan balita dengan program keluarga berencana (KB).

Baca Juga: BNNP Sultra Lakukan Intervensi Keluarga Anti Narkoba

"Sedangkan yang lainnya seperti air bersih dan sanitasi ini peran dari dinas PUPR. Maka dibutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk mencapai target percepatan penurunan stunting di Sultra," kata sekretaris BKKBN Sultra tersebut.

Tempat sama, Kepala Bidang Advokasi Penggerak dan Informasi (ADPIN) BKKBN Sultra, Agus Salim mengungkapkan, langkah yang diambil oleh BKKBN Sultra untuk mencapai hasil rumusan Rakerda tersebut adalah memperkuat koordinasi dan komitmen pada setiap lintas sektor serta semua mitra BKKBN, untuk berkolaborasi secara komperhensif guna mencapai target program "Bangga Kencana" dan percepatan penurunan stunting, seperti yang diamanahkan oleh BKKBN Pusat.

"Harapan kami dari hasil Rakerda kemarin bisa dijalankan dengan komitmen yang sudah terbangun dengan berbagai pihak, untuk mencapai semua target yang sudah dirumasukan dalam Rakerda," tutup Agus Salim. (B-Adv)

Reporter: Haidir Ali

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga