Cetak 400 Hektare Lahan Sawah Baru, Kecamatan Wadaga Akan Dijadikan Lumbung Padi

Putri Wulandari, telisik indonesia
Kamis, 23 Juni 2022
0 dilihat
Cetak 400 Hektare Lahan Sawah Baru, Kecamatan Wadaga Akan Dijadikan Lumbung Padi
Pj Bupati Muna Barat bersama masyarakat Desa Kampani, Kecamatan Wadaga, saat meninjau lahan yang akan dijadikan sawah. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Pencetakan sawah baru itu, sesuai intruksi Presiden RI dalam rangka Food Estate "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Desa Kampani, Kecamatan Wadaga, Kabupaten Muna Barat, memiliki tiga mata air besar, yakni air Matanoo Foo, Matambite, dan Ghulu, dengan satu bendungan dan jaringan irigasi primer, sehingga berpotensi untuk pencetakan sawah.

Penjabat Bupati Muna Barat, Bahri mengatakan, bersama Camat Wadaga ia akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengenai penurunan status hutan, dari status hutan lindung menjadi hutan yang dikonversi, sehingga bisa dibuka lahan sawah seluas 400 hektare.

Pencetakan sawah baru itu, sesuai intruksi Presiden RI dalam rangka Food Estate.

"Jadi yang akan kita cetak sawah dan juga bangun jaringan irigasi. Dengan sawah ini menghasilkan pendapatan dari segi ekonomi. Ini arahan Presiden RI untuk cegah dan atasi krisis pangan," ungkapnya,  Rabu (22/6/2022).

Ia juga menyampaikan, dari tiga mata air yang ada, akan dibuat normalisasi sungai sesuai usulan dari salah satu anggota DPRD untuk menambah debit air, mengingat tiga mata air ini mengalir sampai ke Kecamatan Tiworo Selatan.

Baca Juga: Pj Bupati Muna Barat Mulai Cek Kondisi Aset Pemkab

"Karena ini ada tiga mata air, supaya semua nyambung ke danau, sehingga nanti kalau sudah ada sawah, sudah tidak ada lagi masalah dengan air," pungkasnya.

Ia juga menyebut bahwa di Kecamatan Wadaga potensi air berlimpah, sehingga nanti akan ditugaskan kepada konsultan, serta Dinas PUPR dan Dinas Pertanian untuk menghitung dana yang dibutuhkan untuk normalisasi sungai dan pencetakan sawah.

Nantinya akan dialokasikan ke APBD perubahan tahun 2022, dengan luas 100 hektare atau 50 hektare terlebih dulu, tergantung dengan ketersediaan dana yang ada. Kemudian nantinya akan dianggarkan di APBD tahun 2023, dan akan diusulkan ke Kementerian Pertanian.

"Kita buat proposal utuh pencetakan sawah dengan semua fasilitasnya, di mana saya ingin setelah itu, masyarakat sudah langsung bisa menanam," ucapnya.

Dia juga mengungkapkan, kegiatan ini orientasinya kebutuhan masyarakat, bukan orientasi proyek. Sehingga nantinya masyarakat bisa mengubah mata pencahariannya menjadi petani sawah.

"Kita akan mengubah Kecamatan Wadaga menjadi lumbung padi di Kabupaten Muna Barat. Kita akan buat bertahap sesuai ketersediaan keuangan," ungkapnya.

Baca Juga: Koperasi Sangosay Diminta Bantu Warga Terdampak Pandemi dan Ikut Tangani Stunting

Kepala Desa Kampani, La Aji mengatakan, sebelumnya telah dibuat kanal seluas 1,6 kilometer dari anggaran Dana Desa (DD) kisaran Rp 150  juta.

Awalnya, ini merupakan rintisan yang dilakukan seluruh masyarakat desa dengan tujuan membuka lahan perkebunan jagung kuning. Namun karena ada program pemerintah pusat terkait penanganan krisis pangan, masyarakat desa setuju pada pencetakan lahan sawah.

"Saya langsung sampaikan kepada Pj Bupati Muna Barat bahwa di desa ini ada potensi sawah, dan Pj menyambut dan menyetujui keinginan masyarakat dengan meninjau langsung ke sini," tutupnya. (B)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga