Demo Kenaikan BBM di Kolaka Utara Ricuh, Massa Duduki Gedung DPRD
Muh. Risal H, telisik indonesia
Senin, 05 September 2022
0 dilihat
Aksi dorong antara demonstran, Satpol PP dan pihak Polres Kolaka Utara. Foto: Muh. Risal H/Telisik
" Sejumlah massa gabungan dari beberapa perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) dan lembaga kemahasiswaan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) menggelar demonstrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di DPRD Kolaka Utara, berakhir ricuh "
KOLAKA UTARA, TELISIK.ID - Sejumlah massa gabungan dari beberapa perwakilan Organisasi Kepemudaan (OKP) dan lembaga kemahasiswaan di Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) menggelar demonstrasi menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di DPRD Kolaka Utara, berakhir ricuh.
Para demonstran merasa kecewa karena keinginan mereka untuk menyampaikan aspirasi melalui RDP bersama para anggota DPRD tidak terwujud, lantaran para anggota DPRD tidak berada di tempat.
Massa gabungan tersebut mendesak masuk ke dalam gedung DPRD yang dipagar hidup Satpol PP dan personil Polres Kolaka Utara.
Aksi dorong antara petugas pengamanan dan demonstran tidak terhindarkan, hingga akhirnya petugas pengamanan mengalah dan mempersilahkan massa masuk dengan tertib.
Baca Juga: Genjot Vaksinasi BIAN, Dinkes Konawe Gencar Sweeping Anak Sekolah dan Balita
Emosi massa memuncak ketika berada dalam ruang gedung legislatif, namun tidak mendapati satu pun anggota DPRD Kolaka Utara yang siap menerima aspirasi mereka.
Demonstran pun memaksakan diri masuk dan menduduki ruang rapat paripurna DPRD, namun berusaha dicegat Satpol PP dan personil Polres Kolaka Utara.
"Mana anggota DPRD Kolaka Utara yang jumlahnya 25 orang? Mengapa tidak ada satu orang pun yang menerima kami. Jangan karena jumlah kami sedikit, lantas mengabaikan aspirasi yang kami bawa hari ini," teriak seorang demonstran, Aldin.
"Gedung ini milik rakyat, siapa pun berhak masuk dalam ruang ini untuk menyampaikan aspirasi masyarakat," tegasnya.
Emosi pengunjuk rasa yang mulai tidak terkendali, redah ketika mereka ditemui salah satu anggota DPRD dari Fraksi Demokrat, Baharuddin dan Sekertaris DPRD (Sekwan), Tahrim Hodi untuk memberikan penjelasan terkait ketidakhadiran pimpinan DPRD dan ketua fraksi.
Di depan puluhan massa, Sekwan menegaskan, jika ruang paripurna adalah tempat istimewa yang peruntukannya hanya saat rapat istimewa, bukan tempat penyampaian aspirasi.
"Kami telah menyiapkan ruang aspirasi, silahkan kesana, berapa pun jumlah kalian kami siap terima, tapi kalau di ruangan aspirasi, kami tidak bisa menerima anda karena tempat ini ruang istimewa dan hanya untuk rapat istimewa. Apa salahnya kalau kalian kami terima di ruang aspirasi," terangnya.
Mantan Kadispora Kolaka Utara ini juga menyampaikan, kalau unsur pimpinan DPRD tidak berda di tempat sehingga tidak dapat menerima aspirasi.
"Saat ini unsur pimpinan lagi Dinas Luar (DL), Fraksi PPP mengikuti rapat partai di Jakarta sampai tanggal 7, sementara yang lain berada di Kendari. Tapi perwakilan Demokrat siap menerima aspirasi adik-adik," ujarnya.
Baca Juga: Tuntut Kenaikan Tarif, Angkutan Umum di Muna Mogok
Pernyataan Sekwan tersebut tidak diindahkan dan puluhan massa tetap kukuh dengan pendirian mereka untuk masuk ke ruang paripurna atau menghadirkan semua anggota fraksi.
"Kami mundur dan siap rapat di ruang aspirasi dengan catatan hadirkan semua anggota fraksi yang ada di DPRD Kolaka Utara," kata Andi Setiawan, salah satu perwakilan massa.
Menurutnya, kehadiran mereka di gedung DPRD untuk menyatukan persepsi bersama para anggota DPRD untuk menolak kenaikan BBM.
"Hari ini kami ingin mempertemukan semua fraksi, mendudukkan serta menyatukan pendapat untuk menolak kenaikan BBM dan tarif dasar listrik," pungkasnya. (A)
Penulis: Muh. Risal H
Editor: Kardin