Dicurhati Buruh Soal JHT, AHY: Permenaker No 2 Tahun 2022 Melukai Hati Pekerja

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Sabtu, 19 Februari 2022
0 dilihat
Dicurhati Buruh Soal JHT, AHY: Permenaker No 2 Tahun 2022 Melukai Hati Pekerja
Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono saat berdiskusi dengan buruh di PT Maspion di Sidoarjo. Foto: Ist

" Kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di pabrik Maspion Sidoarjo dimanfaatkan para buruh untuk menyampaikan uneg-unegnya tentang polemik uang Jaminan Hari Tua (JHT) "

SIDOARJO, TELISIK.ID - Kedatangan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di pabrik Maspion Sidoarjo dimanfaatkan para buruh untuk menyampaikan uneg-unegnya tentang polemik uang Jaminan Hari Tua (JHT).  

Perwakilan buruh PT Maspion sekaligus perwakilan dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) meminta agar Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Manfaat Jaminan Hari Tua (JHT) segera dicabut.

Sunarto, Perwakilan Buruh menyampaikan, kalau Permenaker itu dirasakan sangat tidak berpihak kepada para pekerja. Karena menerapkan aturan, uang Jaminan Hari Tua (JHT) diberikan ketika pekerja mencapai usia 56 tahun.  

Padahal, tidak semua pekerja mendapat kesempatan bekerja sampai usia 56 tahun. Bahkan kadang ada yang terkena PHK setelah beberapa tahun bekerja.

“JHT ini kan uang saya Pak, uangnya (buruh) sendiri, masak menunggu sampai usia 56 tahun baru bisa dicairkan, kok kebacut nemen menterinè (sungguh keterlaluan menterinya, red),” keluh Sunarto saat dialog langsung dengan AHY di Pabrik Maspion, Sabtu (19/2/2022).

Dia mengaku, pasal di Permenaker itu yang menyebutkan bahwa Jaminan Hari Tua (JHT) baru bisa dicairkan ketika buruh berusia 56 tahun sangat tidak masuk akal. Aturan itu dinilai merugikan, karena buruh yang sudah kena PHK, mau berwirausaha jadi terhambat akibat kesulitan modal.

“Kami minta tolong, harapan kami agar Permenaker Nomor 02 tahun 2022 dicabut,” pinta Sunarto yang juga Koordinator PUK F.SPSI MASPION ini.

Sementara itu, Ketua umum DPP Partai Demokrat, AHY langsung menanggapi dan ikut prihatin dengan keluhan para pekerja ini. karena Permenaker itu dirasa melukai jutaan pekerja di Indonesia.

Baca Juga: Tegur Pengurus Cabang di Jatim, PB NU Larang Terlibat Politik Praktis

Menurutnya, jutaan pekerja diperlakukan tidak adil karena dihambat ketika akan mengambil haknya.

“Saya mencoba merasakan betapa saudara pekerja di Indonesia diperlakukan tidak adil. Saya sepakat apa yang terjadi dengan JHT, tidak adil dan tidak logis,” tegas AHY.

Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini berjanji akan mengintruksikan kadernya yang duduk di eksekutif dan legislatif untuk berjuang menolak Permenaker No 2 Tahun 2022 itu. Khususnya pada pasal 3 yang berbunyi Manfaat JHT bagi peserta yang mencapai usia pensiun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a diberikan kepada Peserta pada saat mencapai usia 56 tahun.

Hal ini tentu menjadi hal serius bagi Partai Demokrat untuk berjuang agar aturan yang merugikan pekerja itu bisa dibatalkan.

Baca Juga: Buruh dan Pemilik Maspion Kompak Doakan AHY Jadi Presiden

AHY mengaku keluhan dari buruh mengenai Permenaker No 2 Tahun 2022 itu tidak Hanya tercetus di Jawa Timur saja. Tapi juga datang dari berbagai wilayah di Indonesia. Mereka berharap agar aspirasinya didengar dan diperjuangkan.

“(Keluhan) ini bukan hanya dari Maspion, bukan hanya dari Jawa Timur tetapi dari berbagai daerah. Kemarin saya baru kembali dari Makassar juga mendapatkan curhat yang sama. Mereka marah, kecewa dan memohon pertolongan. Ini yang harus diperjuangkan,” pungkasnya. (B)

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Kardin

Artikel Terkait
Baca Juga