Diduga Ingin Bunuh Ustaz, Dua Pemuda Kembar Babak Belur

Muhammad Israjab, telisik indonesia
Jumat, 02 Oktober 2020
0 dilihat
Diduga Ingin Bunuh Ustaz, Dua Pemuda Kembar Babak Belur
Dua pemuda yang diduga akan menyerang seorang ustaz, babak belur dihajar warga. Foto: Repro Google.com

" Baru saja terjadi di kampung susukan bojong parungkuda, Kabupaten Sukabumi.Cari2 Ustad,dan ditanya keperluan nya malah ngotot dan ngajak berantem.Dn dua orang ini tiba tiba nyobek2 Qur'an dan Kitab dan sejadah di gunting, ketahuan sama santri. "

JAWA BARAT, TELISIK.ID - Diduga hendak membunuh ustaz, dua orang pemuda kembar menjadi bulan-bulanan jemaah masjid di Kampung Susukan, Desa Kompa, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu (30/9/2020) malam.

Diketahui, pemuda kembar itu bernama Yaman dan Yamin. Seketika mereka ditelanjangi, diikat, dan dihajar beramai-ramai oleh warga setempat karena dicurigai hendak membunuh Ustaz Iip, seorang ustaz yang biasa menjadi imam di Kampung Susukan.

Tak cuma dicurigai ingin membunuh ustaz, dua pemuda itu juga dituduh antek-antek PKI, dituduh merobek-robek Alquran, dan menggunting sajadah.

Mirisnya, tuduhan-tuduhan itu terlanjur menyebar dan dipercaya oleh netizen di media sosial (medsos).

Dalam rekaman video yang beredar ketika pemuda kembar itu ditangkap warga, terlihat puluhan hingga ratusan warga berebut ingin menghajar dua pemuda tersebut.

Separuh di antara mereka terlihat masih mengenakan kopiah atau peci serta sarung, diduga mereka baru selesai salat magrib.

Baca juga: Akibat COVID-19, Pelayanan Puskesmas Kabaena Ditutup

Beruntung, masih ada warga dan petugas yang menghalangi sehingga kebarbaran warga tak sampai membunuh dua pemuda kembar itu.

Akun Twitter @Mylova211 yang membagikan video tersebut, kedua pemuda kembar itu diduga hendak membunuh seorang ustaz, namun gagal.

"Baru saja terjadi di kampung susukan bojong parungkuda, Kabupaten Sukabumi.Cari2 Ustad,dan ditanya keperluan nya malah ngotot dan ngajak berantem.Dn dua orang ini tiba tiba nyobek2 Qur'an dan Kitab dan sejadah di gunting,  ketahuan sama santri," tulisnya.

Namun, tuduhan-tuduhan itu disanggah oleh sejumlah netizen yang mengatakan kalau pemuda itu hanya ingin berobat kepada seorang ustaz yang konon ada saudaranya terkena santet.

"Maaf sekedar ngelurusin..info nya ga gitu..udah ada klarifikasi dari dpc fpi parungkuda ini ada ke slah pahaman.. Saya orang sukabumi cuman beda kecamatan.. Jadi mereka itu mau berobat ke ustadz..yang konon sodaranya kena santet," tulis akun @Asyatir89.

Akun @jens_zm, juga menyampaikan sanggahan berupa tangkapan layar pesan berantai yang diterimanya dari warga sekitar kejadian.

"Terkait pemberitaan yang hari ini viral, masalah DUA PEMUDA YANG DITANGKAP WARGA DI KP SUSUKAN saya ingin sampaikan bahwa mereka bukan PKI atau punya niat jahat sama kiai," tulisnya.

Baca juga: Anggota DPRD Sumut Minta Pilkada Ditunda di Daerah Zona Merah

Begini bunyi klarifikasi selengkapnya seperti yang dikutip dari Indozone.id.

Dua pemuda ba'da magrib datang ke rumah salah satu ustaz yang ada di Kampung Susukan, Parungkuda, Sukabumi dengan tujuan mau mengobati adiknya yang sakit. Tiba di lokasi, ustaz yang satu sedang tidak ada di rumah. Kemudian mencari ustaz yang satu lagi yang mana rumahnya berdekatan. Sampai di lokasi, ditanya sama warga, dia bilang mau berobat adiknya yang gila. Khawatir dengan banyaknya isu orang gila yang menyerang kiai/tokoh, maka warga mengambil tindakan kekerasan.

Beruntung Kapolsek Parungkuda segera mengamankan dua pemuda tersebut. Kemudian datang kedua orang tuanya memberi kesaksian bahwa memang anaknya yang satu lagi sakit. "Clear sudah", bahwa ada kesalahpahaman. Mari lebih bijak menerima info yang belum jelas kebenarannya."

Klarifikasi dari seorang netizen yang mengaku warga setempat.

Selain itu, akun @jens_zm juga membagikan rekaman suara DPC FPI Parungkuda dan DPC FPI Bojong Genteng yang kebetulan berada di lokasi kejadian.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Perlu diklarifikasi kalau itu ternyata bukan niat membunuh. Jadi, dua anak itu maksudnya datang ke Ustad Iip, mau berobat dengan diantar kakaknya. Mereka anak kembar, namanya Yaman dan Yamin. Sekarang di Polsek Parungkuda. Kami dari DPC FPI Bojong Genteng dan DPC FPI Parungkuda," bunyi rekaman itu. (C)

Reporter: Muhammad Israjab

Editor: Haerani Hambali

TAG:
Baca Juga