Dituding Gunakan Pendekatan Keluarga Mutasi Pejabat, Ini Kata Pj Bupati Muna Barat

Putri Wulandari, telisik indonesia
Selasa, 16 Agustus 2022
0 dilihat
Dituding Gunakan Pendekatan Keluarga Mutasi Pejabat, Ini Kata Pj Bupati Muna Barat
Pj Bupati Muna Barat, Bahri saat mengkonfirmasi terkait mutasi sejumlah pejabat. Foto: Putri Wulandari/Telisik

" Mutasi yang dilakukan oleh Pj Bupati Muna Barat pada pekan lalu dinilai multitafsir oleh beberapa elemen "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Mutasi yang dilakukan oleh Pj Bupati Muna Barat pada pekan lalu dinilai multitafsir oleh beberapa elemen.

Aktivis Posko Perjuangan Rakyat, Wahidin Kusuma Putra menuturkan, mutasi yang dilaksanakan pekan lalu jauh dari harapan, di mana sebelumnya Pj Bupati Muna Barat akan mutasi menggunakan pendekatan merit sistem.

Namun faktanya saat ini menggunakan pendekatan pribadi, penempatan pejabat tidak sesuai dengan skil atau latar belakang keahlian.

"Komitmennya takkan mengganti pejabat yang memiliki keahlian, dia akan gunakan merit sistem, tetapi nyatanya justru dia gunakan pendekatan spoil sistem, siapa yang dekat, itu yang diberi jabatan," ungkapnya, Selasa (16/8/2022).

Ia menyebut salah satu contoh, yakni pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang (PUPR) Muna Barat, jelas terlihat ada beberapa pejabat eselon yang terlantik bukan dari latar belakang teknik. Di mana keahlian mereka lebih pada birokrasi pemerintahan.

Baca Juga: Belasan ASN Konawe Raih Penghargaan Satyalancana Karya Sastra

"Orang-orang itu selama ini di bawah 'ketiak' Pj bupati, ada kedekatan khusus dan bersifat pribadi terhadap bupati, makanya patut dipertanyakan merit sistem yang diggunakan," pungkasnya.

Menurutnya, Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang ASN dikatakan, kebijakan manajemen ASN berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi dan kinerja yang diberlakukan secara adil dan wajar tanpa membedakan latar belakang.

Menanggapi hal itu, Pj Bupati Muna Barat, Bahri dengan tegas bantah adanya penilaian tersebut, berdasarkan SK Pelantikan Nomor 54 lalu, tetap dipertahankan.

"Pendekatan keluarga tidak ada, mana ada keluarga saya yang dilantik. Jadi nda benar itu saya gunakan spoil sistem," timpalnya

Tentang jebolan IPDN ia menyampaikan, itu sesuai dengan kualitas dan tidak dapat diragukan, sebab lulusan IPDN telah dikader dengan ilmu pemerintahan selama 4 tahun.

"Tesnya saja masuk IPDN sudah melewati beberapa tahapan. Ada tes akademik, psikologis dan lain-lain, jika dianggap mampu kenapa tidak," ujarnya.

Baca Juga: Balai Gakkum KLHK Hentikan Kegiatan Tambang Nikel Ilegal di Konawe Utara

Ia menyebut, sebagai pemimpin daerah, dirinya tentu mengangkat pejabat dengan memilih orang yang mau bekerja dan berkompetisi.

Pengangkatan pejabat daerah yang didudukan dalam struktur jabatan memang memiliki kewenangan pimpinan, dalam hal ini bupati.

"Pastinya mutasi yang saya lakukan, tidak menggunakan pendekatan spoil sistem. Tidak benar berdasarkan kedekatan. Kita pastikan merit sistem. Kalau eselon II tidak ada yang dinonjob," tutupnya. (B)

Penulis: Putri Wulandari

Editor: Kardin

Baca Juga