Gowes, Ribuan Warga Yogyakarta Abaikan Protokol COVID-19

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Senin, 08 Juni 2020
0 dilihat
Gowes, Ribuan Warga Yogyakarta Abaikan Protokol COVID-19
Ingin gowes? Silakan saja. Asal tidak menyebabkan kerumunan dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Foto: Ist.

" Kalau kota Yogyakarta mau new normal, ya tunggu dhawuh Sri Sultan Hamengku Buwono X. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Situasi Kota Yogyakarta pada Minggu pagi (7/6/2020), ribuan orang tumpah-ruah di sepanjang jalan. Orang tua, anak muda sampai balita. Sejak dari Tugu sampai Titik Nol Kilometer atau depan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Hingga sampai Alun-alun Utara Yogyakarta dan kawasan Keraton Yogyakarta.

Sepanjang Jalan Malioboro tumpleg bleg warga masyarakat yang duduk-duduk saja atau para goweser yang istirahat.  Mereka pun lantas memenuhi badan jalan, bahkan trotoar.

Gowes dalam bahasa Jawa ada yang mengartikan sebagai "genjot ora genjot wis teles". Maksudnya, dikayuh tidak dikayuh sepeda badannya basah.

Situasi di sepanjang jalan sejak dari Tugu hingga Malioboro dan Alun-alun Utara Yogyakarta pada saat itu mirip event sepeda gembira yang diselenggarakan oleh event organizer atau EO. Apa mereka sedang merayakan Yogyakarta bebas COVID-19? Sudah amankah kota Yogyakarta?

Baca juga: Lima Orang Hilang di Hutan Saluro Luwu Timur

Sebetulnya, melihat suasana yang terjadi pada Minggu pagi di sebagian kawasan Yogyakarta, sebagian masyarakat sangat sedih. "Karena pandemi virus COVID-19 ini belum juga mereda. Bahkan kasus COVID-19 terus bertambah," ungkap Ninik warga Yogyakarta, Senin (8/6/2020).

Tetapi, mengapa masyarakat Yogyakarta tidak mematuhi aturan protokol kesehatan COVID-19? Dengan menjaga jarak, memakai masker, dan selalu menyediakan hand sanitizer.

Ingin gowes? Silakan saja. Asal tidak di tempat kerumunan. Kalau kita ingin pandemi COVID-19 ini segera berakhir, maka kita harus saling bekerjasama dengan tim medis. Caranya dengan menjaga jarak, memakai masker dan menghindari keramaian.

"Kalau kota Yogyakarta mau new normal, ya tunggu dhawuh Sri Sultan Hamengku Buwono X," kata Ninik lagi.

Baca juga: Anggota Bawaslu RI Positif COVID-19

Menurutnya, jalan kanjeng Sultan belum ndawuhi untuk new normal, ya kita jangan dulu berada di kerumunan.

"Kita tunggu sampai Yogyakarta menjadi zona hijau," tambah Imah, yang kemarin ikut gowes di kawasan Malioboro.

Insya Allah kalau kota Yogyakarta sudah zona hijau dan menerapkan new normal, masyarakat bisa gowes lagi beramai-ramai.

Yogyakarta akan menjadi zona hijau kalau warga masyarakat mau bekerja sama dengan pemerintah dan petugas medis untuk social distancing.

"Gowes boleh, tapi di daerah tempat tinggal masing-masing dan hindari kerumunan," kata Ninik memberi saran, yang menambahkan olahraga supaya sehat penting hindari bahaya. "Itu lebih penting."

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga