Hari Ibu, Angka Kekerasan Perempuan dan Anak di Jatim Tembus 668 Kasus

Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Rabu, 22 Desember 2021
0 dilihat
Hari Ibu, Angka Kekerasan Perempuan dan Anak di Jatim Tembus 668 Kasus
Wagub Jatim, Emil Dardak. Foto: Ist.

" Berdasarkan data sistem informasi online, angka kekerasan perempuan dan anak di Jawa Timur ada 668 kasus "

SURABAYA, TELISIK.ID - Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak mengatakan, berdasarkan hasil survei, perempuan dengan suami pengangguran berisiko 1,36 kali lebih besar mengalami kekerasan.

Berdasarkan data sistem informasi online, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Jawa Timur, ada 668, yang meliputi 340 kekerasan fisik, 272 kekerasan psikis, 80 kasus kekerasan seksual, 6 kasus eksploitasi, 12 kasus trafficking, 107 kasus penelantaran dan 509 kasus kekerasan lainnya.

"Kami di Jawa Timur tentunya memiliki komitmen untuk mengarusutamakan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam pembangunan kita," jelas Emil Dardak.

Ditambahkan, indeks pembangunan manusia bukan satu-satunya indeks kinerja utama, tapi juga indeks pembangunan gender. Jadi, indeks pembangunan gender merupakan main performance indicator untuk Provinsi Jatim.

Untuk itu, Emil mengatakan bahwa Jatim telah berusaha mewujudkan komitmen ini dengan memastikan bahwa holistik dan inklusif ada pada prinsip Nawa Bhakti Satya yang menjadi programnya bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa.

“Di Jatim dibangun pusat pelayanan terpadu berbasis rumah sakit yang meliputi medikolegal, psikososial dan bantuan hukum secara lintas fungsi dan lintas sektoral," ujar mantan Bupati Trenggalek ini, Rabu (22/12/2021).

Baca Juga: Dampingi Wamen ATR/BPN, Hugua Sebut Wakatobi Tuan Rumah Rakor GTRA 2022

Jadi nanti program dengan pusat pelayanan terpadu akan memastikan ada semacam follow-up untuk menindaklanjuti apa yang ditemukan di tingkat desa maupun kelurahan.

Emil melanjutkan, program-program tersebut merupakan suatu terobosan yang dipercayanya dapat mengangkat kualitas hidup perempuan dan anak. Yang mana, sulit tercapai dengan banyaknya ketimpangan sosial berbasis gender di berbagai lini.

Baca Juga: Diduga Salahi Bestek, Dewan Minta RAB dan Gambar Proyek Peningkatan Jalan di Kolut

"Kalau bicara soal perempuan, setengah dari populasi kita adalah perempuan. Jadi, harusnya berbagai sektor juga merepresentasikan perempuan. Tapi biasanya representasi ini tidak proporsional," pungkasnya. (C)

Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga