Heboh Dokter Kandungan Pria Raba Payudara Pasien saat USG

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 16 April 2025
0 dilihat
Heboh Dokter Kandungan Pria Raba Payudara Pasien saat USG
Dokter kandungan di Garut diduga raba dada pasien saat USG. Foto: [email protected].

" Seorang dokter kandungan kembali menjadi sorotan publik setelah video rekaman CCTV memperlihatkan dugaan tindakan pelecehan terhadap pasien saat pemeriksaan USG "

GARUT, TELISIK.ID - Seorang dokter kandungan kembali menjadi sorotan publik setelah video rekaman CCTV memperlihatkan dugaan tindakan pelecehan terhadap pasien saat pemeriksaan USG. Rekaman itu tersebar luas di media sosial dan menuai kecaman dari warganet.

Jagat media sosial kembali digegerkan dengan munculnya dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter spesialis kandungan. Kali ini, perhatian publik tertuju pada dr Muhammad Syafril Firdaus, dokter spesialis obgyn yang praktik di salah satu klinik di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Kasus ini pertama kali mencuat setelah seorang dokter gigi, drg Mirza Mangku Anom, Sp.KG, membagikan informasi melalui akun Instagram miliknya @drg.mirza. Dalam unggahan story, ia menuliskan bahwa dirinya menerima banyak pesan dari warganet yang mengaku pernah menjadi korban atau mengetahui dugaan tindakan tidak pantas yang dilakukan oleh dr Syafril.

Dalam unggahan tersebut, drg Mirza juga menyertakan rekaman CCTV dari dalam ruang praktik. Terlihat dalam video tersebut, dr. Syafril sedang melakukan pemeriksaan USG terhadap perut pasien perempuan.

Namun, posisi tangan kiri dokter yang seharusnya mengatur alat USG justru terlihat menyentuh area di atas perut pasien, yang sangat dekat dengan bagian payudara.

“Tolonglah, bekerja secara profesional dan bermartabat! Ini semua bukti aku punya lengkap lho, rekaman CCTV versi lengkap aku juga punya, dan aku selalu kesel ngelihat yang begini-begini,” kata drg Mirza, seperti dikutip dari Jatimtimes, Rabu (16/4/3025).

Setelah membagikan video dan informasi tersebut, menurut drg Mirza, ia menerima banyak pesan langsung dari warganet. Salah satu pesan datang dari seorang perempuan yang mengaku menjadi korban pelecehan oleh dokter yang sama pada tahun 2023 lalu, saat ia memeriksakan kandungan tanpa didampingi suami.

Baca Juga: Babak Baru Dugaan Pelecehan IRT di Kendari Libatkan Oknum Polisi, Ini Jadwal Sidangnya

“Dari awal udah aneh, mungkin karena saya sendiri, ya, nggak di samping suami. Dia minta WA, ngajak jalan ini itu. Saya memang sendiri, suami lagi nggak ada. Dia ngiming-imingi, ‘Udah kamu cek ke klinik saya, nggak usah bayar,’ tapi di sana saya dilecehin. Payudara saya dimainin, saya juga ditahan pakai tangan, tetap aja tangannya mainin,” ujar korban dalam pesan yang dibagikan ulang oleh drg Mirza.

Korban tersebut juga mengaku masih menyimpan buku konsultasi dan mencatat tanggal kedatangannya ke klinik. Ia juga yakin rekaman CCTV yang ada mampu menjadi bukti kuat atas dugaan pelecehan tersebut.

Tidak hanya satu korban, drg Mirza juga mengungkap bahwa banyak laporan lain yang menyebut dokter tersebut sering menghubungi pasien secara pribadi. Dalam pesan-pesan yang diterimanya, disebutkan bahwa dr Syafril sering menawarkan pemeriksaan USG 4D gratis, dengan syarat pasien datang sendirian tanpa didampingi suami maupun keluarga.

“Dia selalu WA pasien-pasiennya, iming-iming USG 4D gratis, tapi ngajak main dan lain-lain. Tapi nggak boleh bawa suami atau siapapun pas periksa,” tulis salah satu pesan yang diterima oleh drg Mirza, dari seseorang yang mengaku sebagai adik tingkat dan pernah bekerja dengan dr Syafril.

Setelah unggahan pertama tentang kasus ini viral, menurut drg Mirza, akun Instagram milik dr. Syafril diketahui menghilang. “Terpantau akun IG-nya menghilang beberapa menit setelah postingan pertamaku tentang kasusnya,” kata drg Mirza.

Disebutkan pula bahwa kasus ini sebenarnya telah dilaporkan ke pihak kepolisian beberapa bulan yang lalu. Namun hingga kini, menurut informasi dari pelapor, belum ada tindak lanjut yang berarti dari pihak kepolisian.

“Semoga setelah mulai viral malam ini, kasus ini segera bisa ditindaklanjuti oleh kepolisian setempat,” tambah drg Mirza dalam unggahannya.

Ia juga meminta agar Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi seperti IDI segera turun tangan. Menurutnya, perlu dilakukan investigasi dan sanksi tegas apabila terbukti ada pelanggaran dalam tindakan medis tersebut.

“Masyarakat masih menunggu ini semua. Jangan sampai publik kehilangan kepercayaan kepada profesi dokter,” tegas drg Mirza.

Terkait video viral tersebut, sejumlah dokter spesialis obgyn lain ikut memberikan tanggapan. Mereka menyebutkan bahwa dalam prosedur USG transabdomen, tangan kanan dokter memang digunakan untuk memegang probe, sedangkan tangan kiri biasanya digunakan untuk mengatur keyboard atau alat kontrol.

“Kalaupun perlu menaikkan baju sampai setinggi dada, mintalah pasien untuk menaikkan sendiri, atau minta bantuan asisten bidan. Jangan kita sendiri. Banyak langkah menghindari fitnah dan pelecehan,” ujar seorang dokter obgyn yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti dikutip oleh drg Mirza.

drg Mirza juga menyatakan bahwa ia telah mengonfirmasi ke beberapa koleganya yang juga dokter kandungan mengenai prosedur USG yang benar. “Aku tanya ke beberapa temanku yang dokter spesialis obgyn, jawabannya semuanya mirip seperti ini. Jadi ini mau alasan pemeriksaan apa kok sampai tangan kirinya di payudara pasien lama banget gitu?” katanya.

Baca Juga: Bela Korban Pelecehan, Mahasiswa IMM Buton Dilaporkan Polisi

Kasus ini pun mendapat reaksi keras dari warganet dan dibahas secara luas di berbagai platform media sosial, termasuk X. Sejumlah netizen membandingkan kasus ini dengan kejadian serupa yang baru-baru ini terjadi di Bandung.

"Belum selesai kasus pelecehan yang dilakukan oleh Dokter Residen PPDS Anastesi di TSHS Bandung, sekarang muncul lagi kasus pelecehan yang dilakukan oleh Dokter Kandungan di Garut yang lakukan pelecehan saat pemeriksaan USG," tulis akun @Gigin******.

"Pemeriksaannya gak wajar itu gak sampe ke dada gitu. Saya hamil gak pernah periksa serepot itu. Dan lagi selalu di dampingi suster walaupun periksanya sendiri. Itu mah pelecehan tangannya ngapain ke dada dada," ujar akun @Sari***.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari dr Syafril Firdaus maupun pihak klinik tempat ia bekerja. Pihak berwenang pun belum memberikan keterangan resmi mengenai perkembangan laporan yang telah masuk. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga